Byun Hae Bi POV:
Malam ini aku harus sendirian di rumah, karena Sehun sedang pergi ke luar Seoul untuk mengantar Jin Hye ke rumah bibinya. Aku sedang duduk di ruang keluarga menonton TV dengan acara yang tidak menyenangkan. Tiba-tiba saja pintu terbuka dan Ayahku pulang.
Ayah tampak sangat mabuk, dan dia masuk begitu saja ke kamarnya tanpa memedulikanku. Ayahku pulang dalam keadaan mabuk berat, itu sudah menjadi kebiasaan barunya. Tapi yang menjadi tidak biasa adalah, kali ini Ayahku membawa dua orang teman lelakinya dan satu orang wanita dewasa.
Aku tidak suka dengan kedatangan teman-teman Ayah ini. Aku berniat kembali ke kamarku, tapi sebuah tangan besar menarikku untuk duduk dengan kuat. Aku melepas tangan itu kesal. Itu tangan salah satu lelaki itu. Tanpa izin mereka duduk di sofaku, menatapku dengan tatapan menjijikkan.
Aku sangat takut, tapi tidak ada Ayah yang bisa kupanggil. Ayah sudah tertidur pulas di kamarnya.
“Hei, gadis cantik. Temani kami, ya. Ayo kita bersenang-senang malam ini.” ajak lelaki itu.
Aku memukulnya dan mendorongnya, “Dasar sialan!” umpatku dan hendak lari.
Tapi satu orang lagi menahanku dan dia berusaha menarikku ke kamar tamu di lantai bawah. Aku memberontak keras. Tapi tenagaku tidak ada apa-apanya dibandingkan tenaga lelaki dewasa ini. Aku ingin menangis, aku ingin berteriak. Aku ingin memanggil Oppa, Appa dan Sehun. Aku membutuhkan mereka sekarang.
“Appa!! Oppa!! Sehun!!!” teriakku keras, berharap ayah benar-benar terbangun mendengar teriakanku. Tapi nihil, yang terjadi malah kedua lelaki dewasa ini malah tertawa dengan memegang kedua tanganku sangat kuat.
‘Kumohon, siapapun, tolong aku!’ batinku keras.
Aku bersyukur Tuhan mengabulkan doa ku, karena masih ada yang mendengarku disaat seperti ini. Seorang lelaki bertubuh tinggi menendang penjahat yang menarikku ini dan menghajarnya hingga tak berdaya. Hal yang sama terjadi pada lelaki satunya juga. Aku menendang lelaki satu lagi ketika ia hampir memukul kursi ke lelaki penolongku ini.
Dalam hitungan 2 menit, kedua lelaki jahat itu sudah terkapar di lantai. Wajah mereka lebam dan penuh darah. Wanita dewasa itu menjerit takut kemudian berlari keluar rumahku. Aku tak peduli dia pergi kemana, yang penting wanita itu keluar dari rumahku sekarang juga.
Aku merasa lemas membayangkan apa yang hampir saja terjadi padaku hari ini. Kakiku lemas, dan aku hampir saja terjatuh jika bukan tangan kekar ini menahan bobot tubuhku. Aku menatap lelaki penolongku, kemudian aku merasakan ketenangan luar biasa.
“Kai..” lirihku luar biasa lega.
Kai tersenyum tipis, benar-benar menenangkanku. Kemudian dengan mudah ia mengangkatku, dengan satu tangannya menahan punggungku, dan satu tangan lagi menahan kakiku bagian dalam. Kai menurunkanku dengan perlahan di kasur kamarku. Kemudian dia memeriksa apakah ada luka di sekujur tubuhku.
“Kau tak apa?” tanyanya. Suara baritone itu membuat jantungku berdegup kencang. Aku mengangguk, dan dia menghela napas lega.
Kai tersenyum padaku, “Kau aman sekarang.”
Aku mengangguk, dan membalas senyumnya tipis. Tanpa persetujuannya, aku langsung menjatuhkan diriku ke dalam tubuh Kai. Memeluk erat lelaki itu, menghirup aromanya yang membuatku merasa aman. Kai membalas pelukanku, mengusap rambutku, membuatku merasa sangat dilindungi. Kai bergumam di telingaku, “Tidurlah di rumahku malam ini. Kau bisa tidur di kamar Ji Hyun ataupun Je Hyun jika kau takut tidur sendirian di kamar tamu.”
Aku tersenyum, “Aku tidak akan pergi kemanapun. Appa sedang sendirian di rumah. Aku akan tidur disini. Lagipula, aku aman sekarang. Makasih, sudah datang. Entah apa jadinya jika kau tidak datang hari ini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake Of Love
Fanfic'Kau tidak bisa memilih dimana dan kapan cinta itu akan datang. Kau juga tidak bisa memilih pada siapa kau akan jatuh cinta.' Itu hanya sebuah kalimat konyol yang dibisikkan sebagian besar orang. Pada kenyataannya, kau bisa memilih, siapa yang akan...