CHAPTER 18

6 3 1
                                    

Author POV:

Para gadis sedang berkumpul seperti biasa. Gadis yang tak lain adalah Hae Bi, Jin Hye, Ji Hyun, Je Hyun dan Soo Hyun. Hanya kurang satu anggota. Rae Joon berbohong pada mereka dengan mengatakan bahwa dia akan pergi ke toilet dan menemui temannya dari kelas lain.

“Aku penasaran dimana letak kelas temannya itu sampai-sampai dia belum kembali sejak 25 menit yang lalu?” tanya Ji Hyun mengingat sudah 25 menit Rae Joon tak juga balik ke kelas.

Jin Hye menggeleng, “Dia bilang bakal nemui temannya dari kelas lain, jadi tidak mungkin secepat itu dia balik lagi.”

Soo Hyun tampak berpikir, “Ya juga. Tapi, tumben sekali.”

“Menurutmu dia harus kumpul dengan kita tiap saat? Dia juga punya kehidupan luar kali.” Cetus Je Hyun. Soo Hyun mengerucutkan bibirnya kesal.

Hae Bi sedari tadi diam. Dia mengerti masalah Rae Joon, ‘Seingatku, kau tidak punya teman lain di kelas manapun, Rae Joon-ah.’ Batinnya berpikir keras. Rae Joon memang gadis yang ceria dan friendly, tapi dia bukan tipe yang suka berteman dengan banyak orang. Hae Bi menunggu respon dari teman-temannya, apakah ada yang merasa aneh dengan sikap Rae Joon.

Tiba-tiba Ji hyun memajukan tubuhnya sedikit lebih dekat. Persis seperti gadis yang akan mengambil posisi menggosip, “Tapi menurutku, ada yang aneh dengan Rae Joon. Kalian tidak sadar, dia selalu menung kalau dekat kita dan tidak lagi seceria dulu.” Ujarnya. Tanpa disadari siapapun, Hae Bi tersenyum tipis. Akhirnya ada juga salah satu temannya yang menyadari keanehan Rae Joon.

Soo Hyun mengangguk setuju, “Aku juga berpikir sama denganmu. Tapi, jika memang dia ada masalah, masalah apa yang buat dia sampai segitunya? Secara, hidupnya perfect. Dia punya oppa yang baik, sahabat yang menyenangkan, keluarganya harmonis, dan dia selalu ceria. Juga dia punya teman-teman cantik seperti kita.”

Je Hyun menatapnya jijik, “Narsismu jangan kumat sekarang!” Tukasnya. Soo Hyun tersenyum malu.

“Hm, Soo Hyun benar. Abaikan kalimat terakhirnya.” Tambah Jin Hye yang disambut kikikan geli Soo Hyun, “Rae Joon tidak ada beban yang segitu beratnya kan? Tapi dia memang aneh, apa dia memang bosan hidup akhir-akhir ni?”

Je Hyun menjitaknya, “Bosan hidup apanya? Pasti dia punya masalah yang kita tidak tau.”

Jin Hye masih meringis, tapi dia kembali komentar, “Tapi Rae Joon kan selalu cerita kalau ada masalah apapun ke kita. Apa kali ini dia menyembunyikan masalahnya gitu?”

Je Hyun mengangguk, “Aku rasa iya. Tidak mungkin semua masalahnya bisa dia katakan ke kita.”

Ji Hyun menggeleng, “Tapi sebaiknya dia bilang ke kita juga. Siapa tau, masalah ini, kita bisa bantu carikan jalannya. Aku yakin Rae Joon kesulitan mengatasi masalahnya sendirian.”

Mau tak mau gadis lainnya pun mengangguk setuju dengan perkataan Ji Hyun. Mereka berpikiran sama. Soo Hyun mengerling pada Hae Bi yang tak mengucapkan sepatah katapun.

“Kau kenapa? Lagi ada masalah juga?” tanya Soo Hyun, membuat semua perhatian teralihkan pada Hae Bi.

Hae Bi langsung menggeleng sambil tersenyum, “Aku dengarkan pendapat kalian aja.” Dia kemudian berdiri, “Aku akan ke toilet dulu. Kayaknya sampai masuk nanti deh. Jangan tunggu aku ya.” Ujarnya sambil berjalan keluar.

“Siapa juga yang mau nungguin!” timpal Jin Hye sembari berteriak dan hanya disambut gelak tawa Hae Bi yang sudah semakin jauh.

Hae Bi bukan ingin ke toilet, tapi dia mencari Rae Joon. Setelah dicari, tak juga ketemu olehnya. Hae Bi sempat putus asa mencarinya, “Dia tidak di kantin, toilet, di atap. Jadi dia dimana ya?” gumamnya sambil berpikir keras. Ide brilian pun muncul di kepalanya, “Aha! Taman!”

Mistake Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang