'Masih pagi, namun suasana sudah panas.'
↪↩
Senin.
Hari yang menyebalkan bagi para murid. Setelah dua hari beristirahat, mereka harus kembali berkutat dengan banyaknya tugas mulai hari Senin. Yah, inilah sekolah. Liburan yang sesungguhnya hanya ditemukan setelah pembagian rapor.
Murid SMK Kasih Sayang banyak berkeluyuran di sekitar sekolah. Mereka sama-sama mencari jawaban tugas ke kelas yang lainnya.
Murid Akuntansi, membawa buku besar berisi jurnal ke luar kelas, lalu belajar bersama di pagi hari dengan teman berbeda kelas.
Murid Perkantoran, kebanyakan hanya bersantai sambil sarapan. Hanya beberapa orang yang nampak sibuk dengan laporan perjalanan yang mereka buat.
Meski begitu, keadaan sangat hangat di pagi hari. Namun, ada beberapa murid yang nampak tak dapat berbaur seperti yang lainnya.
Salah satunya, Della. Siswi dengan rambutnya yang diikat dan kacamata bulat, berjalan pelan menuju kelasnya dengan kepala tertunduk.
"Eh, lihat deh, si cupu itu!"
"Dia gak punya teman, ya?"
"Kasian banget gak, sih?"
"Udah SMK tapi gak punya banyak kenalan."
"Susah deh kalau mau minta contekan ke kelas lain!"
"Dia terlalu pendiam, sih. Jadi orang lain susah berbaur."
"Gayanya juga gak bagus buat pelajar jaman sekarang."
Bisik-bisik terdengar ketika Della melewati sekumpulan siswi yang berkumpul di koridor. Ia tak memedulikan, tetap berjalan dengan kepala tertunduk.
Cukup sulit bagi Della berjalan ke kelasnya, karna selalu terdengar bisik-bisik ketika ia melewati mereka. Terlebih lagi, kelasnya berada di pojok koridor, tepatnya 10 Akuntansi 1.
Setelah sampai di kelas, Della buru-buru menurunkan kursi di meja paling depan, lalu duduk di sana. Ia tak memiliki teman sebangku dan tak ada yang mau sebangku dengannya.
'Lebih baik saya mendengarkan musik sambil membaca.'
Della mengeluarkan earphone, ipod dan novel dari tasnya. Kemudian, ia memasang earphone di telinganya. Setelah musik terdengar dalam pendengarannya, jemarinya membuka halaman terakhir yang ia baca dari novel romance miliknya.
Tak lama, Della sudah terhanyut dalam bacaan novelnya.
"Dia Della 'kan?"
"Dia gak punya teman, ya?"
"Iya deh, kayaknya. Di kelas juga gak pernah berbaur."
"Gue kasian, jadi mau ajak temenan. Tapi, anaknya terlalu cuek, jadi bingung."
"Iya, gue juga. Apalagi, gayanya aneh menurut gue."
"Aneh banget, sih. Padahal, dia lumayan cantik menurut gue."
"Iya, sebenernya dia cantik. Udah yuk, keluar. Nanti orangnya dengar."
Hanya helaan napas yang dapat Della berikan. Meski telinganya menggunakan earphone, perkataan orang masih sedikit terdengar di telinganya.
Sudah sering ia mendengar perkataan tadi. Banyak orang yang hanya menilai dari luarnya saja. Maka, Della bersyukur memiliki penampilan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky Girl [TAMAT]
Teen FictionDella, seorang gadis culun yang tak pernah berani mengangkat kepalanya, tiba-tiba harus mengangkat kepalanya dan memberanikan diri menatap dunia luar. Orang-orang yang bahkan tak pernah ia bayangkan, dapat hadir di hidupnya. Sahabat, teman dekat, b...