Oh Jin Hye POV:
Kami sedang berkumpul sekarang. Ya, siapa lagi selain EXO dan kami berenam? Sejak hubungan antara Baekhyun oppa dan Je Hyun (sungguh aku tidak menyangka itu akan terjadi) terjalin kemarin, kami jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama. Dan kali ini di tempat yang berbeda, yaitu di bukit.
Ya, jauh-jauh kami pergi ke bukit ini hanya untuk menghabiskan waktu berharga bersama. Tapi ini tidak sia-sia, karena bukit yang kami tuju adalah bukit yang sangat indah. Suho oppa memiliki satu villa di tempat itu untuk kami, untuk satu minggu. Dan, kami tidak bolos, memang sekarang hari libur, jadi pas banget untuk berlibur.
Aku menyeret koperku yang berat ini. sejujurnya sih, aku juga bingung kenapa koperku berat gini, padahal kan barang bawaanku tidak banyak. Dengan setengah hati aku menyeretnya. Lihatlah, sobat-sobatku malah sibuk sendiri bahkan tidak mau berbasa-basi apakah aku memerlukan bantuan atau tidak.
Namun, sedang asiknya menggerutu, sebuah tangan hangat menyenggol tanganku yang memegang koper. Aku menengadahkan kepalaku ke samping, karena Chanyeol oppa sedang berdiri di sampingku sambil memasang senyumnya yang selalu lebar itu. Dia mengambil alih koperku dan menariknya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Aku menatapnya dengan tanda tanya. Meski harus kuakui, aku sangat berdebar ketika tak sengaja tangan kami bersentuhan. Bahkan di musim dingin ini, tangan Chanyeol oppa benar-benar hangat.
“Oi, menung aja.” Lay oppa menegurku. Aku hanya menggeleng, dan terus mengikuti langkah Chanyeol oppa dari belakang. Tak peduli pada Lay oppa yang tengah memarahiku karena aku menghiraukannya.
Chanyeol oppa meletakkan koperku tepat di depan kamar kami berenam, “Setelah ini, temui aku di dekat pohon yang kau lihat tadi, oke? Aku akan menunggumu.” Ucapnya lalu pergi begitu saja."
Aku tak tau apa yang membuatku begitu ingin melihatnya selalu, tapi aku tak ingin kehilangan hal ini. Dengan segera aku memasukkan koperku begitu saja dan meletakkannya sembarangan. Bisa kudengar teriakan Soo Hyun, “Yak! Jin Hye-ah, rapikan barang-barangmu! YAK!”
Aku tak ingin mendengarkannya karena Chanyeol oppa sedang menungguku. Sesampainya disana, ia benar-benar sedang menungguku. Aku ingin menghampirinya, tapi melihat tatapan teduhnya itu, sungguh membuatku ingin melihatnya dari sini saja lebih lama lagi. Namun sepertinya ia tau kedatanganku. Karena tanpa menolehpun, ia sudah menegurku, “Jin Hye-ah, apa yang kau lakukan disana? mendekatlah kesini.”
“O-oh? Bagaimana kau bisa tau aku ada disini, oppa?” tanyaku sambil berjalan mendekatinya.
“Ketika kau sedang sendirian, dan seseorang yang penting bagimu datang ke arahmu, kau akan mengetahuinya tanpa harus melihatnya.” Jawabnya.
BLUSH! Seketika pipiku memerah, “Aih, oppa. Jangan seperti itu.” ucapku malu. Sungguh malu.
Kemudian Chanyeol oppa menghadap padaku, “Jin Hye-ah, aku tak ingin kalah dari Baekhyun. Aku juga ingin orang yang kucintai menjadi milikku. Dan itu adalah kau. Aku mencintaimu, Oh Jin Hye. Would you be mine?”
Aku rasa lidahku kaku. Ya Tuhan, bahkan Chanyeol Oppa tak perlu berbasa-basi untuk mengatakan kalimat yang selama ini kuhindari dari para lelaki. Namun entah kenapa, aku seolah tidak ingin menghindar lagi melihat lelaki di depanku lah yang meminta. Aku merasa hatiku menggebu-gebu ingin menjawab kalimat yang mungkin sangat ingin didengar oleh Chanyeol Oppa.
Apa ini benar-benar nyata? “Oppa? apa ini nyata? Apa aku sedang bermimpi?” hanya pertanyaan bodoh itu yang keluar dari mulutku.
“Tidak. Kau tidak bermimpi. Aku mencintaimu, dan aku ingin kau menjadi kekasihku. Akan kubuat duniamu yang penuh tawa. Dan aku, ingin menjadi bagian dari duniamu, yang selalu membuatmu tersenyum.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake Of Love
Hayran Kurgu'Kau tidak bisa memilih dimana dan kapan cinta itu akan datang. Kau juga tidak bisa memilih pada siapa kau akan jatuh cinta.' Itu hanya sebuah kalimat konyol yang dibisikkan sebagian besar orang. Pada kenyataannya, kau bisa memilih, siapa yang akan...