Author POV:
Ji Hyun baru bangun dari tidurnya. Diliriknya jam. Matanya seketika membesar karena kaget. Sudah pukul 2 malam. Ia tertidur di kamarnya ketika berniat menunggu Kai yang bahkan belum pulang dari Qtime-nya dengan anggota grup-nya. Dia keluar kamar dan menemukan Je Hyun yang duduk sendirian di sofa. Ji Hyun berteriak memanggilnya, “Je Hyun-ah, oppa sudah pulang?”
Je Hyun menatap kakaknya itu resah, “Belum.”
Ji Hyun semakin resah. Dia takut terjadi sesuatu pada Kai. Dia ikut duduk di sofa dan terus menelpon Kai. Tapi tak juga dijawab. Ji Hyun mematikan hp-nya kesal. Ditatapnya Je Hyun yang belum tidur di jam segitu.
“Kau belum tidur?” Ucap Ji Hyun.
Je Hyun melirik Ji Hyun, “Bagaimana bisa aku tidur disaat oppa belum pulang?”
Ji Hyun mengangguk. Dia belum terbiasa dengan sikap peduli Je Hyun yang baru muncul ini, “Kau benar. Tidak biasanya oppa main sampai jam segini. Semoga dia baik-baik saja.”
Pintu terbuka, membuat kepala mereka menoleh 45 derajat. Kai muncul dengan gaya khas-nya, yang mampu membuat gadis manapun bersimpuh di depannya. Tapi tidak untuk kali ini, khususnya bagi adik-adiknya itu.
“Oppa!” Ji Hyun mengeluarkan suara dahsyatnya. Kai tersentak ketika menemukan adik-adiknya masih terbangun di tengah malam menuju pagi itu, “Apa?”
Ji Hyun menghela napas kesal, “Kau tidak melihat jam sekarang, oppa? Ini sudah larut!”
Kai terkekeh kecil, “Maaf, Aku baru saja merayakan pesta bersama EXO.”
Je Hyun tampak tertarik, “Pesta apa?”
Kai semakin tersenyum, “Luhanie hyung sudah jadian dengan Rae Joon.”
“HAH??!!” Ji Hyun dan Je Hyun serentak mengucapkannya. Kai menutup telinganya.
"Benarkah? Bagaimana bisa? Sejak kapan mereka baikan?” tanya mereka bersamaan. Kai menghela napas pelan, mengusap kedua rambut adiknya-adiknya itu, “Oppa sangat mengantuk. Kalian bisa tanya besok dengan Rae Joon langsung. Dan tidurlah sekarang! Malam, adik-adikku.”
Kai mengecup kedua puncak kepala adiknya, lalu masuk ke kamarnya. Ji Hyun dan Je Hyun tak bergeming. Justru mereka saling bertatapan dan melempar pertanyaan dari batin masing-masing. Je Hyun tampak tak terlalu pusing memikirkannya dan ia mulai mengantuk lalu memutuskan untuk mengikuti jejak oppa-nya. Sedangkan Ji Hyun yang sudah terbangun tidak bisa kembali tidur.
Ji Hyun mengerjapkan matanya kesal, “Kenapa aku tidak mengantuk lagi?”
Dia sibuk menggerutu beberapa saat, kemudian berdiri dan memutuskan untuk berjalan tak tentu arah dan kembali duduk. Kemudian ia mendengarkan musik dari telepon genggamnya beberapa saat, tapi tetap saja matanya bersinar terang, sebelum kemudian ponselnya berbunyi. Tanpa melihat nama si penelepon, ia mengangkatnya dan langsung bicara ketus, “Apa?”
“Sudah kuduga kau belum tidur. Kenapa?” suara berat di ujung sana mengagetkannya.
“Oppa?” seketika duduknya menegap.
Tawa Kris terdengar, “Ya, ini aku dan tidak akan berubah. Kau tidak tidur?”
“Kau juga belum tidur, Oppa.”
“Aku kan baru pulang, kau sendiri kenapa? Jangan bilang kau baru pulang dari luar?” suara Kris terdengar mengintrogasi.
Ji Hyun tertawa, betapa kekasihnya ini sangat pencemburu, “Bukan, aku terbangun tadi karena nunggu Kai oppa, dan sekarang aku tidak bisa tidur lagi.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake Of Love
Fiksi Penggemar'Kau tidak bisa memilih dimana dan kapan cinta itu akan datang. Kau juga tidak bisa memilih pada siapa kau akan jatuh cinta.' Itu hanya sebuah kalimat konyol yang dibisikkan sebagian besar orang. Pada kenyataannya, kau bisa memilih, siapa yang akan...