Author POV:
Pagi yang cerah membuat Soo Hyun terbangun dari tidur nyenyaknya. Tidak ada sahutan hangat dari luar kamarnya. Tentu saja, ini adalah hari sabtu. Akhir pekan yang menyenangkan pastinya diisi oleh waktu tidur yang panjang. Namun tampaknya itu tidak berlaku bagi gadis 17 tahun ini. Dia bahkan sudah terbangun sejak subuh tadi.
Bukan, bukan karena ada yang mengganggu pikirannya, melainkan, dia merasa begitu senang dan bersemangat di sabtu paginya. Dengan senyum tipisnya ia melirik jam dindingnya. Baru pukul 7 pagi.
“Eomma dan appa, sudah bangun?” gumamnya.
Dengan segera ia keluar kamarnya dan melihat rumahnya yang benar-benar sepi. Sudah pasti, ayah ibunya masih tertidur di sabtu yang indah itu. Soo Hyun tersenyum getir. Seandainya saja ada Chanyeol, mungkin rumah ini lebih ramai. Soo Hyun beranjak menuju kamar Chanyeol dan membuka pintu kamar itu setelah beberapa kali hembusan nafas.
Ruangan itu terasa sangat dingin. Bukan, bukan karena pemanas yang tidak dihidupkan, melainkan aura yang ia terima adalah aura dari ruangan kosong yang sudah lama tak ditempati. Soo Hyun mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu. Nuansa hitam putih yang mendominasi. Rak buku yang hanya terisi komik di sudut kamar. Komputer yang meski bersih namun tetap terlihat usang. Tentu saja, kamar ini dirawat dengan baik, selayaknya kamar yang ditempati putra pertama keluarga Park itu. Namun, semuanya tetap tidak akan memberi suasana yang berbeda.
Soo Hyun berjalan menuju kasur dan duduk dengan perlahan. Terasa dingin. Di samping kasur itu terdapat meja kecil. Diatasnya terdapat beberapa figura foto. Soo Hyun mengambil foto keluarganya. Terlihat wajah Chanyeol yang tersenyum tipis. Soo Hyun tertawa kecil karena tak habis pikir bagaimana saat pengambilan foto, ayahnya dan Chanyeol harus berdebat karena Chanyeol yang tersenyum lebar di foto formal keluarga. ‘Lihatlah, dia memang keras kepala. Sudah dibilang tidak perlu tersenyum, tapi ia tetap juga tersenyum.’ Batin Soo Hyun sedikit terhibur.
Ia meletakkan figura itu kembali. Kini tangannya menyentuh figura yang cukup besar dengan bingkai yang sangat bagus. Terdapat dua foto yang bersandingan dalam satu bingkai itu. Foto pertama menunjukkan 12 orang lelaki tampan yang tersenyum bahagia, saling berangkulan tanpa beban. Foto itu terlihat sudah lama. Tentu saja, itu adalah EXO.
Senyum Soo Hyun semakin melebar tatkala matanya menangkap foto kedua yang bersanding di sebelah foto pertama. Itu adalah foto mereka semua. EXO bersama keenam gadis itu. Kini tampilan lelaki itu lebih lengkap dengan adanya gadis-gadis yang cantik menemani. Foto yang diambil saat mereka berlibur di villa Suho. Soo Hyun meletakkan kembali figura itu.
Soo Hyun berdiri dan berjalan menuju lemari pakaian Chanyeol. Entah kenapa ia sangat penasaran dengan isi lemari itu. Seperti sesuatu di hatinya mengatakan ada sesuatu yang tersembunyi di dalam sana. Ketika hampir saja sampai di depan lemari, ibunya membuka pintu kamar dan mendapati Soo Hyun sendirian di kamar Chanyeol.
“Soo Hyun-ah, kamu kenapa disini? Ayo, kita sarapan dulu. Appa sudah menunggumu.” Ajak ibunya.
Awalnya Soo Hyun berniat menolak. Tapi ia sadar, mungkin itu hanya firasat nya saja yang penasaran dengan lemari Chanyeol. Soo Hyun pun mengikuti ibunya dan menutup pintu kamar.
***
Siang sudah menjelang dan Ayah Ibu Soo Hyun ada urusan mendadak. Soo Hyun tidak lagi kesal seperti dulu, karena ia sadar, ayah ibunya sudah sangat banyak meluangkan waktu bersamanya. Dan itu cukup sulit mengendalikan perusahaan yang tengah meningkat itu.
“Pergilah, eomma, appa. Aku baik-baik saja.” Ujar Soo Hyun lembut.
Ibunya mengelus rambut Soo Hyun, “Kami hanya pergi beberapa hari saja, nak. Tapi jika kau tidak mau, eomma akan tinggal bersamamu disini.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake Of Love
Fanfiction'Kau tidak bisa memilih dimana dan kapan cinta itu akan datang. Kau juga tidak bisa memilih pada siapa kau akan jatuh cinta.' Itu hanya sebuah kalimat konyol yang dibisikkan sebagian besar orang. Pada kenyataannya, kau bisa memilih, siapa yang akan...