Saat ini mereka semua sedang berada di taman belakang rumah Ivan dan Hani. Disana mereka melakukan BBQ Party.
"Kamu jadi kan buat lanjut ke Harvard?"tanya Ivan membuka topik pembicaraan kali ini.
Hani menoleh dan mengangguk sambil tersenyum. "Jadi kok,kamu tenang aja"
Ivan pun ikut tersenyum. "Bagus! Akhirnya kita ga perlu ldr lagi"
"Emang kenapa kalo ldr?"
Cup
Ivan mencium kening Hani sekilas. "Aku gabisa jauh-jauh dari istriku yang bawel ini"
"Gombal"
"Real Han"
"Receh"
"Jutaan"
"Milyar"
"Triliun"
"Lo pada gaje banget elah. Yang romantis dikit kek kalo mau gombal Van"sela Arif yang datang dan ikut duduk di gazebo.
"Tau nih,malah bahas nominal lagi. Lo nyindir apa gimana?"ucap Aldi kesal.
Dari mereka berempat baru Ivan dan Radit yang sudah mampu mencari uang sendiri. Keduanya sudah mulai memimpin di perusahaan masing-masing walaupun mereka masih kuliah.
"Baperan"cibir Radit.
"Bodoamat..anak cewek pada mau lanjut kemana?"tanya Aldi.
"Harvard juga kak"sahut Hani.
"Owh gue tau alasan Hani kenapa mau lanjur disana juga. Soalnya dia gabisa jauh-jauh dari suami kulkasnya. Iya nggak? Ciee..ciee"
Seketika semua tertawa tetapi tidak dengan kedua insan yang sedang menahan malu.
"Udah ya jangan godain mereka lagi. Kasian yang cewek pipinya udah merah yang cowok mah gada ekspresi"ucap Arif.
"Ciee Hani blushing"goda Oliv,Cinta,dan Tasya.
"Y"
"Hani"panggil Lucy dari arah belakang.
Yang dipanggil pun menolehkan kepalanya dan tersenyum. "Eh tante Lucy. Ada apa tan?"
Lucy tersenyum dan mendekati mereka. "Boleh tante minta tolong sama kamu?"
"Boleh kok tan"
"Nitip Laura ya,soalnya tante mau jemput papanya Laura di bandara sekarang. Tante takut kalo bawa Laura keluar malem-malem nanti dia kena angin malem lagi"
"Iya gapapa kok tan. Sini tan Laura nya biar sama aku"
Lucy segera memberikan Laura pada Hani. "Nanti kalo dia nangis itu susunya ada di dalem tas. Yaudah ya tante pergi dulu. Udah ditunggu Pak Joko soalnya"
"Iya..hati-hati tan"
Dengan hati-hati Hani menggendong Laura menggunakan gendongan bayi. Ia kembali duduk di gazebo bergabung dengan yang lain.
"Eitzz..gue kira anak lo berdua"ucap Arif saat melihat Hani kembali duduk dengan menggendong Laura.
"Sembarangan kalo ngomong! Buat aja belum yakali udah jadi"ucap Ivan tidak terima.
"Van! Dijaga omongannya"tegur Hani karena merasakan malu sudah berbicara seperti itu di depan yang lain.
"Iya-iya maaf..emang di dalem gak ada orang?"
"Bukannya udah pada pulang ya? Katanya kakek sama nenek mau ke Singapure. Terus grandpa sama grandma mau ke Semarang"
"Owh iya lupa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ketua OSIS [COMPLETED]
Teen Fiction"Apa ma? Aku dijodohin?!" "Iya, sayang, dan kamu harus menerimanya." "Nggak ma, aku nggak mau ... lagian aku masih SMA dan aku juga baru kelas sepuluh." "Tapi ini adalah janji yang harus ditepati. Dan juga ini sudah jadi keputusan final dari kedua b...