Hari ini adalah hari pertama Hani masuk sekolah. Tepatnya sebagai murid baru di SMA Bakti Guna. Dan hari ini adalah hari pertamanya mengikuti MOS. Tapi sialnya ia bangun kesiangan, tidak seperti biasanya. Karena tadi malam ia dan mamanya harus menjemput Rayhan di airport. Yap, Rayhan Adi Wijaya ia adalah kakak kandung Hani yang sedang kuliah di Amerika. Dan untuk beberapa minggu ke depan ia tengah mengambil cuti.
***
Pagi hari telah tiba, sang mentari pun telah menerobos masuk lewat fentilasi kamar seorang gadis yang tengah bergelut dengan selimutnya. Siapa lagi jika bukan Hani.
Tok ... Tok ... Tok ...
"Hani, ayo bangun sayang nanti kamu telat ke sekolahnya," ucap Rani.Ya Rani Adinda Mutia, ibu dari Hani dan Rayhan.
Karena merasa tidak ada jawaban dari dalam kamar, Rani pun langsung masuk ke dalam.
"Han, ayo bangun nanti kamu telat loh, kamu tau sendiri kan kalo jarak rumah sama sekolah kamu itu jauh," ujar Rani sambil menyibakkan selimut yang dipakai Hani.
"Hoaamm ... emang ini jam berapa, ma?" tanya Hani setengah sadar.
"Ini udah jam setengah tujuh sayang, ayo bangun dan cepetan mandi kak Rayhan udah nunggu tuh dibawah," tutur mamanya.
"Apa, ma?! Kenapa mama gak bangunin aku dari tadi sih," gerutu Hani sambil berjalan ke kamar mandi.
Rani hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya itu.
***
Lima belas menit kemudian Hani selesai mandi dan sudah memakai seragam sekolahnya lengkap. Ia segera turun untuk ikut sarapan bersama mama dan kakaknya.
Jika ditanya kemana papa Hani? Jawabannya hanya satu. Beliau mengalami kecelakaan pesawat saat akan ke Jerman. Dan naas, semua penumpang tidak ada yang selamat, termasuk papa Hani. Saat itu Hani masih kelas 8 SMP. Dan ia sangat terpukul atas kepergian papanya itu.
Saat ia sudah sampai di meja makan ia melihat sudah ada mama dan kakaknya. Ia langsung duduk di samping mamanya dan mengambil dua lembar roti tawar lalu ia mengoleskan selai coklat kesukaannya.
"Pelan-pelan sayang nanti kamu keselek loh," nasihat mamanya.
"Iya dek, lo kalo makan pelan-pelan nanti keselek baru tau rasa," timpal Rayhan.
"Iya iya ini juga udah pelan kok, lagian gak bakalan kese--uhuk uhuk,"
"Tuh kan dibilangin juga apa, lo nya aja yang bandel." Rayhan berucap sambil menyodorkan air minum.
"Iya deh iya sorry. Ya udah aku berangkat dulu ya ma," pamit Hani sambil mencium punggung tangan Rani.
"Iya hati-hati ya," balasnya.
"Ok ma, ayo kak berangkat nanti gue bisa telat nih!" seru Hani.
"Iya iya sabar kenapa sih dek, bawel banget sih lo," balas Rayhan ketus dan tak lupa ia juga menyalami mamanya.
"Yaudah kita berangkat dulu ya ma. Assalamualaikum," ucap keduanya.
"Waalaikumsalam, kak hati-hati ya bawa mobilnya," tutur Rani.
"Siap ma!" balas Rayhan dan setelah itu mereka berdua langsung menuju ke garasi.
***
Tiga puluh menit kemudian Hani sudah sampai di sekolahnya. Dan benar saja ia telah telat sepuluh menit.
"Kak gue masuk dulu ya," pamit Hani.
"Ya, hati-hati ya dek. Nanti pulang gue jemput," balas Rayhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ketua OSIS [COMPLETED]
Teen Fiction"Apa ma? Aku dijodohin?!" "Iya, sayang, dan kamu harus menerimanya." "Nggak ma, aku nggak mau ... lagian aku masih SMA dan aku juga baru kelas sepuluh." "Tapi ini adalah janji yang harus ditepati. Dan juga ini sudah jadi keputusan final dari kedua b...