Terlihat semua murid SMA Bakti Guna menikmati acara kali ini. Ya! OSIS mengadakan kegiatan seperti bazar yang diselenggarakan pasca PTS yang kedua ini.
Ivan yang sudah tidak menjabat sebagai ketua OSIS lagi tetap membantu pelaksanaan kegiatan kali ini. Pemilihan ketua OSIS yang baru sudah diselenggarakan sebelum PTS kedua dimulai.
Dan sekarang anggota OSIS kelas dua belas sudah alih jabatan. Sekarang yang menjadi ketua OSIS baru untuk masa jabatan satu tahun kedepan ialah Davin Kalandra Syahreza. Dia merupakan murid kelas XI IPS 1.
"Han," panggil Cinta.
"Apa?"
"Lapangan yuk! Bosen nih di kelas terus,"
"Gak mau ah, panas."
"Yah, ayo lah please."
"Nggak."
"Gue beliin es krim deh." bujuk Cinta lagi.
Hani menghela napas panjang. "Yaudah ayo."
Cinta tersenyum lebar dan memeluk Hani.
"Thank you."
Oliv dan Tasya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.
Mereka berempat berjalan beriringan menuju lapangan yang digunakan untuk bazar. Disana juga ada banyak stand yang menyajikan berbagai macam makanan, minuman, dll.
Saat di jalan mereka berpapasan dengan Brian kelas sepuluh yang beberapa saat lalu Cinta ceritakan pada mereka.
"Eh Brian. Mau kemana?" tanya Cinta.
Brian tersenyum ramah pada kakak kelasnya ini.
"Mau ke lapangan, kak."
"Oh, bareng aja kita juga mau kesana kok."
"Gapapa nih kak?"
Cinta terkekeh pelan.
"Santai aja kali. Mereka baik kok jangan khawatir." ujar Cinta melihat raut wajah Brian yang seperti ketakutan karena melihat ketiga orang di hadapannya.
Maklum sedari tadi Hani, Oliv, dan Tasya hanya diam dengan raut datar. Jadi mungkin itu yang membuatnya takut.
Cinta memberi kode pada ketiganya untuk tersenyum. Akhirnya perlahan mereka mulai tersenyum walau sangat tipis. Mereka memang susah untuk bisa beradaptasi dengan orang baru. Terutama Hani, ia sudah memasang muka tembok jika berada di dekat orang asing.
"Kenalin nih ini Hani, ini Oliv, terus ini Tasya." ucap Cinta memperkenalkan.
"Aku, Brian, kak."
"Lo gue aja." kata Hani cuek.
"O-oh oke."
Setelah itu mereka melanjutkan jalannya menuju lapangan. Hani sedari tadi hanya diam walau sudah diajak berbicara. Sedari tadi pikirannya sudah melayang kemana-mana. Setiap ia melihat wajah Brian, ia menjadi teringat pada seseorang. Karena muka mereka yang terbilang cukup mirip.
"Hey!" panggil seseorang sambil menepuk bahu Hani.
"Eh," Hani kaget dan membalikkan tubuhnya.
"Ngalamun?" tebak Ivan.
"Enggak, cuma kurang enak badan aja."
Ivan langsung mengecek suhu tubuh Hani dengan menempelkan punggung tangannya pada kening Hani.
"Kita ke UKS." putus Ivan karena ia merasakan suhu tubuh Hani yang sedikit panas.
"Gausah,"
"Gak ada penolakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ketua OSIS [COMPLETED]
Teen Fiction"Apa ma? Aku dijodohin?!" "Iya, sayang, dan kamu harus menerimanya." "Nggak ma, aku nggak mau ... lagian aku masih SMA dan aku juga baru kelas sepuluh." "Tapi ini adalah janji yang harus ditepati. Dan juga ini sudah jadi keputusan final dari kedua b...