Bab 23 (Atmosfer)

657 42 0
                                    

'Suatu saat, mungkin saya dapat berubah.'

↪↩

Della sampai ke rumah bersama Jono sore menjelang malam. Langit sudah mulai gelap.

"Masuklah, saya akan panggilkan Jessica," ucap Della pada Jono yang melepas helm.

"Gak pa-pa, gue tunggu di sini aja," balas Jono.

Dilepas helmnya, lalu diserahkan kepada Jono, "Terima kasih tumpangannya."

"Sama-sama."

Kaki Della melangkah masuk ke dalam rumah setelah menaruh sepatunya di rak samping pintu. Ia masuk dan pergi ke dapur.

"Tante, aku kan nggak begitu!" rajuk Jessica pada Putri yang tengah menaruh masakan di atas meja. Jessica membawakan sepasang sendok dan garpu pada Putri.

"Jangan bohong, pasti kamu senang digodain 'kan sama cowok di sekolah," ucap Putri dengan kerlingan genit matanya.

"Aaaaa aku gak pernah begitu, Tanteeee! Mereka emang godain, tapi aku gak pernah goda balik!"

"Hehehehe, kamu lucu, ya."

"Ehm." Della berdeham, "Ada Jono di luar."

"Eh, abang jemput? Padahal aku bilang di cafe Atlanta." Jessica langsung berjalan keluar, menghampiri abangnya.

"Udah pulang?" Putri menghampiri anaknya, menyalami Della.

"Sudah." Setelah salim, Della langsung melangkah masuk ke kamarnya. Rasanya menyebalkan, melihat orang lain lebih akrab dengan mamanya dibanding dirinya.

Direbahkan tubuh di kasurnya, lalu melepas kacamata yang digunakannya. Pada akhirnya, gadis itu menggunakan kacamatanya. Ia tak mau diatur oleh seseorang yang bahkan tak dekat dengannya.

Tiba-tiba Della teringat sesuatu, ia mendudukkan tubuhnya dan mengirimkan pesan pada Melly.

Della: Akhir minggu ini apa kamu ada waktu? Saya ingin mengajakmu ke rumah untuk membaca novel.

Ditaruh ponselnya di atas kasur, ia mengambil sebuah novel dari rak bukunya. Belakangan ini dirinya tak sempat membaca novel, karna banyaknya pikiran dan kegiatan yang menyita waktunya.

Tok... Tok... Tok...

Pintu kamar Della diketuk dari luar, lalu terlihat Jessica membuka pintu kamar tersebut, "Kak, disuruh makan sama Tante Putri."

Della melirik pintu lalu mengangguk. Lagi-lagi ada yang menganggu kegiatannya. Terpaksa Della menandai novel dengan pembatas, lalu berjalan keluar kamar.

"Ayu, ayo makan bareng dulu. Hari ini Papa di luar kota, jadi gak bisa ikut makan malam," ucap Putri dengan senyum keibuannya sebari menata piring di atas meja makan.

Mata Della hampir saja meloncat keluar jika tidak sadar situasi. Di meja makan, terlihat Jono duduk dengan senyum lebar.

'Astaga, Tuhan! Apa lagi ini?!'

Terpaksa Della berjalan mendekati meja, lalu duduk di samping Jessica. Tempat yang tersedia hanya di samping Jessica, atau di sebelah Jono. Mirisnya, dirinya kini berhadapan langsung dengan Jono.

"Gimana kerja kelompoknya?" tanya Putri pada Della.

"Baik," balas Della singkat. Matanya melirik ke arah lain, menghindari tatapan mata Jono.

"Kak Ayu satu sekolah sama Abang, 'kan?" Kini Jessica menoleh dan bertanya antusias.

Della mengangguk, "Hanya berbeda jurusan."

Geeky Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang