Flashback on
Seorang gadis cantik dengan wajah blasteran Indo-Perancis berjalan kearah mobil yang akan mengantarkannya ke rumah lamanya yang berada di Indonesia.
"Silakan nona"ucap sang supir ramah kepada majikannya itu.
"Terima kasih Mang Asep"
Mang Asep segera masuk ke kursi kemudi setelah meletakkan barang bawaan gadis itu di bagasi mobil.
Di sepanjang perjalanan gadis itu tidak henti-hentinya untuk tersenyum. Ia akan bertemu dengan seseorang yang sudah sangat ia rindukan selama kurang lebih 6 tahun.
"Aku kangen banget sama kamu Van"gumam gadis itu.
Karena asik melamun gadis itu sampai tidak sadar jika mobil yang dikendarai oleh Mang Asep sudah berhenti di depan rumah bernuansa Eropa itu.
"Maaf nona,kita sudah sampai"ucap Mang Asep yang membuat lamunan gadis itu buyar seketika.
"E-eh udah sampai ya mang. Oh iya itu barang-barang taruh di ruang tamu aja. Biar Bi Sri yang bawa ke atas"
"Siap non"
Dengan anggun gadis itu keluar dari mobil dan menuju kamarnya. Sesampainya disana ia tersenyum merasa tidak ada yang beda dengan kamarnya ini.
Ia melangkah menuju balkon untuk menghirup udara segar di sore hari ini. Saat memejamkan mata,terdengar suara Bi Sri.
"Ada apa bi?"
"Maaf nona,saya hanya ingin memberitahu bahwa barang nona sudah saya bawa kemari dan menatanya juga"
Gadis itu tersenyum manis. "Makasih bi..oh iya bibi kenal sama keluarga Dirgantara?"
"Kenal atuh non,memang ada apa?"
"Boleh aku minta alamat rumahnya?"
"Untuk apa non?"
"Ada urusan yang harus aku selesaikan sekarang juga bi"
"Baik non..alamatnya ada di Jalan Cempaka no.19"
"Makasih bi"
"Sama-sama atuh non..kalo gitu bibi pamit ke belakang lagi"
Gadis itu hanya mengangguk sembari tersenyum. Ia meraih ponsel yang berada di saku celananya.
Tangannya dengan lincah menari diatas keyboard mendial nomor seseorang.
Senyumnya tidak pernah luntur sedikitpun. Namun berbeda saat mengetahui jika nomor tersebut sudah tidak aktif.
"Gapapa..aku bakal temuin kamu langsung"ucap gadis itu.
°°°
Pagi harinya gadis itu sudah siap dengan pakaian casualnya dan berjalan keluar rumah. Saat sudah sampai di depan gerbang,ia bertemu dengan Mang Asep."Nona akan pergi kemana? Biar saya antar"
"Gausah mang,makasih. Aku cuma sebentar aja dan tolong jangan bilang ke papa sama mama"
"Baik non"
Kakinya mulai melangkah meninggalkan rumah dan segera mencari taxi.
Tak lama ia sudah sampai di depan gerbang yang menjulang tinggi. Ia segera memencet bel dan tak lama terbukalah gerbang tersebut.
"Cari siapa ya?"tanya Bi Asri.
Gadis itu tersenyum sangat manis pada wanita paruh baya itu. "Aku Luna bi,sahabatnya Ivan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ketua OSIS [COMPLETED]
Teen Fiction"Apa ma? Aku dijodohin?!" "Iya, sayang, dan kamu harus menerimanya." "Nggak ma, aku nggak mau ... lagian aku masih SMA dan aku juga baru kelas sepuluh." "Tapi ini adalah janji yang harus ditepati. Dan juga ini sudah jadi keputusan final dari kedua b...