CHAPTER 57

22 1 0
                                    

Author POV:

Hae Bi sedang fokus pada TV di depannya, yang menampilkan acara menyenangkan baginya. Usapan lembut di rambutnya membuatnya semakin tidak ingin bangkit dari dada bidang kekasihnya.

“Aku akan membuat makan malam.” Ujar Kai.

Hae Bi menggeleng, “Aku tidak lapar. Kau disini saja.”

“Hei, kau harus makan, setidaknya sedikit. Kau bisa sakit jika tidak makan, Byun.”

Hae Bi menghela napas, “Baiklah.”

Hae Bi bangkit dari rebahannya dan duduk dengan sempurna di sofa. Kai tertawa kecil, kemudian ia bangkit untuk ke dapur Hae Bi. Hae Bi mengikuti Kai dan menatapnya intens, “Apa yang akan kau masak, Kim Kai?”

“Apa yang kau inginkan?” Kai balik bertanya.

Hae Bi berpikir, “Tidak ada. Aku tidak menginginkan apapun. Aku akan makan semua yang kau masak.”

Kai tersenyum tipis, “Baiklah. Duduklah, dan tunggu masakan buatanku, Tuan Putri.”

“Tentu.”

Saat Kai mulai memasak, tiba-tiba saja rangkulan seseorang mendarat di bahu Hae Bi. Mereka berdua sama-sama mendongak menatap si pelaku. Kai memberikan senyum tipis, sedangkan Hae Bi tersenyum lebar sebelum memeluk erat si pelaku.

“Sehun! Aku merindukanmu! Kemana saja kau 2 hari ini?” tukas Hae Bi.

Sehun tersenyum manis, “Aku ada urusan, maaf tidak sempat memberitaumu. Hei, Kim, apa yang akan kau buat?”

Kai masih fokus pada masakannya, “Sesuatu yang lezat untuk dimakan. Hei, aku ada ide bagus.” Kemudian Kai mendongak menatap jahil Sehun, “Daripada kau duduk menatapku begitu saja, lebih bagus lagi jika kau membantuku menyiapkan makan malam, Oh!”

Sehun mendengus. Ia tau pasti Kai akan memintanya untuk bergerak, "Ya, itulah ide B-A-G-U-S mu. Apa yang harus kubuat?”

Hae Bi dan Kai berpikir sejenak. Hae Bi mengangkat tangannya, “Aku ingin ayam. Sudah lama sekali sejak aku tidak memakan ayam kesukaanku.”

Kai dan Sehun tatap-tatapan sebelum kemudian mereka menatap Hae Bi malas, “Yak, kau baru saja memakannya dua hari lalu.” Ujar Sehun.

Hae Bi mengerucutkan bibir, “Tapi semalam aku tidak memakannya. Itu artinya sangat lama bagiku tidak mencoba ayam lagi. Buatkan aku ayam! Chicken! Chicken! Chicken!”

Kai dan Sehun sama-sama menghela napas, kemudian mengangguk, “Baiklah. Duduklah dengan manis, ya?” ujar Kai.

“Oke.” sahut Hae Bi semangat.

Kai dan Sehun sama-sama tertawa. Selama beberapa saat kemudian mereka habiskan dengan membuat makan malam. Setelah siap, mereka menyusunnya di meja makan. Kai dan Hae Bi duduk bersampingan sementara Sehun duduk di depan mereka berdua.

Sehun sesekali curi pandang untuk menatap Hae Bi. Tidak, mereka tidak berlaku romantis, karena Hae Bi bukanlah gadis yang manja. Tapi melihat Kai dan Hae Bi saling tersenyum untuk satu sama lain, itu membuat hatinya lagi-lagi sakit. Tatapan Sehun teralihkan pada sesuatu yang berkilau di jari manis Hae Bi. Sebuah cincin.

“Cincin yang bagus, Hae Bi-ah.” Ujar Sehun.

Hae Bi menatap Sehun kemudian tersenyum, “Ya, aku sangat menyukai cincin ini, Sehunie. Dan Kai memberikannya untukku.”

Perlahan raut wajah Sehun berubah. ‘Kupikir aku salah bertanya.’ Batin Sehun dengan senyum kecutnya. Sehun hanya mengangguk, dan kini tatapannya teralihkan pada kalung berinisial ‘HS’ di leher jenjang Hae Bi. Senyum Sehun mau tak mau muncul. Dia senang, karena kalung itu masih berada di tempatnya.
Aku senang, kau masih memakainya, Hae Bi.’ batin Sehun dengan senyum tipis.

Mistake Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang