Sekitar satu bulan lebih kemudian..
"Aldifa, turun! Liat sini ada siapa, nih!" teriak Bintang dari lantai satu.
Aldifa yang berada di kamarnya tepatnya dilantai dua tidak menggubris teriakan Bintang. Bukan salah Aldifa jika tidak menggubris. Salahkan Bintang yang teriak-teriak saat Aldifa sedang memakai headset.
Liburan kenaikan kelas diisi oleh sedikit kegiatan. Makan, tidur, main game, baca novel, balik lagi ke makan, tidur, dan seterusnya. Aldifa yang sudah lulus SMP dan sekarang melanjutkan ke SMA tinggal menunggu hasil seleksi diterima tidaknya ia di SMA Pelita Bangsa. SMA yang dulu menjadi kisah cinta remaja Bintang dan Rafa.
BRAK.
Aldifa terlonjak kaget, ia melepas headset lalu menatap tajam makhluk astral yang baru masuk ke kamarnya dengan mendobrak pintu.
Satu cowok dan satu cewek. Yang cowok sibuk nyengir ke arah Aldifa. Sedangkan yang cewek berlari kecil ke arah Aldifa dan langsung memeluknya.
"Gue kangen...,"
Cup.
Cup.
Cup.
Cewek yang baru saja berkata kangen, mencium kedua pipi dan dahi Aldifa. Aldifa hanya menghela napas panjang.
"Gue juga mau dong, meluk Aldifa terus bilang kangen, terus nyium. Satu aja cukup, asal di bibir." Cowok yang tadi nyengir menghampiri Aldifa.
"Hih, najis, Kelvin!" Aldifa mengusap tangannya seperti merasa jijik karena tadi disentuh cowok yang dipanggilnya Kelvin.
Cewek berambut sebahu yang tadi menciumi Aldifa tertawa kencang.
"Ketawa lo, sempak kuda," gerutu Kelvin.
"Ihh, Kelvin! Jangan panggil gue sempak kuda, dasar pantat monyet!"
"Iya iya, Kalea, jangan panggil gue pantat monyet juga kali."
"Bodo. Lo emang kek pantat monyet!"
"Lo kek sempak kuda!"
"Dasar pantat monyet!!"
"Sempak kuda!"
"PANTAT MONYET!"
"SEM—"
"STOPPP, apaan sih ini? Masa pantat monyet sama sempak kuda nggak bisa akur?" Aldifa tertawa terbahak-bahak, ia cukup terhibur dengan pertengkaran si kembar Kelvin dan Kalea.
"Ihh, Aldifa! Lo jangan ikut-ikutan bilang sempak kuda dongg. Nama gue itu Kalea Davina Septiani. Adiknya Kendal Jenner sama Selena Gomez." Kalea mengibaskan rambutnya.
"Najis," cibir Kelvin pada kembarannya.
"Eh, mulut lo nyerocos mulu kek abege kurang belaian," balas Kalea tak ingin kalah.
"Bodo. Daripada lo jomlo!"
Kalea diam. Kata jomlo membuatnya diam tak berkutik. Jika kembarannya, Kelvin sudah membawa-bawa statusnya yang jomlo, Kalea langsung kalah telak.
"Nyebelin, ish,"
Akhirnya, pertengkaran mereka selesai. Aldifa menghela napas lalu berbaring. Kalea dan Kelvin pun ikut. Kini posisi Aldifa dihimpit oleh anak kembar. Kelvin sebelah kanan dan Kalea sebelah kiri.
Hening terjadi beberapa saat. Hingga pertanyaan Kalea membuat Aldifa mengerutkan dahi.
"Dif, kenapa lo berubah?" tanya Kalea, lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple Al [End]
Fiksi Remaja[Sequel Bintang Jatuh] Aldifa akan ceria jika bersama Alfin, si cowok dingin yang irit ngomong. Aldifa akan cuek jika bersama Alfan, si cowok nyebelin yang banyak ngomong. *** Aldifa sudah nyaman dengan Alfin, nyaman raga dan juga hati. Ta...