Author POV:
Matahari akhirnya muncul. Baekhyun melirik arloji-nya, kemudian ia segera menaiki mobilnya untuk menjemput Je Hyun. Baekhyun sangat bersemangat untuk melihat wajah kekasihnya saat ini.
Sesampainya di kediaman keluarga Kim, Baekhyun segera saja keluar dari mobilnya. Ia mengeluarkan smartphone-nya kemudian menghubungi seseorang melalui itu. Suara serak pertanda baru bangun tidur, menjadi pembukanya. Baekhyun terkekeh pelan, barulah ia berbicara,
“Je Hyun-ah, aku sedang ada di luar sekarang. Keluarlah!”
“Hah?! Apa yang kau lakukan di pagi begini? Kau pasti sudah gila..”
Kalimat tajam itu sudah tidak lagi mengganggunya, karena bagi Baekhyun, itulah ciri khas seorang Kim Je Hyun, “Yak! Cepatlah! Setidaknya bukakan saja pintu untukku dulu.”
Terdengar helaan napas di seberang. Baekhyun tersenyum tipis membayangkan bagaimana Je Hyun mengusap rambutnya kesal, “Iya-iya, tunggu!”
“Ya..”
Baekhyun kembali berdiri diam, menyandar pada mobilnya. Tak perlu menunggu waktu lama hingga gadis itu benar-benar membukakan pintu untuknya. Baekhyun menampilkan senyum terbaiknya, dan Je Hyun hanya menatap Baekhyun dengan mata yang masih setengah mengantuk. Ia mempersilahkan Baekhyun masuk.
Tidak banyak bicara, Baekhyun langsung saja masuk dan duduk di ruang keluarga. Kemudian dari arah dapur, Ji Hyun datang dengan membawakan teh untuk Baekhyun.
“Hai, oppa. Kenapa kau tidak membunyikan bel-nya saja tadi? Aku bisa membukakannya. Lihat, kau membangunkan Je Hyun sepagi ini.” tanya Ji Hyun.
Baekhyun menghela napas, “Itulah tujuanku. Jika tidak, dia akan terus tertidur hingga siang nanti. Dasar gadis pemalas!” gerutunya.
“Yak! Setidaknya aku tidak separah Hae Bi, kau tau?”
Baekhyun tertawa pelan melihat reaksi Je Hyun yang tidak terima dikatakan ‘pemalas’ seperti itu. Je Hyun duduk tepat di samping Baekhyun, menatap pakaian lelaki itu, yang tampak lebih rapi. Di sampingnya sedang duduk seorang Byun Baekhyun yang memakai kemeja, yang Je Hyun berani bertaruh, kemeja itu belum pernah dipakai Baekhyun sebelumnya. Masih tampak seperti baru.
“Kau membeli kemeja?” tanya Je Hyun.
Baekhyun menggeleng, “Untuk apa kubeli? Ini kemeja lama-ku. Meskipun aku tak pernah memakainya sebenarnya.”
“Lalu untuk apa kau memakainya sekarang?”
“Tentu saja untuk mengajakmu kencan.” Ucapan blak-blakan Baekhyun membuat Je Hyun membulatkan matanya.
“Kencan? Kenapa kau tidak memberitauku sejak kemarin?”
Baekhyun mengangkat bahunya, “Lebih baik begini, mengejutkanmu itu lebih menyenangkan.”
Je Hyun masih diam di tempatnya. Baekhyun menoleh, “Apa lagi yang kau tunggu? Bersiaplah cepat.”
Je Hyun menghentakkan kakinya sebal. Dia bersiap-siap dengan kalimat gerutuannya untuk Baekhyun, “Kencan macam apa yang dilakukan pagi hari? Dia sudah gila..”
Setelah siap, mereka meninggalkan rumah, menuju suatu tempat yang belum pernah Je Hyun ketahui sebelumnya. Bukit hijau yang ada di pinggiran Seoul. Sepi, tak diurus namun indah untuk dipandang. Baekhyun menghentikan mobilnya sedikit jauh dari puncak bukit. Je Hyun menoleh menatap Baekhyun, yang ternyata juga sedang menatapnya dengan senyum penuh arti. Baekhyun turun dari mobilnya kemudian membukakan pintu mobil untuk Je Hyun, yang hanya dibalas dengan tatapan bingung gadis itu.
Baekhyun menarik Je Hyun berjalan menuju puncak bukit itu. tanpa mengatakan sepatah katapun, mereka berjalan beriringan dengan tangan yang saling menggenggam. Hingga akhirnya mereka sampai ke puncak. Genggaman tangan Baekhyun masih tetap bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake Of Love
Fiksi Penggemar'Kau tidak bisa memilih dimana dan kapan cinta itu akan datang. Kau juga tidak bisa memilih pada siapa kau akan jatuh cinta.' Itu hanya sebuah kalimat konyol yang dibisikkan sebagian besar orang. Pada kenyataannya, kau bisa memilih, siapa yang akan...