'Ayo kita jalan.'
↪↩
Jono menggaruk tengkuknya kaku sebari menatap meja belajar di kamar Della. Tadi ia meminta izin pada Tante Putri untuk diajari oleh Della, tentu saja Tante Putri menyetujuinya, namun karna di luar berisik oleh Jessica, Jono dan Della diminta belajar di kamar Della.
Pintu kamar terbuka lebar, memang sangat tak nyaman jika harus ditutup. Della dan Jono masih mematung di depan meja belajar, canggung dengan situasi saat ini.
Mata Jono melirik Della, "Emm, kita gak duduk?"
"Eh?" Della mendongak, lalu buru-buru mencari bangku, "Maaf."
Jduk!
"Aw!" Della mengusap keningnya pelan. Saat mencari bangku, kepalanya tak sengaja menabrak ujung ranjangnya.
"Hati-hati," ucap Jono sambil menghampiri Della, lalu mengusap pelan kening gadis itu. Sesaat kemudian ia tersadar dan mmenjauhkan tangannya.
Krik...
Cukup lama keduanya diam, lalu Della menaruh sebuah bangku di samping bangku meja belajar, "Silahkan duduk."
Dengan kaku Jono duduk di bangku itu dan mengeluarkan bukunya ke atas meja. Matanya melirik-lirik Della yang saat ini masih nampak kaku.
Pada akhirnya Della duduk di samping Jono dengan jarak cukup dekat. Napasnya sedikit tercekat saat merasakan kulitnya tak sengaja bersentuhan dengan lengan Jono. Sekuat tenaga Della menyembunyikan keterkejutannya.
"Kita mulai." Della melirik Jono sebentar, lalu membuka buku-buku bahasa inggrisnya.
Mereka melanjutkan pelajaran tertunda, meski masih canggung dan sesekali kehilangan topik pembicaraan. Tapi, kini Jono mulai serius belajar, meski sesekali mengeluh karena sulit.
Dua jam berlalu, Della meregangkan tubuhnya lelah. Ia tak pernah belajar selama ini hingga membuat punggungnya panas. Ia melirik Jono, lelaki itu telungkup di atas meja belajar. Sejak tadi Jono memang kesulitan memahami Bahasa Inggris, entah mengapa baru diajari beberapa menit, lelaki itu telah lupa apa yang diajarkan.
"Ajari saya," ucap Della pelan.
Jono mengangkat kepalanya, lalu berpikir sebentar, "Oh iya, gue harus ngajarin lo, ya. Ayo, mulai."
Della menggenggam jemarinya erat, entah mengapa kini dirinya yang gugup menunggu pembelajaran Jono.
"Del, sebenernya lo bisa 'kan ngomong informal?"
"Eh?" Della tercengang, ia tak mengira Jono akan mengatakan hal itu, "Ap-apa maksudnya?"
Kini Jono tersenyum kecil, "Lo bukan gak bisa, cuma gak mau coba. Kenapa gak dicoba?"
"Ba-bagaimana?"
"Kosakata Bahasa informal 'kan lo sering dengar, Del, gak kayak Bahasa Inggris. Ayo, gue bantu."
Perlahan Della mengangguk.
"Hei."
"H-hei," balas Della.
"Lo di mana?"
"Sa—" Beberapa detik Della terdiam, "Gue di rumah."
"Sama siapa?"
"Deng—" Lagi-lagi Della salah berucap, "Sama Jono."
"Ngapain?"
"Menga—" Della menghembuskan napasnya kasar, "Ngajarin Jono."
KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky Girl [TAMAT]
Ficção AdolescenteDella, seorang gadis culun yang tak pernah berani mengangkat kepalanya, tiba-tiba harus mengangkat kepalanya dan memberanikan diri menatap dunia luar. Orang-orang yang bahkan tak pernah ia bayangkan, dapat hadir di hidupnya. Sahabat, teman dekat, b...