01.07.2023
___________________"I LOVE YOU TO THE MOON AND BACK MY PRINCE!"
Kegilaan seorang gadis berseragam olah raga yang telah dipenuhi oleh keringat seketika membuat seluruh pasang mata yang berada di lapangan menoleh ke arahnya. Di siang hari saat terik matahari berada di atas kepalanya, dia malah berteriak seperti orang gila menyatakan cintanya kepada seorang pemuda yang diberi gelar most wanted di sekolah mereka. Sementara pemuda tersebut hanya bisa menggeram kesal karena kembali diganggu oleh seorang gadis yang lebih cocok dikatakan sebagai penguntit selama setahun belakangan ini.
"Udah gila tuh si cungkring." Ucap seorang gadis yang tadinya ingin mencegah kelakuan ajaib temannya itu.
"Lupa minum obat deh kayaknya itu anak." Tambah gadis di sampingnya dengan suara masih tersengal akibat berlari.
"Sarap emang tuh biang onar. Di ketok Pak Imam baru tau rasa." Timpal gadis di sampingnya lagi dengan gemas.
Semua penghuni sekolah sudah mengetahui tabiat gadis yang satu ini. setiap hari ada saja kelakuan anehnya yang membuat seisi sekolah mengenalnya dengan baik. ya, di kenal sangat baik karena tercatat sebagai biang onar nomor satu se SMA Permata Pertama ini.
"Yumna Mishall Reifansyah!!"
Seketika para gadis yang mencoba mencegah kelakuan gadis tersebut tadi menoleh ke arah suara nyaring seorang laki-laki yang berada di akhir usia empat puluhan sedang berjalan ke arah si pembuat onar.
"Nah 'kan!! Ludes ludes dah lu Yuyum." Ucap salah satu dari mereka sambil menepuk jidatnya.
Gadis yang baru saja disebutkan namanya hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Pak Imam. Tidak ada rasa takut yang terukir di wajahnya, hanya ada senyum polos seolah bukan dia lah pemilik suara yang baru saja menyatakan perasaannya tadi.
"Yuyum!! kamu lagi, kamu lagi." Geram Pak Imam menghampiri gadis yang sering dipanggil Yuyum dan menjewer telinganya.
"Ikut Saya ke ruang BP." Perintahnya lalu menggiring Yuyum dengan tangan yang masih bertengker di telinga gadis itu.
"Aduh Bapak! Bentar dulu, Saya mau pamit sama prince charming." Pintanya sambil merengek.
"Nggak ada prin prinan. Ayo cepat!" Bentak Pak Imam.
"My prince... love you so much to the moon and back." Teriak Yuyum lagi membuat pemuda tampan yang sedari terdiam di tempatnya bergidik ngeri.
Pak Imam semakin mengeratkan jewerannya saat gadis itu tidak menurut padanya. Sepanjang jalan, pak Imam terus saja menggerutu melihat sifat Yuyum yang semakin hari semakin menjadi ini.
"Jadi anak baik apa susahnya sih, Yum?" Tanyanya kesal.
"Saya anak baik, Bapak. Buktinya Saya nggak pernah mukul, nampar, nonjok sama jambak-jambakan."
"Tapi kamu jadi langganan masuk ke ruangan Saya untuk nulis surat janji nggak akan mengulangi kenakalan kamu walaupun besoknya tetap saja kamu ulang lagi."
"Ya elah Bapak Imam yang kiyut dan tamfan. Hidup itu cuma sekali, Pak. Enjoy aja. Jangan dibawa ribet. Apalagi kayak Bapak yang tiap hari marah-marah. Cepat tua Pak."
"Saya marah-marah juga karena kamu!"
"Ya maaf, Pak. Saya 'kan nggak nyuruh Bapak marah-marah. Lagian Saya capek nangis, Pak... Nggak enak. Enakan juga ketawa. Lebih bahagia."
"Duduk!" Perintah Pak Imam saat mereka sudah sampai di ruangan yang sudah cukup akrab dengan Yuyum.
"Tulis di kertas lagi. Biar kamu sadar perbuatan kamu itu salah dan mengganggu orang lain. Nanti letakkan di dalam tempat yang ada di samping meja yang ada nama kamu dan isinya paling tebal itu. Saya mau ke ruangan kepala sekolah dulu." Jelas Pak Imam lalu meninggalkan Yuyum sendirian di dalam ruangan.
"Lama-lama aku bisa jadi penulis nih kalo gini ceritanya." Gerutu Yuyum sambil mengayunkan tangannya seperti sedang peregangan lalu mulai menulis kata demi kata dengan wajah serius.
Entahlah itu serius yang sebenarnya atau hanya tipuan dari seorang Yumna, sang biang onar SMA permata pertama.
🌼🌼🌼
Pemanasan dulu pake prolog, ya.
Cerita ini akan menggantikan cerita 'Melody yang Berbeda' yang hampir selesai.
Ada juga satu lagi cerita berjudul 'Calon Istri Bapak' yang akan mulai aku tulis di KBM. Siapa tau ada yang penasaran untuk baca ya 'kan...
Oke, itu aja dulu.
See u in the next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkara Cinta Yumna
General Fiction"Aku tau kamu bohong. Tapi aku tetap tersenyum untuk semua yang kamu lakukan. Aku tetap merasa bahagia karena bisa bersama dengan kamu. Karena aku sungguh-sungguh mencintai kamu, Rawi." Rawi termenung di depan ruang tunggu pasien. Kepalanya tidak la...