Bab 46 (Teman Gila)

567 45 1
                                    

'Gue rindu lo, Ayu.'

↪↩

"Lenggak-lenggok dong!"

"Gila sih!"

"Mantap body-nya!"

"Shhhh anjir! Luar binasa!"

"Lambatin bagian itu!"

"Nonton apaan sih?" tanya Rama bingung pada teman-temannya yang berkumpul dan terlihat asyik sendiri. Diliriknya sebuah film dari ponsel Ari, ternyata itu adalah sebuah anime yang memperlihatkan wanita dengan bikini, "Setres, suka kok sama cewek 2D! Dasar jomblo akut!"

"Sirik aja. Kalau mau ikutan, sini!" ajak Ari pada Rama. Beberapa saat Rama diam di tempat, lalu ikut duduk di samping Ari tanpa berkata-kata, "Kalau mau ikutan ya ikut aja, gak perlu ngeles basi."

"WOI! Ada tugas dari Bu Endah! Harus dikumpul siang ini!" teriak Hendrik a.k.a ketua kelas 10 Perkantoran 1 di depan kelas sambil menunjukkan beberapa lembar kertas di tangannya.

Seketika geng persetan berdecak malas. Mereka langsung mengeluh melihatnya.

"Sialan!" umpat Gibran tak senang, "Jono kemana? Gak masuk?"

"Diare katanya," balas Rama.

"Diare? Makan apaan dia?" tanya Andre.

"Biasa, ngelakuin hal di luar batas," balas Rama lagi.

"Dasar idiot," sahut Ari, "Mau nengok gak?"

"Yuk, mending bolos sekarang. Kalau ditanya mau ngapain, bilang aja mau ngelayat, gitu," sahut Noval dengan santainya.

"Bego, lo pikir Jono mati?!" sungut Fero kesal.

"Nyontek aja sih, tugas Bu Endah ini. Dia juga udah males ngurusin kita." Rama bangkit menghampiri Annisa yang tengah mengerjakan tugas, "An, ngerjain bareng, yuk? Tapi ajarin gue."

Sontak Annisa membeku hingga menjatuhkan penanya. Ia mengambil penanya, lalu mengangguk kaku,"Boleh."

Rama tersenyum lebar, lalu mengambil buku milik orang lain yang dekat dengan jangkauannya. Pasalnya ia tak membawa buku ke sekolah. Di dalam tasnya hanya ada satu buku paket, yaitu Bahasa Inggris.

"Sialan si Rama, bisa aja taktiknya buat nyontek," ucap Gibran dengan tawa kecil.

"Itu si Annisa suka Rama nggak sih?" tanya Reno bingung, "Sikapnya agak aneh begitu."

"Iya, mungkin. Dari awal masuk kayaknya," timpal Agung menyetujui perkataan Reno.

"Bacot anda semua! Gue mau boker, minggir!" Ari mendorong teman-temannya, lalu berjalan keluar kelas.

"Najis, boker aja bilang-bilang. Emang lo doang yang punya lobang!" sindir Gibran dengan kencang, membuat Ari mengacungkan jari tengahnya.

Begitulah kelakuan kelas 10 Perkantoran 1, berbeda dengan 10 Akuntansi 1 yang saat ini sibuk berlajar untuk ulangan harian. Della menggunakan kacamata karena matanya sedikit buram, ia fokus membaca materi yang ada di buku besarnya.

Matanya melirik ponsel, membuka dan melihat kontak Jono. Semalam setelah pulang, mereka sempat bertukar nomor ponsel atas permintaan Jono. Della setuju dengan permintaan itu. Ia menekan nomor itu dan mengirimkan pesan.

Della: Udah baikan?

Beberapa saat menunggu, sebuah pesan balasan masuk ke ponselnya.

Jono: Lumayan, gak separah kemarin. Lo pulang jam berapa?

Della: Jam 2.

Geeky Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang