'Jika ia ikut menangis, siapa yang akan melindungi Melly?'
↪↩
Pukul 19:00.
DUG! DUG! DUG! DUG!
Pintu utama digedor kencang oleh seseorang. Suaranya dapat terdengar hingga ke kamar paling ujung. Awalnya terdengar biasa saja, seperti gedoran orang jahil. Namun, lama-kelamaan gedoran itu semakin kencang.
DUAK!
Hingga akhirnya terdengar suara pintu yang didobrak paksa. Satu per satu peserta di kamar masing-masing keluar, melihat apa yang terjadi. Koridor depan kamar dipenuhi orang yang baru saja keluar dari kamar.
"Ada apa?"
"Kayak ada yang dobrak pintu."
"Sebelumnya ngetuk pintu kenceng banget!"
"Kok nggak ada siapa-siapa?"
"Jelas banget suaranya malah!"
"Jangan bercanda dong! Gak lucu tau!"
"Suasananya jadi aneh begini, ya?"
Keadaan semakin ramai. Semua orang saling bertanya, apa yang tengah terjadi. Suara gebrakan barusan, membuat semuanya terbangun dan keluar kamar, namun tak ada tanda orang yang menggebrak pintu.
NGIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIING
Tiba-tiba sirine kebakaran menyala. Lampu merah di sudur koridor juga berkedip. Semua orang langsung panik dan berlarian keluar kamar, menjerit, bahkan menangis. Mereka pergi ke lapangan, meninggalkan villa yang nampak aneh.
Para wanita berpelukan, saling menguatkan diri. Kejadian tadi cukup membuat kaget semua orang. Tak pernah diduga dan tiba-tiba terjadi.
Della memeluk erat Melly. Kedua gadis itu nampak sangat ketakutan. Pasalnya mereka mendengar dan melihat langsung pintu yang didobrak oleh orang tak dikenal, kemudian sirine tiba-tiba berbunyi, membangunkan semua orang dan membuat panik seluruhnya.
"Anak-anak, tenang! Semuanya tenang!"
Panitia datang dan menginterupsi di hadapan ratusan peserta. Wajahnya terlihat gusar dan tak bersahabat. Keringat mengucur di dahinya. Hal itu mengalihkan seluruh perhatian peserta LDKS. Banyak pertanyaan yang ingin mereka lontarkan, namun tak tahu harus bagaimana mengungkapkannya saat ini. Suasana hening, semuanya memperhatikan ke depan dengan cemas.
"Tenang, semuanya. Saya tau kalian pasti bingung dan kaget. Sama, saya juga kebingungan seperti kalian. Saya bingung harus menjelaskan bagaimana sekarang."
Wajah ratusan anak itu mulai memucat, banyak kemungkinan buruk yang melintas di kepala mereka. Bahkan 10 Perkantoran 1 yang biasanya membuat onar, kini diam tak berkutik.
"Saya gak tau siapa dalang dari semua ini, tapi sekarang sudah terjadi. Kepala sekolah kalian diculik seseorang."
"Hah?"
"Gimana bisa?"
"Ya Tuhan, selamatkan kami!"
"Mama, mau pulang aaaaa!"
"Kenapa kita ada di tempat yang gak aman begini?"
"Astaga, Tuhan..."
Keadaan mulai ricuh. Banyak wanita yang menangis tersedu-sedu, takut dengan kenyataan yang telah didengar. Mereka bahkan tak menggunakan alas kaki dan bertelanjang kaki di tengah hamparan rumput.
Della menarik napasnya dalam, hal seperti ini sangat mengejutkan, namun ia tak boleh menangis. Di pelukannya Melly telah tersedu-sedu hingga tak dapat mengucapkan kata-kata. Jika ia ikut menangis, siapa yang akan melindungi Melly?
KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky Girl [TAMAT]
Teen FictionDella, seorang gadis culun yang tak pernah berani mengangkat kepalanya, tiba-tiba harus mengangkat kepalanya dan memberanikan diri menatap dunia luar. Orang-orang yang bahkan tak pernah ia bayangkan, dapat hadir di hidupnya. Sahabat, teman dekat, b...