Part 59

107K 4.7K 379
                                    

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Hari ini merupakan hari pengumuman kelulusan siswa-siswi kelas XII SMA Bakti Guna.

Sekarang Hani dan ketiga sahabatnya sedang menunggu pasangan masing-masing yang katanya akan pulang ke Indonesia demi melihat secara langsung pengumuman kelulusan mereka berempat.

"Duh mereka jadi dateng gak sih?"tanya Hani kesal.

"Sabar Han,mungkin masih di jalan. Lagian acaranya mulai lima belas menit lagi"sahut Oliv.

"Mending kita langsung ke aula aja dulu. Ibunda negara udah nunggu nih"ajak Cinta.

"Yaudah ayo"

Lalu keempat gadis itu berjalan menuju aula. Sesampainya disana mereka menuju tempat duduk orang tua mereka.

"Nak Ivan belum dateng sayang?"tanya Rani begitu Hani duduk disampingnya.

"Belum ma"

"Iyaudah kita tunggu aja"

Hani hanya mengangguk sebagai jawaban. Tak lama acara pun dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah. Saat memperhatikan ke podium. Ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk.

Ia segera membukanya dan ternyata nomor tidak dikenal yang mengiriminya pesan.

From:+62 896 4723****

Jauhin Ivan atau nyawa lo yang jadi taruhannya!

Kira-kira seperti itulah pesan yang dikirimkan oleh nomor tersebut. Kening Hani berkerut dalam. Maksud dari pengirim ini apa? Ia meminta Hani menjauhi Ivan jika tidak nyawanya yang menjadi taruhannya.

Karena penasaran siapa yang iseng seperti ini. Ia pun membalas pesan tersebut.


Maaf anda ini siapa ya?

Lo gak perlu tau siapa gue! Cukup jalanin aja perintah gue!!

Malas menanggapi orang iseng itu. Hani memilih mematikan saja ponselnya dari pada meladeni orang yang sepertinya sudah tidak waras lagi.

Bagaimana tidak waras? Jika dia tiba-tiba meminta Hani untuk menjauhi Ivan. Padahal Hani merasa jika dia tidak mempunyai musuh dengan siapapun. Begitu juga dengan Ivan.

♡♡♡

"Ciee yang dapet peringkat satu paralel"goda Cinta pada Hani.

"Alhamdulillah..kalian juga selamat bisa jadi peringkat 2,3,4 paralel"

"Gak nyangka loh gue bisa dapet nilai yang memuaskan"ucap Tasya.

"Gimana kalo kita rayain kelulusan ini di cafe?"usul Cinta.

"Boleh lah,gue juga lagi gabut kalo pulang ke rumah"jawab Oliv.

"Gue juga ikut deh"sahut Tasya.

"Lo gimana Han?"

"E-eh kenapa?"

"Yah malah ngelamun nih anak. Udah lah jangan terlalu difikirin soal anak cowok. Mereka pasti dateng cuma ya gitu,telat dikit"ucap Cinta.

Hani menghela nafas panjang. Padahal ia berharap jika saat dirinya naik keatas podium seperti tadi,Ivan sudah datang. Namun ekspektasi tak seindah realita.

Married With Ketua OSIS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang