Satu mata kuliah telah usai. Sekarang Hani sedang berada di toilet karena memenuhi panggilan alam. Ia keluar dari bilik toilet dan bercermin pada kaca besar di hadapannya.
"Ngapain lo disini?!" sentak seseorang.
Hani mengelap wajahnya yang basah menggunakan tisu dan berbalik mendapati Amanda sedang berdiri menatap sinis kearahnya.
Gadis itu balik menatap Amanda aneh. "Lo gak bisa baca apa gimana? Jelas-jelas di depan ada tulisan kalo ini itu toilet masih aja nanya. Tau kan fungsinya toilet buat apa?"
Amanda geram dan maju tiga langkah tepat di depan Hani. "Lo gatau siapa gue?!"
"Tau kok tau ... pho kan ya?" ucap Hani dengan santai.
"Gue..Amanda Resita the most wanted girl di Harvard University ini. Dan kecerdasan gue udah gak diragukan lagi sama semua mahasiswa disini! Gue selalu unggul di angkatan gue. Satu lagi ... gue cewek paling disegani yang sebentar lagi bakal dapetin cintanya Ivan!!" jelas Amanda dengan nada sombongnya.
Hani berdecih. "Pamer kok di toilet, gak elit banget"
"Lo!!"
"Apa? Kenapa? Katanya modis, cantik, anggun, pinter. Tapi kok kelakuannya kayak bitch gini sih? Oh iya gue lupa ralat. Lo bilang lo selalu unggul seangkatan lo? Hello! Ivan kali bukan lo. Gausah ngaku-ngaku lo," balas Hani dengan kata-kata pedasnya.
Plak
Amanda menampar pipi Hani karena sudah kesal setengah mati. Wajahnya merah padam menghadapi perkataan Hani yang bisa dibilang 100% benar. Tapi bagi Amanda itu salah besar. Tidak ada yang benar satu pun.
"Gimana Ivan mau suka sama lo. Lo nya aja main tangan"
"Diem!"
"Dahlah males gue ribut sama lo, gak guna. Sia-sia waktu gue cuma buat nanggepin omong kosong lo"
Lalu Hani beranjak meninggalkan Amanda yang menghentak-hentakan kakinya kesal.
"Awas lo ya! Tunggu pembalasan gue!!" teriak Amanda.
Sedangkan di koridor menuju arah kantin,Hani terus mengumpati Amanda. Ia kesal dengan cewek itu yang selalu mengganggu Ivan. Ia tau jika selama ini Amanda berusaha mendekati Ivan walaupun selalu ditolak secara terang-terangan.
Sesampainya di kantin ia mengedarkan pandangannya ke sekitar. Dan ia menemukan suami + pacarnya beserta sahabat-sahabatnya sudah duduk di meja pojok.
"Sorry telat" ucap Hani dan duduk disamping Ivan.
"Kamu dari mana aja?"
"Tadi ke toilet dulu sama ngadepin nenek lampir" jawab Hani asal.
Napasnya masih memburu ketika mengingat wajah Amanda yang minta di jadiin adonan kue itu.
"Minum dulu" ucap Ivan menyodorkan matcha latte kearah Hani.
Cewek itu menerima dan segera meminumnya hingga tandas. Semua yang melihat hanya melongo tidak percaya.
"Lo beneran haus Han?" tanya Cinta.
"Iya..tenaga gue kebuang sia-sia ngadepin nenek lampir satu itu"
Ivan menyentuh pipi kiri Hani dan dihadapkan kearahnya. Ia tau mengapa pipi istrinya bisa memerah seperti itu.
"Siapa yang nampar kamu?" tanya Ivan dingin plus tajam.
"Amanda"
"Eh kamu mau kemana?" tanya Hani sambil menahan lengan Ivan yang akan beranjak pergi.
"Nyari Amanda"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ketua OSIS [COMPLETED]
Teen Fiction"Apa ma? Aku dijodohin?!" "Iya, sayang, dan kamu harus menerimanya." "Nggak ma, aku nggak mau ... lagian aku masih SMA dan aku juga baru kelas sepuluh." "Tapi ini adalah janji yang harus ditepati. Dan juga ini sudah jadi keputusan final dari kedua b...