Author POV:
Semua orang sudah tau tentang rencana kepergian Baekhyun dan alasan sebenarnya, kecuali Je Hyun. Semuanya menyembunyikan kebenaran itu dari Je Hyun. Bahkan gadis itu tidak tau tentang kepergian Baekhyun.
Baekhyun tetap menjadi seperti biasa. Melakukan hal-hal paling membahagiakan untuk Je Hyun. Membuat kenangan terindah sebanyak mungkin, agar gadis itu bisa tersenyum tiap kali mengingat tentang dirinya.Sedangkan Hae Bi, gadis itu hanya bisa diam. Ia resah, bagaimana kelanjutan kisah cinta Je Hyun yang rumit hanya karena Ayahnya. Hae Bi memikirkan segala macam cara untuk bisa membatalkan kepergian Baekhyun. Ketika Hae Bi sedang sendirian di ruang keluarganya, pintu terbuka menunjukkan Ayahnya sudah pulang dan tanpa memedulikannya langsung masuk ke ruang kerjanya.
Hae Bi menatap punggung Tn. Byun dengan sedih. Ayahnya sudah berubah. Bukan lagi sosok Ayah yang penyayang dan perhatian. Sekarang hanya tersisa sosok lelaki dewasa yang angkuh, keras, dan berhati dingin. Hae Bi akhirnya mengambil keputusan, mungkin ia perlu mengancam ayahnya.
Hae Bi mengetuk pintu ruangan kerja Ayahnya dan masuk tanpa persetujuan dari dalam. Tn. Byun menatap Hae Bi dengan alis yang terangkat sedikit, kemudian ia kembali pada pekerjaannya, “Ada apa?” tanyanya dingin.
Hae Bi menguatkan tekadnya meski ia tidak yakin saat ini, “Appa, jangan lakukan ini pada Baekhyun oppa. Kumohon.. Kami adalah anakmu. Kau tega melakukan ini?”
“Aku tidak melakukannya untuk membuat kalian sengsara ataupun bahagia. Ini untuk kepentinganku.”
Kalimat itu sangat kejam dan menusuk hati Hae Bi. Hae Bi akhirnya berbicara dengan suara sedikit bergetar, “Jika kau tetap melakukan ini, Appa, aku akan, aku, akan..” ia menghela napas sejenak, barulah melanjutkan, “Aku akan bunuh diri. Kau tidak akan pernah melihatku lagi.”
Diluar dugaan, tawa Tn. Byun terdengar jelas di telinga Hae Bi, “Lakukan saja.”
Hae Bi terhenyak. Tn. Byun menatap Hae Bi remeh, “Nada suaramu bahkan bergetar, apa kau benar-benar akan melakukannya? Sayangnya, kau tidak memiliki keberanian yang cukup besar, anakku.” Setelah itu ia kembali pada pekerjaannya, “Jika kau mau melakukannya, kumpulkan keberanianmu. Kau tidak akan pernah berani. Sekarang pergilah. Aku sedang banyak kerjaan.”
Hae Bi menatap Tn. Byun kecewa. Dengan langkah lemasnya ia keluar dari ruangan. Ia gagal meyakinkan Tn. Byun untuk menghentikan kepergian Baekhyun. Ya, dia memang belum berani, bahkan tidak berani sama sekali. Itu hanya bermodalkan kenekatannya pada Sang Ayah.
Hae Bi hanya bisa merenung menatap langit malam di balkon kamarnya. Langit malam dengan sinar bintang yang lemah. Sejenak akal sehatnya menghilang. Ia berpikir, mungkin, jika ia benar-benar membuktikannya, Oppa-nya akan tetap di Korea, bersama dengan Je Hyun. Mungkin juga, jika dengan pengorbanan seseoranglah, ia bisa menghentikan keputusan Ayahnya.
Hae Bi menatap ke bawah. Jarak antara balkon kamarnya dengan tanah di bawah sana cukup jauh. Cukup untuk membuatnya terluka parah, patah tulang. Atau, jika dia tidak bisa mendarat dengan baik, lehernya akan patah dan itu bisa berakibat fatal. Hae Bi menghela napas panjang. Akal sehatnya benar-benar hilang. Ia mendongak menatap langit malam. Jika ia benar-benar melompat, entah apa yang akan terjadi esok paginya.
Kakinya mendekat pada pinggir balkon. Ia menapakkan kakinya pada pembatas pagar balkon kamarnya. Mempersiapkan diri, hingga sebuah dering HP-nya berbunyi, menandakan sebuah pesan masuk. Hae Bi mengurungkan niatnya sejenak dan mengambil HP-nya di atas kasurnya. Tertera nama seseorang yang akhir-akhir ini memenuhi mimpinya di setiap tidur.
“From : Kim Kai
Hei, Byun. Apa yang akan kau lakukan? Jangan melakukan hal gila seperti itu! Meskipun kau harusnya sadar, jika kau melompat, aku masih bisa menangkapmu dari bawah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake Of Love
Fanfiction'Kau tidak bisa memilih dimana dan kapan cinta itu akan datang. Kau juga tidak bisa memilih pada siapa kau akan jatuh cinta.' Itu hanya sebuah kalimat konyol yang dibisikkan sebagian besar orang. Pada kenyataannya, kau bisa memilih, siapa yang akan...