Author POV:Matahari bersinar terang. Cahayanya yang hangat mulai menyusup melalui celah-celah jendela kamar seorang gadis yang masih tertidur pulas. Bahkan kicauan burung di luar kamarnya tak juga membuat gadis itu terbangun. Dia justru menutup telinganya dan kembali tertidur. Tapi, ayolah, siapa yang ingin tertidur pada senin pagi? Namun, ternyata ada seorang lelaki yang masuk begitu saja ke dalam kamar gadis itu. Seorang lelaki dengan senyum jahilnya mulai mengganggu kenyamanan sang gadis. Lelaki itu membuka lebih lebar tirai kamar si gadis. Wajah tampannya semakin jelas terkena cahaya matahari.
Byun Hae Bi POV:
Akh, panas. Aku merasa tanganku mulai disengat sinar matahari. Tapi aku masih mengantuk. Aku tidak mau bangun. Lagipula ini hari libur.
Tapi sebuah suara mulai menggangguku.
“Pssst, Hae Bi-ah, bangunlah!” ucap suara itu. Tunggu, suara lelaki? apa ini oppa? Tidak mungkin, suara oppa berbeda. Lagian oppa tidak akan bangun sepagi ini.“Bangunlah, Hae Bi-ah! Atau aku akan mengganggumu terus,” ucap lelaki itu lagi. Kali ini dia mengguncang tubuhku.
“Malas, oppa. Aku masih mengantuk.” Aku tetap melanjutkan tidurku tanpa memedulikan oppa yang terus mengguncangku.
“Senangnya, akhirnya kau memanggilku ‘oppa’.” Ujar lelaki itu.
Saat itu juga aku menyadari bahwa yang membangunkanku bukanlah oppa-ku. Aku langsung membuka mataku lebar-lebar dan kaget setengah mati mendapati sahabatku, Sehun, sedang tersenyum di hadapanku dengan wajah yang sangat dekat denganku.
“Ya ampun!!” aku langsung terduduk dan Sehun tertawa lepas melihatku, “Yak! Sehun! Apa yang kau lakukan di kamarku?! Ini kamar gadis tau!” bentakku padanya yang masih tertawa.
“Benarkah? Ini kamar gadis? Aku tidak yakin.” Sehun menjulurkan lidahnya.
“Akh, tau ah!” aku berniat menyambung tidurku sebelum tangan Sehun menarikku untuk kembali terbangun.
“Yak! Jangan tidur lagi. Ini sudah pagi.” Ujarnya dengan mata khas itu.
“Ini minggu pagi. Apa salahnya aku tidur?” tentu saja aku tidak terima dibangunkan begitu.
“Dasar pemalas! Ini senin pagi. Hari pertama sekolah, tau!”
Pikiranku langsung memutar. Sehun benar! Ini senin pagi.
Aku berteriak kaget, membuatnya menutup telinga. Dengan ligat aku langsung turun dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi tanpa sempat menghiraukannya. Saat aku masuk ke kamar mandi, aku baru sadar Sehun masih di kamarku. Aku melongok dari dalam kamar mandi dan mendapatinya yang senyam-senyum sendiri.
“Sehun-ah, keluar!” ujarku sambil menunjuk pintu di sampingnya.
“Ha? Yaah, aku pikir kau lupa.” Dia melangkah lemas keluar kamarku.
“Sehun-ah, bangunkan oppa-ku, ya?” barulah aku masuk tanpa mendengar persetujuan darinya.
Aku hanya butuh waktu sebentar untuk bersiap-siap. Aku langsung turun ke bawah mendapati hanya Sehun dan oppa-ku yang ada di meja makan. Mereka tampan sekali pagi ini. Kupasang senyum semanis mungkin. Oppa melirikku aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake Of Love
Fanfiction'Kau tidak bisa memilih dimana dan kapan cinta itu akan datang. Kau juga tidak bisa memilih pada siapa kau akan jatuh cinta.' Itu hanya sebuah kalimat konyol yang dibisikkan sebagian besar orang. Pada kenyataannya, kau bisa memilih, siapa yang akan...