'Pura-pura gak peduli itu sulit, kalau hati masih peduli.'
↪↩
"WAH!"
Kepala gadis yang menatap lurus ke awan, langsung tertoleh ke belakang dengan terkejut, "AAAA!"
"UWAH!" Jono ikut terkejut karna teriakan gadis itu. Ia refleks menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Si-siapa kamu?!" tanya gadis itu dengan pandangan takut.
"Lo siapa?" tanya Jono balik. Dirinya terkejut mendengar penuturan gadis di depannya.
'Dia lagi main drama? Di sini ada kamera?'
"Ke-kenapa kamu ada di sini?!" Kepala gadis itu menunduk dengan tubuh bergetar.
"Tenang, gue gak sengaja lihat lo jalan ke sini. Sorry, gue buat lo kaget," ucap Jono yang kini lebih tenang.
"Hm." Gadis itu menunduk tanpa menatap Jono.
Jono menghampiri gadis itu, "Kenapa nunduk? Gue buat lo takut?"
Kepala gadis itu menggeleng, "Ti-tidak."
"Hahaha." Jono tertawa pelan, "Gaya bicara lo lucu."
"Sa-saya pergi dulu." Gadis itu berjalan pelan dengan kepala tertunduk.
Sebelum gadis itu benar-benar pergi, Jono mencekal pelan lengan putihnya. Gadis itu terkejut bukan main, langkahnya terhenti dan tubuh yang kaku seketika.
"Jangan takut kalau gak ada salah," ucap Jono pelan, lalu melepaskan cekalannya.
Buru-buru gadis itu berjalan meninggalkan tempat tersebut. Kepalanya masih tertunduk dengan keringat mengucur di dahinya.
Jono tersenyum kecil setelah mengatakannya. Matanya memandang lurus bangunan-bangunan tinggi di hadapannya. Langit biru membentang indah bersama awan sebagai hiasannya. Perasaan murungnya tadi, langsung menghilang ketika melihat bentangan langit di hadapannya.
'Jes, coba lihat ke langit, ada ciptaan Tuhan yang indah tanpa kita sadari.'
↪↩
Motor Rama terhenti di depan gerbang SMPN 1 Jakarta. Sekantung makanan telah menggantung di pergelangan tangannya, dengan jemari yang sibuk mengetik pesan pada seseorang.
To: Jessica
Keluar. Kakak di depan gerbang.
Setelah pesan terkirim, Rama bersembunyi di balik pohon depan sekolah. Ia berniat mengejutkan Jessica dan ingin melihat ekspresi kebingungan gadis itu ketika keluar dari gerbang. Bibirnya tersenyum sambil menunggu gadis itu keluar. Lengannya menggenggam erat kantung di tangannya.
Dirinya bersiap ketika melihat seorang gadis keluar dari gerbang dengan pandangan bingung. gadis itu memandangi motornya, lalu menengok ke kiri dan kanan. Bibirnya tersenyum melihat reaksi si gadis. Perlahan dirinya bangkit dan berjinjit, mendekat perlahan.
"WAH!"
"AAA!"
Plak!
Seketika Rama membeku di tempatnya bersamaan dengan panas di pipinya. Ia tak mengira jika gadis di depannya akan bergerak refleks. Ternyata cara mengejutkannya sangat tak tepat. Bukannya berhasil, malah terkena tamparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky Girl [TAMAT]
Teen FictionDella, seorang gadis culun yang tak pernah berani mengangkat kepalanya, tiba-tiba harus mengangkat kepalanya dan memberanikan diri menatap dunia luar. Orang-orang yang bahkan tak pernah ia bayangkan, dapat hadir di hidupnya. Sahabat, teman dekat, b...