CHAPTER 40

11 1 0
                                    

Keesokan Harinya:

Suho menatap puas hasil kerjanya dengan saudara-saudaranya itu. Mereka semua tengah menikmati hasil dekoran pesta untuk Rae Joon. Bahkan Sehun menepuk tangannya bangga.

“Ini hasil kerja kita selama semalam. Aku sangat bangga.” Ujar Baekhyun.

“Ya. Kalian mengerjakannya dengan sangat bagus. Aku bangga.” Tambah Kris yang mengagumi hasil karya saudara-saudaranya itu. Dia memeluk Suho sambil menepuk bahu lelaki itu pelan, “Makasih, Suho-ya. Kau menolongku dengan sangat baik.”

Suho membalas pelukan itu kemudian tertawa, “Yak! Tidak ada kata terimakasih dalam tolong-menolong persaudaraan. Lagipula Rae Joon juga adik kami.”

Kris tersenyum. Ia sadar ia berada di perkumpulan yang tepat. Diliriknya jam yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Mereka begadang dalam semalaman untuk pesta itu.

“Hyung, Rae Joon akan pulang sebentar lagi. Ayo kita siap-siap.” Ucap Tao sambil menunjuk jam dinding itu.

Mereka pun segera masuk ke kamar ganti Kris bergantian. Sebelumnya mereka sudah membawa baju yang akan dikenakan di perayaan ulang tahun Rae Joon. Para lelaki sudah sibuk membersihkan diri dan berpakaian. Sedangkan para gadis duduk santai memerhatikan kesibukan para lelaki tampan itu. Mereka cukup terhibur melihat Suho yang bolak-balik kamar, Kris yang berlari ke kamarnya, Sehun dan Kai yang berebutan kamar mandi, Luhan dan Tao yang asik berdebat, Chen dan Xiumin yang masuk dengan menenteng tas besar berisi pakaian para anggota EXO, Lay dan D.O yang dengan setia menunggu antrian kamar mandi karena semua kamar mandi sudah penuh.

Ji Hyun dan Hae Bi tidak berhenti tertawa. Je Hyun hanya tersenyum simpul menanggapinya, sedangkan Jin Hye sesekali tertawa memerhatikan kebodohan para anggota EXO. Soo Hyun tersenyum melihat Kris disana. Lelaki itu tampak lebih tampan dalam keadaan panik. Kemudian Baekhyun datang dengan wajah panik dan suara tingginya itu menuju mereka.

“Hae Bi-ah, dimana bajuku?” tanya Baekhyun tiba-tiba.

Hae Bi langsung menutup matanya kesal mendengar suara tinggi Baekhyun di pagi itu, “Di mobil, oppa.”

Baekhyun menggeleng kuat, “Tidak ada disana.” Baekhyun menyadari bahwa para gadis ini tidak satupun yang mengganti pakaiannya, “Kalian masih disini?”

Je Hyun menyahut, “Kami yang terakhir saja. Kami butuh privasi dan waktu lebih banyak untuk bersiap-siap, jadi kalian saja dulu.”

Baekhyun mengangguk paham, “Ya, ya. Gadis memang lama jika berdandan.” Ia kembali teringat bajunya, “Yak! Bantu oppa-mu ini menemukannya.”

Baekhyun mengerucutkan bibirnya, memancing Hae Bi untuk luluh. Namun tentu saja seorang Hae Bi sudah kebal dengan jurus itu. Ia hanya menatap bosan pada Baekhyun. Hae Bi beralih pada Je Hyun, “Je Hyun-ah, maafkan Baekhyun yang aslinya seperti ini.”

Je Hyun mengangguk, “Hm, aku tau. Aku maafkan.”

Baekhyun mendelik garang, “Yak! Hae Bi-ah, kau berani memanggilku tanpa sebutan oppa?! Cepat, Hae Bi-ah. Bantu aku..”

Hae Bi menghela napas lelah lalu berdiri sambil bergumam pelan, “Siapa sebenarnya yang lebih tua..”

Baekhyun senang bukan main melihat Hae Bi mau membantunya. Ia melambai pada gadis-gadis, dan mengedipkan matanya untuk Je Hyun. Je Hyun memutar bola matanya bosan. Hae Bi sibuk mencari tas yang berisi baju Baekhyun. Dia sudah mencarinya di setiap sudut mobil, namun tidak ditemukan juga.

“Oppa, coba ingat lagi dimana kau meletakkannya? Kau pasti sudah mengambilnya dari sini.” Tukas Hae Bi.

Baekhyun kembali berpikir keras, “Akh, aku tidak bisa mengingatnya. Dimana aku meletakkannya, Hae Bi-ah...”

Mistake Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang