"Kok gue yang dipojok sih?!" tanya Hani kesal.
"Lah siapa suruh jalan paling belakang." ucap Rayhan santai.
"Pokoknya gue mau tuker!"
"Udah gak ada tempat lagi Hani," greget Tasya.
"Harus gitu gue duduk disini?" tanyanya sambil melirik Ivan.
"Terserah lo sih, mau duduk atau nggak. Lagian cuma tinggal disitu doang." balas Cinta.
Setelah berpikir beberapa detik akhirnya ia pun terpaksa duduk disamping Ivan. Tak lama mereka pun fokus pada film yang ada di depan sana.
Kecuali Hani, karena sedari tadi keringat dingin sudah bercucuran di sekitar pelipisnya. Dan tangannya yang saling bertautan menahan rasa takut.
Tiba saatnya hantu di film tersebut muncul dan membuat Hani memeluk Ivan yang ada disampingnya karna reflek.
Ivan yang mendapat pelukan tiba-tiba dari Hani pun mengangkat satu alisnya heran. Lalu ia kembali melihat ke depan dan mengetahui penyebab Hani yang biasanya cerewet nya ngalahin beo jadi sangat penakut seperti ini.
Namun ada hal yang mengganjal. Tiba-tiba jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Ia sendiri juga tidak tau apa penyebabnya.
"Gitu aja takut," cibir Ivan pelan dan ternyata masih dapat didengar oleh Hani.
Hani pun sedikit mendongakkan kepalanya dan berujar. "Ihh diem kenapa sih, disana itu ada setan kulkas!"
"Setan bohongan aja takut, apalagi yang beneran."
Hani mencubit lengan Ivan karena kesal. "Udah deh diem, nanti kalo setannya kesini gimana? Hiks,"
Ivan langsung menoleh kesamping karena mendengar suara isak tangis. "Lo kok jadi nangis gini sih?"
"Gue takut nonton film horor." cicit Hani pelan.
"Yaudah lo merem aja, gausah diterusin nontonnya kalo gak kuat." saran Ivan sambil mengusap lengan Hani.
Tanpa Hani dan Ivan sadari, ternyata diam-diam Oliv tau jika Hani sedang memeluk Ivan. Kemudian ia memberitahukan kepada yang lain. Lalu semuanya menoleh kearah dua insan itu sambil tersenyum.
~~~
Dua puluh menit berlalu, akhirnya film tersebut selesai dan mereka keluar juga dari dalam bioskop.
"Siapa ya yang tadi pake modus peluk-peluk segala? Mentang-mentang gak ada yang liat, terus mesra-mesraan deh." goda Aldi saat sudah keluar dari dalam bioskop.
"Iya tuh, so sweet banget tau," ucap Tasya.
"Ngalahin dilan sama milea." ucap Cinta sambil terkekeh pelan.
"Siapa ya?" tanya Arif sambil menaik turunkan alisnya.
Seketika semua berhenti dan menatap Hani yang berada disebelah Ivan dengan tatapan penuh maksud.
Karena risih ditatap sedemikian, Hani pun bertanya. "Kalian kenapa ngeliatin gue kayak gitu?"
"Udah lah, Han, ngaku aja." goda Radit.
"Apaan sih kak Radit," ucap Hani gugup.
"Gausah pura-pura gak tau dek." ucap Rayhan.
"Emang kenapa sih?"
"Lo tadi modus kan sama kak Ivan? Pake acara peluk-peluk segala." jelas Oliv.
"Siapa yang modus coba? Tadi itu g-gue cuma reflek aja."alibi Hani.
"Reflek apa reflek?" goda Rayhan.
"Beneran reflek kak Ray! Kakak kan tau kalo gue takut sama yang namanya hantu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ketua OSIS [COMPLETED]
Teen Fiction"Apa ma? Aku dijodohin?!" "Iya, sayang, dan kamu harus menerimanya." "Nggak ma, aku nggak mau ... lagian aku masih SMA dan aku juga baru kelas sepuluh." "Tapi ini adalah janji yang harus ditepati. Dan juga ini sudah jadi keputusan final dari kedua b...