Part 45

125K 5.4K 529
                                    

Semenjak kejadian dimana Hani yang salah paham dengan Ivan. Hubungan mereka semakin kesini semakin membaik.

Hari ini merupakan hari pertama seluruh murid SMA Bakti Guna melaksanakan PTS yang kedua.

Seorang gadis tersenyum ceria di pagi hari yang cerah ini. Ia duduk di teras rumah sambil bersenandung kecil sembari menunggu seseorang.

Gadis itu ialah Hani yang sedang menunggu Ivan menjemputnya. Ia berdiri dari duduknya ketika melihat motor sport Ivan memasuki halaman rumahnya.

"Morning," sapanya dengan senyum yang memgembang sempurna.

Ivan melepaskan helm yang ia kenakan dan membalas sapaan Hani. "Morning too, langsung berangkat?"

"Iya dong, gue udah gak sabar tau pingin ngerjain soal-soal yang kayaknya gampang." jelas Hani sembari berpikir.

Ivan terkekeh kecil. "Udah belajar, kan, semalem?"

"Udah dong, makanya hari ini gue udah siap."

"Bagus! Ayo naik,"

Hani naik dan tak lama motor yang mereka naiki keluar dari halaman kediaman Wijaya. Bergabung dengan kendaraan lain yang memenuhi jalanan ibukota pagi ini.

Sesampainya di sekolah mereka berdua berjalan beriringan menuju ruangan masing-masing. Di sepanjang jalan mereka selalu saja menjadi pusat perhatian. Tetapi bagi Hani dan Ivan itu hal yang sudah biasa. Dan mereka malas menanggapi.

"Loh? Kok lo ikut masuk sih, Van?"

"Ruangan gue emang disini, Han."

"Berarti kita sekelas dong?"

"Iya."

Mereka berdua masuk kedalam ruangan. Ternyata disana sudah ada sahabat mereka.

"Kalian semua diruangan ini juga?" tanya Hani.

"Enggak semua, Han, kak Radit sama Oliv ruang sebelah."

"Yah ...  gak asik."

"Gapapa kali, Han, nanti istirahat gue kesini kok." balas Oliv.

"Oke."

Entah takdir atau apa mereka semua bisa seruangan dengan pasangan masing-masing.

"Loh kok lo ikutin gue lagi sih, Van?"

"Gue emang tempat duduknya disini. Lo kali yang ikutin gue."

"Eitzz jangan tengkar lagi dong. Ini emang kayaknya udah takdir kok. Kita semua duduk sama pasangan kita loh." jelas Cinta.

"Yang bener?" tanya Tasya.

"Yoi."

Hani menghela napas panjang. Alamat dia grogi dekat Ivan selama satu minggu ke depan. Bisa-bisa dia gagal fokus sama soalnya. Hanya gara-gara duduk di dekat Ivan.

Kring ... Kring ...

"Eh udah bel nih, kita balik dulu ya." pamit Oliv dan diangguki Radit.

"Oke, semangat PTS sayangkuh." balas Cinta alay.

"Kalian juga semangat." balas Oliv dan berlalu keruangan sebelah.

Semenjak kertas dan lembar jawab dibagikan, Hani duduk dengan gelisah. Padahal sudah setiap hari dekat dengan Ivan masih saja grogi.

"Lo kenapa?" tanya Ivan pelan.

"Gue grogi ada di deket lo." jawab Hani jujur.

Ivan tersenyum dan berbisik. "Jangan grogi, nanti soal-soalnya gajadi gampang loh. Udah mending cepetan kerjain."

Married With Ketua OSIS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang