Hari ini adalah keberangkatan Hani dan yang lain ke Pulau Dewata. Mereka sudah siap tinggal menunggu pesawat take off saja.
"Kalian hati-hati disana. Jangan lupa makan, salat, sama istirahat yang cukup. Gausah buru-buru pulang ke Jakarta. Liburan kalian disana satu minggu." pesan Sinta.
"Iya grandma. Eh iya grandma, tolong sampein makasih dari kita semua ya grandpa juga." ucap Hani mewakili yang lain.
"Pasti sayang, sudah sana. Nanti kalian ketinggalan pesawatnya loh."
Setelah acara peluka dan cium dengan keluarga Hani dan Ivan. Mereka semua segera menuju ke pesawat yang akan membawa mereka ke Bali.
Di dalam pesawat mereka duduk dengan pasangan masing-masing. Hani yang sedari tadi hanya melihat kearah luar jendela pun tiba-tiba merasakan kepalanya sangat pusing.
Ivan yang menyadari gerak-gerik Hani pun segera bertanya ada apa.
"Kenapa?"
"Kepala gue pusing, Van." ucap Hani sambil memegangi kepalanya.
Dengan cekatan Ivan langsung membuka ranselnya dan mencari kotak obat. Ia mengambil obat sakit kepala dan air mineral.
"Diminum dulu," perintah Ivan sambil menyodorkan obat dan air minum kepada Hani.
Hani menerimanya dan segera meminumnya. Ia menyerahkan kembali air minum tersebut pada Ivan. Lalu Hani menyenderkan kepalanya pada sandaran kursi.
Namun sedari tadi ia terus bergerak tidak nyaman. Ivan yang melihat Hani tidur dalam keadaan seperti itupun tidak tinggal diam.
Ia meraih kepala Hani untuk ia senderkan pada dada bidangnya. Hani mulai membuka mata dan menatap kearah Ivan.
"Udah tidur aja, masih lama sampenya."
Hani hanya menurut saja. Tanpa sadar posisi mereka saat ini adalah berpelukan. Bagaimana tidak? Ivan merengkuh tubuh Hani sambil mengusap puncak kepalanya dengan sayang. Satu kata yang dapat Hani katakan saat ini.
Nyaman.
Entah mengapa dengan posisi seperti ini ia menjadi lebih nyenyak untuk tidur. Kejadian seperti ini jarang sekali ia dapatkan.
"Tidur yang nyenyak, Han. Gue sayang sama lo. Get well soon, beo." bisik Ivan ditelinga Hani.
Samar-samar Hani mendengar suara Ivan ditelinganya. Ia tersenyum dalam tidurnya.
●●●
Dua jam kemudian mereka telah sampai di Ngurah Rai International Airport. Mereka segera mencari taksi untuk menuju ke penginapan. Mereka menginap di Discovery Kartika Plaza Hotel.
#monmaapsebutmerk🙏
"Bali!!! I'm coming!!" seru para cewek.
Anak cowok pun hanya bisa geleng-geleng kepala.
Sekitar sepuluh menit kemudian mereka telah sampai. Untuk pembagian kamar, cewek-cewek tidur dikamar yang sama. Begitu pula dengan cowok-cowok. Kamar mereka bersebelahan, jadi kalo ada apa-apa gampang untuk memberitahu.
Hani yang sudah kembali vit langsung bebenah. Ia menata koper miliknya dan sahabat-sahabatnya. Tasya dan Cinta yang masih ngantuk berat pun sudah tidur duluan. Sementara Oliv membantu Hani.
"Udah biar gue aja, Han. Lagian lo masih sakit kan? Tuh muka lo aja rada pucet."
"Gapapa, Liv, gue udah mendingan kok. Biar capeknya satu paket, gak tanggung-tanggung." balas Hani sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ketua OSIS [COMPLETED]
Teen Fiction"Apa ma? Aku dijodohin?!" "Iya, sayang, dan kamu harus menerimanya." "Nggak ma, aku nggak mau ... lagian aku masih SMA dan aku juga baru kelas sepuluh." "Tapi ini adalah janji yang harus ditepati. Dan juga ini sudah jadi keputusan final dari kedua b...