Author POV:
Sehun tengah berdiam diri dalam kamarnya. Esok adalah hari keberangkatan pesawat yang ia tumpangi ke Jepang. Ia masih menunggu, berharap dering telponnya berbunyi menunjukkan bahwa gadis yang ia cintai itu. Namun, masih tak ada juga kabar dari Hae Bi.
“I norael bureugo namyeon.. Neol dasi bol su isseulkka? Neowa hamkke chumchugo.. Ne ipsuri ip majchudeon norae..”
Ini kesalahan telinga Sehun atau dering telponnya berbunyi sekarang. Tidak! Itu tidak salah. HP-nya benar-benar berdering. Sehun meraihnya dan kali ini ia berpikiran, apakah kemampuan membacanya menurun? Karena nama sosok gadis yang ia rindukan setengah mati kini terpampang di layar HP-nya.
My Queen, Byun Hae Bi is calling...
Tidak! Lagi-lagi matanya benar membaca ejaan itu. Sehun menekan tombol hijau, mendekatkan benda persegi panjang itu ke telinga kanannya. Ia tak bersuara, menunggu suara lembut menyapa pendengarannya terlebih dahulu.
“Yak! Aku merindukanmu! Kemana saja kau selama ini?! I miss my Knight!” Ucap suara itu.
Sehun hampir tak bisa berkata-kata karena kali ini gadisnya kembali menyapanya, “Hae Bi-ah.. Maaf..” hanya itu yang bisa ia katakan. Bahkan nada suaranya hampir bergetar karena terlalu senang mendengar suara Hae Bi.
“Aku tidak butuh kata ‘maaf’. Apa aku yang harus ke rumahmu? Jemput aku! Aku ingin bertemu dengan ksatria terhebatku ini.”
Sehun tertawa pelan, “Aku mengerti. Tunggu aku!”
“Hm..”
Sambungan terputus. Dengan cepat Sehun meraih jaket dan kunci motornya. Berlari menuruni tangga, dan hanya menghadiahkan sebuah ciuman singkat di kepala Jin Hye yang tengah menatapnya bingung di pintu kamar.
“Oppa pergi, ya??” ucap Sehun setengah berteriak seiring langkahnya yang semakin jauh dari Jin Hye.
Jin Hye tersenyum. Ia tau pasti alasan kenapa Sehun terlalu bersemangat malam ini. Alasan itu tidak pernah berubah. Selalu saja karena seorang gadis, “Iya. jangan pulang terlalu malam!”
“Oke!” sahut Sehun.
Motor Sehun melaju dan akhirnya sampai di depan pintu rumah Hae Bi. Gadis itu tengah duduk di depan pintunya, lengkap dengan jaket karena musim dingin hampir menyapa mereka. Hae Bi tersenyum lebar menyambut Sehun. Senyuman yang tak pernah berubah, seolah mereka sama-sama tidak pernah tersakiti sebelumnya.
Kali ini Sehun tidak lagi terluka, karena Hae Bi tak sedang bersama Kai. Perasaan menggebu-gebu dalam hatinya berusaha mendobrak keluar. Sehun segera turun dari motornya, bahkan tanpa perlu berbasa-basi, ia langsung memeluk Hae Bi, membiarkan gadis itu tenggelam dalam pelukannya.
“Aku merindukanmu.. Sangat merindukanmu..” ucapnya pelan di telinga Hae Bi.
Hae Bi tersenyum, air matanya bahkan hampir keluar, tapi ia menahannya dengan kuat, “Aku juga.. Kenapa kau tidak datang ke rumah beberapa hari ini?”
“Kau tidak ingin bertemu denganku. Aku takut jika aku datang, itu hanya membuat mood-mu memburuk.”
“Pabo-ya! Hanya karena itu dan kau menyiksa dirimu sendiri dengan rindu.”
“Itu lebih baik, daripada kau harus kesal sepanjang hari hanya karena melihatku.”
Hae Bi tersenyum semakin lebar. Tangannya mengelus punggung Sehun yang lebar dan tegap, “Dasar keras kepala!”
Sehun tersenyum tipis mendengarnya. Kemudian pelukan itu merenggang. Sehun memegang erat kedua bahu Hae Bi, menatapnya dalam, “Apa kau ingin di rumah saja malam ini?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake Of Love
Fanfiction'Kau tidak bisa memilih dimana dan kapan cinta itu akan datang. Kau juga tidak bisa memilih pada siapa kau akan jatuh cinta.' Itu hanya sebuah kalimat konyol yang dibisikkan sebagian besar orang. Pada kenyataannya, kau bisa memilih, siapa yang akan...