Bab 4 (Perbedaan)

1.5K 89 0
                                    

'Gue bukan orang yang pura-pura aktif tapi nyalinya pasif.'

↪↩

"Satu, dua, tiga!"

Klik!

Klik!

Klik!

Klik!

Klik!

"Oke, ganti lensa!" ucap photographer sambil melepas lensa kamera yang digunakannya.

Jono melangkah keluar dari tempat putih tersorot lampu dan duduk di sisi gelap. Keringat mengucur di dahinya. Menjadi model memang menyenangkan, tapi juga menyulitkan. Berada di bawah sorotan lampu, sangat panas dan menguras keringatnya. Jika tidak berpikir biaya kos dan sekolah, ia tak mau melakukan pekerjaan ini.

'Pekerjaan ini telah menjual dirinya.'

"Wih, model kita ini udah dewasa, ya? Siap go internasional?" ucap Mas Reno, salah satu karyawan yang berkerja di studio itu.

"Eh, Mas Reno. Nggak deh, Mas. Mending Jono begini aja," jawab Jono sopan. Dirinya memanggil dengan sebutan, 'Mas' karna Reno merupakan orang Jawa dan lebih tua darinya. Bahkan Reno sudah menikah dan memiliki satu anak.

"Kenapa? Sayang tau, tampang kayak Adek udah bisa go internasional. Nanti saya nonton di tipi, terus teriak, 'Semangat! Semangat! Semangat!' gitu, Dek," balas Mas Reno dengan semangat. Bahkan Mas Reno mengangkat kedua tangannya ke udara dan memperagakan kata semangat seperti cheerleaders.

"Hahaha." Jono tertawa pelan melihat kelakuan Mas Reno, "Mas ada-ada aja."

"Kapan-kapan Adek ke rumah saya, ya. Nanti kita makan di sana."

"Gak enak ah, Mas, sama istri Mas Reno."

"Wong istri saya yang nyuruh saya bawa temen. Nanti datang, ya. Kita banyak-banyak ngobrol."

"Sip deh, Mas. Nanti Jono kabarin kalau jadi ke sana."

"Oke! Semangat, Dek, pemotretannya! Pose yang hot!" Mas Reno tersenyum jahil, lalu pergi ke belakang panggung untuk kembali bekerja.

Jono balas tersenyum pada Mas Reno. Ia membuka ponselnya, lalu melihat sebuah foto yang diam-diam selalu dipandanginya.

 Ia membuka ponselnya, lalu melihat sebuah foto yang diam-diam selalu dipandanginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setiap kali melihat foto itu, dirinya kembali terbawa ke masa lalu. Dimana hari-harinya masih sangat menyenangkan dan dipenuhi canda tawa. Rasanya dulu hidupnya sangat sempurna. Bahkan, sulit digambarkan oleh kata-kata kebahagiaan yang dirasakannya. Bibirnya tersenyum pahit saat sekelibat kenangan melewati otaknya. Foto ini begitu manis, namun ada sebuah kenangan buruk yang menyelimutinya.

"Wah, itu lo, Jon?" Eric, model berumur 20 tahun, datang menghampiri Jono dan memandang foto yang Jono buka.

Jono terkejut, ia langsung menutup ponselnya, "Sialan! Ngagetin aja lo!"

Geeky Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang