CHAPTER 31

16 0 0
                                    

Author POV:

Jin Hye tengah memerhatikan handphone yang sedari tadi di tangannya. Padahal Chanyeol di sampingnya, namun ia tetap saja cuek. Chanyeol terus mencoba mengambil perhatian Jin Hye, tapi tak juga membuat Jin Hye menoleh ke arahnya. Entah magnet apa yang ada di layar kaca itu.

“Sayang, kau tak ingin melihatku? Kita kan sedang bersantai..” rengek Chanyeol. Menyadari mereka sedang berdua saja di ruangan villa itu, namun Jin Hye seperti sedang sendirian saja.

“Apa, oppa? Aku hanya sedang melihat berita hari ini.” jawab Jin Hye tanpa mengalihkan tatapannya dari handphone itu.

Chanyeol cemberut. Namun tiba-tiba, Chanyeol merasakan sesak, lalu ia berlari ke toilet tanpa mengatakan apapun pada Jin Hye. Barulah Jin Hye mengangkat kepalanya melihat Chanyeol. Ia pun mematikan hp-nya dan mengikuti Chanyeol. Karena yang ia pikirkan, Chanyeol merajuk dicuekin olehnya.

“Oppa?” ketika ia memanggil Chanyeol, sepertinya Chanyeol sedang batuk di dalam sana. Tapi bukan itu yang membuat Jin Hye khawatir, melainkan batuk Chanyeol berkepanjangan dan baru kali ini ia mendengar Chanyeol batuk hingga separah itu. Jin Hye memanggilnya sekali lagi, “Oppa?”

Barulah suara batuk itu berhenti. Beberapa saat kemudian, Chanyeol keluar dari toilet dan langsung tersenyum pada Jin Hye. Dengan wajah sedikit memerah.

“Oppa, apa kau sakit?” tanya Jin Hye khawatir.

Chanyeol menggeleng, “Sepertinya aku harus batuk seperti ini baru kau akan melirikku kan?”

Seketika Jin Hye merasa bersalah. Ia piknik ke bukit bersama teman-temannya untuk menikmati liburan, bukannya malah memerhatikan handphone itu, “Maaf. Aku tidak bermaksud gitu.”

Chanyeol tersenyum, “Aku tidak ingin kau cemberut seperti ini, cepat tersenyum, ya?” lalu Chanyeol merangkul Jin Hye dan mengajaknya duduk di ruang tadi.

Jin Hye tak henti-hentinya memandangi Chanyeol. Ia khawatir dengan Chanyeol yang baru kali ini terlihat sakit, “Apa kau sakit? Wajahmu sedikit memerah. Dan batukmu, kenapa separah tadi?” tanyanya.

Chanyeol menatapnya lalu memegang wajahnya, “Aku baik-baik saja. Memang aneh juga, baru kali ini aku batuk dan sakit seperti ini. tapi aku yakin, mungkin karena pertukaran musim jadi aku sedikit batuk. Kau tenang saja.”

Jin Hye menghela napas lega, lalu diubahnya ekspresinya menjadi ceria, “Oppa, apa yang akan kita lakukan sekarang, hm?”

“Apa sekarang gadisku ini ingin bermain?”

“Ya! Kau tau, berita hari ini sangat membosankan, dan aplikasinya juga menyebalkan. Aku hanya ingin menghabiskan waktu denganmu dan teman-teman.”

Chanyeol mengangguk dan mencubit pelan pipi lembut Jin Hye, “Baiklah. Apa yang ingin kau mainkan, hm?”

Jin Hye tampak berpikir, “Aku rasa aku ingin main catur. Kudengar kau sangat hebat bermain catur kan, oppa?”

Chanyeol tersenyum dan tanpa banyak bicara, ia mengambil papan catur dan mereka memulai permainan. Chanyeol memberi aba-aba, “Tunggu dulu, apa hukuman untuk orang yang kalah dalam permainan?”

Jin Hye berpikir sejenak, “Aku tau! Ayo panjat pohon disana dan ambil buahnya sebanyak mungkin. Hukuman itu berlaku bagi kita berdua.”

Seketika Chanyeol berpikir, “Kita berdua? Lalu bagaimana jika itu kau, Jin Hye-ah. Itu berbahaya bagi gadis sepertimu.”

Jin Hye memutar bola matanya, “Oh, oppa. Ini hanya permainan. Aku bisa memanjatnya dan aku yakin aku tidak akan kalah.”

“Benarkah?” chanyeol mengangkat sebelah alisnya.

Mistake Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang