Bab 34 (Persetujuan)

610 45 0
                                    

'Selama ini dirinya hanya ditinggal, diteriaki dan tidak diharapkan hadir dalam kehidupan ayahnya.'

↪↩

20:00.

Della menggigiti kuku jempolnya dengan cemas. Ia berjalan bolak balik di dalam kamar. Sejak tadi ia merasa gundah, padahal mengatakan hal ini tidaklah sulit.

'Astaga, Ayu! Mengapa kamu jadi seperti ini?'

Dihembuskan napasnya beberapa kali, lalu berjalan keluar kamar. Namun, ketika menyentuh knop, tubuhnya kembali mundur ke belakang.

'Ayolah, Ayu!'

Lengannya membali menyentuh knop lagi dan bersiap membuka pintu.

TOK! TOK! TOK!

"Astaga!" pekik Della kaget, lalu mengusap dadanya. Baru saja ia ingin membuka pintu, pintunya telah diketuk lebih dulu dari luar.

"Kak Ayu, disuruh makan sama Tante Putri." Suara Jessica terdengar dari luar.

"I-iya," balas Della yang masih merasa terkejut. Ia bersandar pada dinding, menetralkan perasaannya, lalu keluar dari kamar.

Hal pertama yang dilihatnya adalah ibunya tengah menyiapkan makanan bersama Jessica dan....

Jono.

Kepala Della menggeleng, menyingkirkan pikiran-pikiran aneh yang melintas. Lantas ia menghampiri ketiga orang itu, lalu berdiri di samping meja makan. Ditatapnya meja yang penuh makanan.

"Ma, mengapa banyak sekali?" tanya Della pada ibunya.

"Papa kamu mau pulang, makanya Mama masak banyak," jawab Putri yang tengah memasukkan semur daging ke mangkuk besar.

"Aku jadi penasaran sama muka suami Tante," timpal Jessica yang duduk dengan kedua tangan menopang wajahnya.

"Pasti cowok," seloroh Jono.

"Masa Tante nikah sama cewek, sih." Putri menggeleng-geleng pelan mendengar guyonan Jono.

"Papa pulang?" Raut wajah Della sedikit berubah, ia langsung berjalan kembali ke kamarnya, lalu menutup pintu.

"Ayu kenapa?" tanya Jono bingung.

"Ayu paling dekat sama Papanya. Dari dulu, kalau Papanya mau pulang, Ayu selalu dandan buat nyambut Papanya. Kayaknya dia mau siap-siap dulu," jelas Putri, ia sudah biasa melihat putrinya sangat gembira menyambut suaminya.

"Enak ya, Bang, Kak Ayu punya Papa yang perhatian," ucap Jessica dengan senyum miris.

Jono merasakan perubahan raut wajah Jessica, lalu menyisir rambut ke belakang, "Kamu 'kan punya Abang kece dan tampan yang perhatian."

Jessica mengusap kedua lengannya, lalu bergidik, "Geli ih!"

Sementara itu, Della sibuk di kamarnya, mengganti baju dan menggunakan make up. Sebenarnya ia sangat tak nyaman menggunakan riasan, namun sudah kebiasaan jika ayahnya pulang maka harus secantik mungkin. Make up-nya cukup banyak, tapi ia sembunyikan di laci bawah meja rias karna jarang digunakan.

Beberapa menit Della bersiap, lalu berkaca sekali lagi untuk memastikan riasannya tak berantakan.

Beberapa menit Della bersiap, lalu berkaca sekali lagi untuk memastikan riasannya tak berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Geeky Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang