Bab 13 (Bintang)

788 53 0
                                    

'Mending di tempat kecil yang aman, dibanding di neraka yang luas.'

↪↩

"Si-siapa?" Della menatap takut pada lelaki yang mencekal lengannya. Lagi-lagi lelaki ini membuatnya ketakutan tanpa sebab, padahal menurutnya lelaki itu tak menyeramkan sama sekali.

"Ayu, kamu kenapa? Kok ketakutan begitu?" tanya Putri dengan pandangan bingung melihat Della.

Jessica dan Rama sama bingungnya dengan Putri. Keduanya diam, tak ingin ikut campur.

"Lo cewek itu 'kan?" Jono menatap yakin pada Della.

Dilepaskannya pegangan Jono dengan cepat, "Saya tidak mengerti. Maaf, banyak pekerjaan." Dengan cepat berlari masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu.

Jono tercengang, ia menatap pintu coklat yang baru saja ditutup. Jelas sekali ia mengingat wajah gadis itu, tak mungkin dirinya salah kira.

"Maaf, ya, Dek. Ayu cuma gugup. Jangan diambil hati," ucap Putri tak enak, "Ayo, diminum tehnya."

"Minum, Bang, Kak." Jessica mempersilahkan Jono dan Rama untuk menghilangkan kecanggungan yang ada. Sejujurnya ia juga bingung ada hubungan apa antara Della dan abangnya, namun ia simpan saja dulu rasa penasarannya.

Di balik semua itu, Della terduduk lemas di lantai. Tubuhnya bergetar hebat, entah mengapa rasa takutnya kini sangat berbeda. Mencoba menenangkan diri dan mengambil napas panjang.

'Saya pasti dikira gila.'

Ia berdiri dan duduk di pinggir ranjang. Pandangannya kosong ke depan. Telinganya mendengar samar-samar percakapan di luar kamarnya.

Cklek.

Pintu kamar Della dibuka. Kepala Della langsung menoleh dengan tatapan kaget. Dilihatnya Jessica yang masuk sambil tersenyum.

"Maaf ngagetin, Kak. Boleh masuk?" izin Jessica dengan pandangan tak enak.

Perlahan Della mengangguk, kini kepalanya menunduk seidikit, tak berani menatap jessuca karna malu. Sedangkan Jessica duduk di samping Della tanpa canggung. Gadis itu menatap Della bingung, "Kakak kenapa?"

"Tidak apa-apa," balas Della cepat.

Jessica sedikit kaget dan bingung. Ia menetralkan kembali mimik wajahnya dan menatap Della, "Kakak kenal Abang?"

Kini Della yang menatap bingung pada Jessica, "Abang?"

"Iya, dia Abang aku." Jessica mengangguk, "Sebenernya malam ini kita baru baikan."

Della menatap bingung.

"Dua tahun kita gak pernah komunikasi dan sekarang kita baru baikan. Makanya, hari ini aku bahagia banget."

Kepala Della menunduk, mendengarkan Jessica berbicara.

"Abang itu, gak pernah bisa aku gapai, meski aku udah tinggi, tetap aja gak bisa ngegapai Abang. Sekarang, aku bisa rasain, gimana rasanya jadi tanah yang menggapai langit."

Lengang cukup lama. Jessica diam sambil menahan tangisnya, air mata itu kembali lagi, meski sudah bosan ia menangis. Della menatap Jessica dengan kaget, dilihatnya mata dan hidung Jessica yang memerah. Ragu-ragu dirinya mendekat pada Jessica dan memeluk gadis itu erat.

Seketika tangis Jessica pecah. Selama ini tak pernah menceritakan keluh kesahnya pada siapapun. Tapi, entah mengapa pada orang di depannya, hatinya terbuka untuk bercerita segala perasaannya. Bahkan tangisnya tumpah pada orang yang baru saja dikenalnya sehari.  

Geeky Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang