CHAPTER 14

12 2 0
                                    

Author POV:

Senin pagi yang cerah dengan angin dingin menghampiri kota Seoul. Sekolah sudah dimulai tapi seorang gadis masih tertidur di kamarnya yang luas ini. Kicauan burung terdengar setia di luar jendela kamarnya tapi dia tetap bersikukuh di kasurnya yang empuk.

Hingga seorang lelaki memasuki kamarnya dan menggeleng pelan. Tapi kali ini lelaki itu terdiam melihat wajah polos yang cantik dari gadis yang tengah terlelap itu. Hingga pintu kamar terbuka lagi dan memunculkan sesosok lelaki lain dengan wajah kecewa.

“Kau belum membangunkannya, Sehun-ah?” tanya lelaki yang baru masuk itu alias Baekhyun.

Sehun menggeleng, “Ah, belum hyung. Kurasa kau saja yang membangunkannya, dia pasti tidak akan mendengarkanku.”

Baekhyun menggeleng lalu mendekati Hae Bi. Sebenarnya dia juga tak tega membangunkan adik kesayangannya yang keliatan lelap itu. Baekhyun mengelus pelan rambut Hae Bi, “Hae Bi-ah, bangun. Sudah pagi. Sarapan juga sudah siap. Kau mau terlambat?” tanya Baekhyun.

Hae Bi menggeliat lalu membuka matanya sedikit. Dia belum sepenuhnya sadar dari tidurnya. Dilihatnya Sehun dan Baekhyun dengan pikiran yang belum terbangun dari mimpi. Dia mencibir pelan.

“Aish, tidak di dunia nyata, di mimpi pun kau masih menggangguku, oppa.” ucap Hae Bi kembali menutup mata yang langsung disambut tawa membahana Sehun. Baekhyun kaget plus kesal. Awalnya dia lembut, tapi kemudian setannya kembali bangkit. Baekhyun pun menjitak kepala Hae Bi yang langsung meringis dan tersadar dari tidurnya.

“Akh, sakit. Oppa, kenapa kau menjitakku?” gerutu Hae Bi. Dia melihat kesekeliling dan menemukan Sehun dikamarnya. Hae Bi kembali kaget, “Yak! Sehun-ah, kenapa kau juga di kamarku? Yang benar saja kalian ini, masuk kekamar gadis sembarangan! Keluar sana, aku mau tidur.” Maki Hae Bi panjang lebar.

Baekhyun menahan tangan Hae Bi, “Kau ini, mau terlambat kesekolah?”

Hae Bi membelalakkan matanya, “Mwo??? Aish, kenapa tidak katakan daritadi?” gerutunya lagi sambil mendorong Baekhyun menyingkir darinya dan masuk ke toilet.

Baekhyun menggeleng kesal. Tak sengaja ia melihat Sehun yang tersenyum tipis melihat tingkah Hae Bi. Ia jelas mengerti maksud dari senyuman itu. Tapi dia berusaha cuek saja dan mengisyaratkan Sehun tuk keluar kamar. Sekesal apapun dia dengan adiknya itu, Baekhyun tak mau adiknya dilihat lelaki lain apalagi siap mandi.

Hae Bi turun setelah dua puluh menit kemudian. Mereka sarapan bersama seperti biasa. Dan Chanyeol pun datang dengan wajah berseri. Sehun menatapnya bingung, “Hyung, kau kenapa?”

Chanyeol semakin menyengir tak jelas. Baekhyun acuh tak acuh. Dia sibuk dengan sarapannya. Hae Bi menggeleng pelan melihat oppa kedunya itu, alias Chanyeol. Setelah selesai sarapan, mereka berangkat ke sekolah masing-masing. Sehun mengantar Hae Bi seperti biasa. Setelah sampai, Hae Bi langsung tersenyum manis pada Sehun. ‘Hae Bi-ah, tolong jangan tersenyum dulu. Akhir-akhir ini hatiku seringkali gugup.’ Batin Sehun memohon. Tapi dia berusaha bertingkah profesional dengan mengacak rambut Hae Bi lalu menyuruhnya masuk.

….

Ketika pulang sekolah, Rae Joon menunggu jemputan tapi tak ada yang menjemputnya. Dilihatnya hp-nya dan tertera sekitar 8 pesan belum terbaca serta 3 panggilan tak terjawab. “Mwo? Sebanyak ini?” gumamnya pelan. Sahabatnya yang lain sudah pulang. Sekolahnya pun sudah mulai sepi.

Panggilan tak terjawab itu satu dari Tao dan dua dari Kris. Pesannya pun berisi tentang Kris yang sedang ulangan susulan dan menyarankan Rae Joon pulang bersama Tao. Sedangkan pesan dari Tao mengatakan bahwa dia sedang ada keperluan mendesak di Busan jadi dia tak bisa menjemput kali ini. Rae Joon menghela napas kasar. “Jadi aku pulang dengan siapa?” gumamnya kesal. Sopirnya sedang cuti dan ayah ibunya pun sedang diluar kota.

Mistake Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang