'Kamu harus kuat, gagal bukan akhir dari segalanya.'
↪↩
Hari pembagian rapor tiba. Seluruh siswa memasuki sekolah bersama orang tua mereka dengan jam yang sudah ditentukan. Della menarik napasnya dalam, menahan degup jantung yang begitu terasa. Langkahnya berat memasuki koridor lantai 1.
"Kelas kamu di mana, Ayu?" tanya Putri bingung.
"Di ujung koridor, Ma," balas Della. Matanya melirik pada sekitar, beberapa orang tua murid menatapnya lama, kemudian berbisik pada anaknya. Sesekali dahinya berkerut, bingung apa yang mereka bicarakan.
Ketika Della dan Putri masuk, pandangan murid dan orang tuanya tertuju pada keduanya. Meski hanya sebentar, hal itu terasa sedikit janggal.
"Ma, kenapa kita dilihatin?" bisik Della pelan pada Putri.
"Kamu sih, bukannya pakai masker aja! Jadi gak enak 'kan dipelototin terus!" gurau Putri dengan wajah mengejek. Hal itu hanya ditanggapi Della dengan bibir cemberut. Keduanya masuk ke dalam kelas Della, lalu duduk di kursi menunggu giliran.
"Bu, anaknya, ya?" tanya seorang wanita di belakang Putri.
Putri menoleh dan tersenyum, "Iya, Bu."
"Cantik, ya, anaknya. Kalau sudah besar mau nggak besanan sama saya?"
"Ish, Mama! Dia udah punya pacar!" tegur Jason, teman sekelas Della. Telinganya memerah mendengar penuturan Ibunya.
Della dan Putri saling tatap, kemudian tersenyum kecil.
Sementara itu, Jono tak kalah jadi pusat perhatian, apalagi kini ia didampingi mama dan adiknya. Mereka bertiga seperti selebriti yang tak sengaja tersasar kemari.
"Jes, Abang bilang juga tunggu di rumah aja. Ribet, segala ikut!" oceh Jono pelan, ia risih dengan tatapan lelaki yang jelas tertuju pada Jessica.
"Apaan sih, Bang? Suka-suka Jes, dong! Bosen tau di rumah terus!" bantah Jessica. Pandangannya tertuju pada Rama yang duduk di bangku panjang depan kelas. Dihampiri lelaki itu, "Kak!"
Kepala Rama menoleh, bibirnya tersenyum kemudian bangkit menyambut Jessica, "Ikut Abang ambil rapor?"
"Iya. Kak Rama gak masuk?" tanya Jessica bingung.
"Nggak. Di luar aja, takut ditanya yang aneh-aneh di dalam."
Firda tersenyum ramah pada Rama, "Gimana kabarnya, Ram?"
Dengan sopan Rama salim dan menjawab, "Baik, Tan. Dedeknya sehat nggak?"
"Sehat pastinya. Tante masuk dulu, ya." Firda pamit dan masuk ke dalam kelas Jono sendirian.
"Lo gak ikut masuk?" tanya Rama pada Jono.
"Nggak. Males."
"Bang, kelasnya Kak Ayu dimana?" Jessica memandang Jono.
"Di ujung koridor sana." Jono menunjuk koridor paling ujung, jauh dari kelasnya.
"Ke Kak Ayu, yuk, Bang?"
"Ngapain."
"Renang! Ya pengen lihat Kak Ayu aja."
"Ya udah, ayo." Jono berjalan bersama Rama dan Jessica. Namun, ia hanya diam berjalan di depan, sementara kedua orang itu asik bicara berdua tanpa mengajaknya. Hal itu sempat membuat dirinya jengkel.
Pas sekali ketika mereka sampai di depan kelas Della, Della keluar bersama Putri dengan rapor di tangan Della.
"Tante Putri!" Jessica langsung menghambur memeluk Putri, " I miss you."
KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky Girl [TAMAT]
Ficção AdolescenteDella, seorang gadis culun yang tak pernah berani mengangkat kepalanya, tiba-tiba harus mengangkat kepalanya dan memberanikan diri menatap dunia luar. Orang-orang yang bahkan tak pernah ia bayangkan, dapat hadir di hidupnya. Sahabat, teman dekat, b...