Bab 54 (Rencana Gagal)

550 37 0
                                    

'Maaf. Gue butuh kepastian, bukan banyak alasan.'

↪↩

"Astaga!"

Bruk!

Melly menutup bibirnya melihat kejadian di dalam ruangan. Tadinya ia berniat menjenguk Della sendirian, namun Gibran menawarkan tumpangan, alhasil mereka pergi menjenguk bersama. Namun, ketika membuka pintu mereka berdua tercengang, Della memeluk lelaki dalam ruangannya. Terlebih lagi lelaki itu adalah Jono yang membuat Gibran terkejut bukan main.

Della salah tingkah, pandangannya beralih ke arah lain, mencoba menenagkan hatinya.

"Jadi ini alasan lo nolak Kak Citra?" tanya Gibran sebari mendekati Jono.

"Nolak?" Kini pikiran Della teralihkan, ia tertarik mendengar perkataan Gibran.

"Iya. Belakangan ini Kak Citra gigih buat dapatin Jono, tapi Jono gak merespon dan cuma diam." Matanya menatap tajam Jono, "Pantas Rama bilang begitu. Kalau lo punya cewek, jangan buat cewek lain berharap!"

"Berharap? Maksud lo gimana?" selidik Melly.

Jono hanya pasrah dan duduk di sofa. Ia menatap ketiga orang yang tengah membicarakannya.

"Kak Citra minta jemput ke sekolah. Jono gak nolak, cuma diam aja!" jelas Gibran, suaranya meninggi, seakan kesal oleh sesuatu.

"Wah, brengsek juga lo!" Melly maju mendekati Jono dengan tangan yang siap meninju, "Kayaknya butuh sedikit bogem."

"Eh, apaan nih?" tubuh Jono mundur ke belakang hingga menabrak sandaran sofa, "Te-tenang, gue bisa jelasin."

"Tunggu!" seru Della yang tak dapat bangkit dari brankar, "Gue yakin, dia cuma bingung nolak, bukan diam karena suka."

"Nah! Itu yang mau gue jelasin!" sahut Jono senang. Ditatapnya Della dengan bahagia, "Terserah lo mau pikir gue apa, yang penting di hati gue cuma ada satu orang."

Tak!

Gibran menjitak kepala Jono, "Gaya lo!"

"Jadi, lo berdua jadian?" tanya Melly sebari menujuk Jono dan Della bergiliran.

"Iya."

"Nggak!"

Mata Della membelalak pada Jono. Ia kira Jono tak akan mengakuinya, namun lelaki itu mengaku lebih cepat dari dugaannya.

"Gue ambil kesimpulan, lo berdua jadian," putus Melly akhirnya. Sudah jelas ia memergoki keduanya berpelukan, namun Della masih saja mengelak. Pada akhirnya kepala Della tertunduk malu.

"Omong-omong, lo berdua jadian juga?" tanya Jono pada Gibran dan Melly.

"Nggak!" seru Gibran dan Melly bersamaan. Keduanya saling bertatapan kaget setelahnya.

"Padahal lo berdua dekat cukup lama, 'kan? Kenapa belum jadian?" Jono menatap Della yang masih bingung, "Lo gak tahu mereka dekat?"

Kepala Della menggeleng, "Nggak. Melly gak pernah cerita."

Jono bangkit dan melewati Melly, "Parah banget. Masa sahabat sendiri gak diceritain!"

"Y-ya, emangnya jadian semudah itu?!" sewot Melly dengan wajah sebal. Perkataan Jono sungguh menusuk tepat sasaran. Matanya menyorotkan dendam, "Lo juga begitu, 'kan? Dekat sama Della hampir satu semester, tapi baru jadian di akhir semester."

"Ya, iya juga, sih." Jono menggaruk tengkuknya canggung, "Tapi apa salahnya kalau lo jadian? Bukannya lebih cepat lebih bagus?"

'Iya juga, sih.'

Geeky Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang