Bab 63 (Rubah yang Hilang)

477 39 1
                                    

'Jangan anggap seakan-akan Della milik lo.'

↪↩

Jono menendang ban mobil kencang, ia frustasi sejak tadi tak menemukan Della. Sudah dikelilinginya mall sebanyak tiga kali, hingga membuat satpam menegurnya, namun tak ada satupun jejak Della dalam mall itu.

Drrtttt

Diambil ponselnya, sebuah telepon masuk dari Della. Buru-buru ia jawab panggilan itu.

"Della kamu dimana?!"

"Della pingsan. Di Rumah Sakit Harapan."

"Lo siapa?"

"Gue temannya."

Langsung ditutup panggilan itu dan membawa mobilnya ke rumah sakit dengan cepat. Dirinya bertanya-tanya, bagaimana bisa Della terluka, siapa pelakunya dan mengapa ia tak dapat menjaga Della?

'Sialan!'

↪↩

Sampai di rumah sakit, Jono berlari masuk dan pergi ke ruang intensif setelah bertanya pada resepsionis. Baru setengah jam yang lalu Della dibawa kemari, sepertinya ia belum terlambat.

Pandangannya tertuju pada Rio yang duduk di kursi depan ruangan, lantas ia mendekati lelaki itu. Namun, saat pandangan mereka bertemu, Rio langsung bangkit dan menyudutkan Jono ke dinding. Suster yang tengah lewat memekik kaget melihat perkelahian kedua lelaki itu.

"Apa-apaan lo?" tanya Jono dingin, "Lepas."

"Lo yang apa-apaan brengsek! Cuma jaga Della sebentar aja gak becus. Mending lo putus sama Della!"

Rahang Jono mengeras. Didorong tubuh Rio, hingga posisi mereka terbalik. Kini Rio yang tersudut di dinding, "Dengar ya, bangsat. Jangan sok ikut campur. Ini hubungan gue dan lo cuma orang ketiga!"

Jono melepaskan cekalannya kasar, lalu berjalan menuju pintu ruang rawat Della. Ketika di pintu, langkahnya terhenti, "Jangan anggap seakan-akan Della milik lo."

Lengan  Rio mengepal. Jika bukan karena Della, ia tak akan sudi menelpon Jono. Salah satu alasan terbesarnya membenci Jono, karena perasaannya masih belum berubah, bahkan bertambah kuat. Kehadiran Jono membuatnya terpuruk sangat dalam. Meskipun ia tahu, hati Della tak akan pernah jadi miliknya.

↪↩

Sepasang mata indah Della membuka, beberapa kali berkedip, lalu menatap ke sekitarnya. Kepalanya berdenyut sakit, teringat kejadian beberapa jam yang lalu.

'Mereka lagi.'

Ia tak ingat apa yang terjadi setelah kejadian itu dan bagaimana ia bisa sampai di rumah sakit. Di sampingnya, Jono tertidur sambil menggenggam jemarinya. Dulu saat ia sakit, posisi Jono sama seperti ini. Bedanya, status mereka berdua telah berubah.

'Kita ini saling perhatian, cuma ego yang buat segalanya rumit.'

Della jadi menyesal telah membantah Jono, padahal niat lelaki itu baik dan disamping itu juga Jono merasa cemburu. Harusnya ia sadar lebih cepat.

"Maaf," bisik Della pelan. Sebelah tangannya mengelus kepala Jono perlahan.

Setelah berbaikan dengan Papanya, Jono tak menghentikan aktifitas pemotretannya. Karena jadwal yang padat, Jono meminta keringanan jam yang biasanya 8 jam sehari, menjadi 5 jam. Mulai jam 6 malam hingga 10 malam. Jadi sepulang sekolah Jono bisa belajar bersama Della dan bersantai di rumah. Makanya, Jono selalu tidur jika ada kesempatan, seperti saat ini. Karena tubuhnya terlalu lelah beraktifitas.

Geeky Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang