'Tuhan, jika esok ada jarak di antara kita, tolong jaga dia untukku... Amin.'
↪↩
Mobil Jono terparkir sempurna di sisi pantai. Ia dan Della keluar mengenakan sandal jepit. Udaranya cukup panas, matahari berada tepat di atas kepala. Belum banyak orang yang bermain pasir atau berseluncur karena teriknya mentari.
"Jono, kayaknya masih panas, deh?" tanya Della dengan mata menyipit. Paparan sinar matahari begitu menusuk penglihatannya.
"Ya udah, ayo kita cari tempat makan, nanti mainnya agak sore aja," ucap Jono sambil menggenggam jemari Della. Dibawa gadis itu berjalan menyusuri trotoar yang terlindungi pepohonan.
"Padahal udaranya bagus, sayang banget mataharinya terik." Della memandang laut dengan sedikit sesal. Ingin sekali ia bermain pasir di pinggir pantai.
Keduanya berjalan pelan, menikmati semilir angin menerpa helaian rambut. Cukup lama keduanya diam, memikirkan hal yang belum tentu terjadi.
"Jono, gimana bisa kamu gak naik?" tanya Della pelan. Sejak kemarin ia ingin bertanya, namun rasanya sungkan dan takut mengusik perasaan Jono.
"Aku nggak mau menyalahkan orang lain, karena mungkin itu karma buat aku," balas Jono dengan wajah sedih. Dielus rambut Della lembut, "Kalaupun nanti kamu tau apa penyebabnya, jangan marah. Apapun yang terjadi, gak bisa diulang lagi."
Della memeluk Jono erat, bibirnya bergetar menahan tangis, "Kenapa harus jauh, sih? Kenapa nggak di sini aja sekolahnya?"
"Sabar, nanti kita ketemu lagi. Aku janji, pulang ke Indonesia, aku bakal bawa kamu ke Los Angeles."
Dihapus air mata Della, kemudian mendongak menatap lelaki itu, "Asal kamu tepati janji, aku gak akan pergi."
"Aku juga begitu." Jono menunduk, memberikan kecupan lama di kening Della.
↪↩
"Jono, buat muka jelek dong!" seru Della setelah selesai makan. Keduanya duduk di rumah makan sederhana dekat pantai. Angin pantai menerpa rambut keduanya, seperti iklan shampo tiba-tiba.
"Buat apa? Udah jelek, kok," tanya Jono bingung.
"Ih, kurang jelek!"
"So cute," gumam Della pelan. Disimpan dalam galeri dan diberi nama, 'Bad Boy'.
"Buat apa itu?" Jono menghampiri Della dan duduk di samping kekasihnya. Bibirnya tersenyum melihat nama yang diberikan Della pada fotonya, "Segitu jatuh cintanya kamu sama aku?"
Kepala Della terangguk kuat, "Banget dan selalu."
Beberapa saat Jono terdiam, lalu memeluk Della, "Andai kita gak ketemu di gudang waktu itu, aku rasa pergi ke Los Angeles gak akan seberat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky Girl [TAMAT]
Novela JuvenilDella, seorang gadis culun yang tak pernah berani mengangkat kepalanya, tiba-tiba harus mengangkat kepalanya dan memberanikan diri menatap dunia luar. Orang-orang yang bahkan tak pernah ia bayangkan, dapat hadir di hidupnya. Sahabat, teman dekat, b...