'Gimana bisa gue nolak bidadari secantik dia?'
↪↩
Jono duduk gelisah di bangkunya. Pagi ini ia tidak dapat memerhatikan pelajaran, meskipun setiap hari ia tak berniat memerhatikan. Berkali-kali ia menegakkan tubuh, lalu bersender di bangku. Posisi apapun tak nyaman baginya. Kantung matanya juga sedikit hitam, akibat semalam tak dapat tidur. Penjelasan Jessica mampu membuatnya berpikir berkali-kali. Ia frustasi sendiri, tak tahu harus bagaimana lagi.
"Lo kenapa sih, Njing?!" sewot Rama karna sejak tadi Jono gelisah hingga membuat meja mereka bergetar-getar. Rama merasa terganggu karna tengah memainkan game di kolong meja dan hal itu membuat ponselnya terus beradu dengan langit-langit meja.
"Gak tau, gue pusing." Jono menjatuhkan kepalanya ke atas meja dengan keras, sehingga menimbulkan suara sedikit gaduh.
"Jono! Rama! Sedang apa kalian?!" bentak Bu Endah yang tengah mengajar di kelas itu. Memang dasarnya Bu Endah sudah tidak suka dengan kedua lelaki itu, jadi mau sikap bagaimana pun tetap tak disuka.
"Berantem, Bu," jawab Jono malas. Ia ingin segera dikeluarkan dari kelas.
Bu Endah menghela napasnya panjang, "Terserah kalian sekarang. Saya sudah gak bisa berkata-kata lagi."
"Oke, saya keluar ya, Bu. Supaya Ibu bisa berkata-kata lagi." Jono bangkit dan berjalan keluar kelas dengan santai. Di belakangnya Rama mengikuti, lelaki itu sama malasnya dengan Jono. Anggota Persetan menatap keduanya dengan pandangan memelas, ingin ikut keluar dari dalam sana. Namun, hal itu akan mengundang masalah serius. Mereka telah dikenai blacklist, jika berulah lagi maka surat kedua akan diturunkan.
"Mau kemana lo?" tanya Rama.
"Ke kantin." Jono terus berjalan tanpa melirik Rama. Pikirannya saat ini benar-benar tertuju pada seseorang, membuat pikiran lain tak dalam menyusup.
"Ngapain?"
"Kencing."
"Kadang gue lupa kenapa nanya lo."
"Makanya jangan nanya."
Keduanya sampai di are kantin yang sepi, hanya mereka berdua di sana, semua siswa tengah belajar di kelas masing-masing.
Rama menopang dagunya di atas meja kantin, menghadap langsung pada Jono, "Lo kenapa?" Nada suaranya berat, terdengar serius kali ini.
Mata Jono melirik Rama, lalu mengusap wajahnya kasar, "Gue harus gimana?"
"Maksudnya apa?"
"Lo kenal Ayu? Cewek yang nyelamatin Jessica?" Kepala Jono menunduk, kedua tangannya saling bertaut di atas meja. Entah mengapa lelaki itu sangat terlihat lemah saat ini.
"Kenal sih nggak, tapi gue tau. Terus kenapa?"
"Dia jago banget Bahasa Inggris."
"Ya ter-" Perkataan Rama terhenti ketika teringat sesuatu, ditatapnya Jono serius, "Dia maksa lo?"
Kepala Jono menggeleng, "Jessica minta dia ajarin gue."
"Dia setuju?"
Helaan napas panjang Jono terdengar. Lelaki itu mengangguk lambat, lalu mengusap wajahnya kasar, "Gue mau tolak, tapi gue gak bisa kasih alasannya."
Rama terdiam, menatap Jono dengan iba. Melihat Jono seperti ini, seperti dua tahun yang lalu. Kejadian yang membuat sahabatnya sangat terpuruk hingga melakukan hal di luar batas wajar.
"Gue takut, Ram. Kalau gue ingat lagi, gue bakal benci Jessisa," gumam Jono pelan. Wajahnya tertutup oleh kedua tangannya, "Gimana pun juga, gue masih belum sepenuhnya ikhlas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky Girl [TAMAT]
Teen FictionDella, seorang gadis culun yang tak pernah berani mengangkat kepalanya, tiba-tiba harus mengangkat kepalanya dan memberanikan diri menatap dunia luar. Orang-orang yang bahkan tak pernah ia bayangkan, dapat hadir di hidupnya. Sahabat, teman dekat, b...