CHAPTER 6

19 1 0
                                    

Rumah keluarga Kim, 05.00 pagi
Author POV:

Langit masih gelap, tapi gadis bermarga Kim itu memilih bangun dari tidurnya. Dia membersihkan tempat tidurnya dan apapun yang berantakan. Sesuatu sedikit mengganggu pikirannya. Karena itulah, bangunnya lebih awal dibanding hari biasa. Gadis itu tak lain adalah Kim Ji Hyun.

Kamarnya sudah bersih total. Diliriknya jam yang menunjukkan pukul 05.35. ‘Apa ini? Pekerjaan ini hanya memakan waktu 35 menit?’ pikirnya kesal. Ji Hyun memilih keluar dari kamarnya dan turun untuk membuat sarapan. ‘Belum ada yang bangun?’ pikirnya melihat semua pintu kamar masih tertutup.

Sedang asik-asiknya membuat sarapan, pintu kamar di sebelah kamar Ji Hyun terbuka dan menunjukkan sosok adiknya, Je Hyun, dengan mata masih setengah melek berjalan keluar kamar. Ji Hyun menyapanya, “Je Hyun-ah, selamat pagi.”

Tapi Je Hyun hanya menjawab, “Hm.” Ya, hanya itu. Je Hyun duduk di meja makan dan memulai sarapannya tanpa mengucapkan apa-apa.

“Je Hyun-ah, kau tidak mau menunggu appa, eomma dan oppa bangun dulu? Kita akan sarapan bersama.” Ji Hyun berusaha melembutkan nadanya, karena biasanya adiknya itu sensitif di pagi hari.

Je Hyun menggeleng pelan, “Aku lapar. Hari ini aku ingin berangkat lebih awal.”

Ji Hyun cukup kaget, “Hah? Kenapa? Ada sesuatu di sekolah?”

“Tidak ada. Hanya ingin saja.”

Ji Hyun mengangguk, “Tunggu ya, aku akan membangunkan Kai oppa. Aku akan siap-siap.” Baru saja melangkahkan kaki. Suara Je Hyun malah menghentikannya.

“Tidak perlu. Aku akan berangkat sendiri.” Jawaban Je Hyun terdengar jutek.

Ji Hyun kembali terkejut, “Tapi, kau kan.. emh, oppa akan mengantar kita. Dia pasti sedih jika kau tidak mau diantar olehnya.”

Je Hyun balas menatap Ji Hyun dengan tatapan dingin, “Tidak akan. Aku sudah besar. Lagipula Kai oppa masih tidur, kan? Biarkan saja.”

Ji Hyun terdiam. Dia berusaha untuk tidak memarahi Je Hyun. “Aku siap.” Je Hyun bangkit dari duduknya dan masuk ke kamarnya. Ji Hyun menggeleng pelan. “Aish, anak itu.” Gumamnya. Beberapa saat kemudian Je Hyun keluar dengan seragam lengkap. Dan itu masih pukul 6 pagi. Anggota keluarga mereka belum ada yang bangun.

“Aku pergi. Katakan pada eomma dan appa. Juga Kai oppa.” Je Hyun berangkat sekolah diantar oleh supirnya.

Kim Ji Hyun POV:

Aku menghela napas berat. ‘anak itu, entah kenapa dia.’ Batinku. Aku beranjak dari kursiku juga dan bersiap-siap sekolah. Eomma dan appa sudah bangun. Tinggal Kai oppa yang, seperti biasa, masih terlelap di kamarnya. Aku masuk ke kamarnya dan berusaha membangunkannya, tapi dia tak juga bangun.

"Ya ampun, oppa.. kenapa kau menjadi suka tidur di saat-saat seperti ini?” gumamku masih terus mengguncangnya, “Oppa, bangunlah. Atau aku akan telat.”

Akhirnya oppa membuka matanya sedikit, “Ji Hyun? Sebentar lagi, ya? Oppa masih ngantuk.”

Aku tidak terima, “Oppa, alasanmu selalu sama. Cepatlah..” aku mengguncang tubuhnya lebih keras dan dia menyerah.

Oppa duduk di tempat tidurnya. Aku tidak bisa membiarkannya begini, atau dia akan kembali tertidur. Aku mendorong Kai oppa secara paksa ke dalam kamar mandi. Meski dengan susah payah, akhirnya aku berhasil. Maklumlah, tubuh Kai oppa kan jauh lebih tinggi dariku. Tentu saja aku kesusahan.

Aku keluar dari kamarnya dan melanjutkan sarapanku. Eomma dan appa bertanya kemana Je Hyun. Aku menjawabnya dan mereka mengangguk paham. Aish, adik kecilku yang jutek! Ingin sekali kujitak kepalanya agar dia sadar dari sikapnya yang, auh, menyebalkan.

Mistake Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang