18. "Jangan nangis, Sayang."

679 37 0
                                    

Aldifa melangkah cepat menuju kelasnya. Ia sangat malu! Benar-benar malu. Tadi di parkiran, saat ia membuka helm milik Alfan yang biasa dipakainya, Alfan tiba-tiba mendekat. Alfan mengambil daun yang menyangkut di rambut Aldifa dan itu menjadi tontonan siswa-siswi yang berlalu lalang.

Plis deh, alay banget. Gerutu Aldifa sepanjang koridor menuju kelasnya.

Helaan napas Aldifa terdengar lega. Akhirnya ia sampai di kelas. Baru saja pantatnya mencium kursi yang biasa didudukinya. Kalea datang entah darimana sambil berteriak histeris.

"Anjay, gila lo Difa. Lo pacaran sama Kak Alfan? Jujur lo! Kapan jadian? Jahat banget lo sama sahabat sendiri, hiks." Kalea pura-pura sedih.

"Apaan sih lo, pagi-pagi udah sinting begini, salah minum obat ya?" Aldifa menoyor dahi Kalea dengan telunjuknya.

"Enak aja, kyut gini dibilang sinting. Gue baru aja dapet notif dari grup angkatan, ada yang ngirim foto lo sama Kak Alfan di parkiran tadi. Terus sekarang mereka bertanya-tanya, apakah lo pacaran sama Kak Alfan atau nggak? Karena gue sahabat deket lo, otomatis anak-anak pada ngetag gue tuh, suruh nanya ke lo. So, lo pacaran sama Kak Alfan at—"

"Nggak. Gue nggak pacaran sama si cowok nyebelin itu!"

Kalea mangut-mangut, ia mulai mengetikan sesuatu diroomchat grup Angkatan SMA Pelita Bangsa.

Angkatan Ter-Uwu

.Lea
Nggak guys. Aldifa nggak pacaran sama Kak Alfan:(

Sasasss
Yahhh kok nggak sih:( padahal cocok tai

Agungeng
Ehhh bahasa jaga dong

Sasasss
Eh sori sori, typo. Harusnya tau. Maap maap

Edshapi
Dasar-_ typonya ke bangstan

Edshapi
*bangetan

Loli-pop
Lo lagi. Pd belajar ngetik dulu sonohh

.Lea
Wkwkwk, kok ngakak sih:v

Ale.
Le, read pc gue!

Leonardo
"Le" yg lo mksd itu gue atau Kalea woi?

Ale.
Kalea.

Mata Kalea membelalak. Ale. Alendra Dirgantara, anak kelas X IPS 1 yang wajahnya rada sangar namun kalau sudah senyum bisa semanis gula. Jangan tanya Kalea tahu darimana kalau Ale senyumnya semanis gula, karena Kalea tidak sengaja melihat saat Ale sedang bermain piano di ruang musik. Oke skip, nggak penting. Yang penting itu Aldifa dan Kak Alfan.

"Kenapa nggak pacaran aja sih? Kalian cocok. Oh gue tau! Lo nggak mau pacaran karena takut gue mintain pajak jadian kan?"

"Itu tau," jawab Aldifa. Asal jawab sih tapi melihat raut melongo Kalea sepertinya Kalea percaya dengan jawabannya.

"Nyebelin, anjir,"

"Eh sempak, jaga bahasa lo. Gue kasih tau Bunda mampus lo." Kelvin berkata dengan mata yang fokus pada ponselnya.

"Jangan gitu dong. Lo tega uang jajan gue dipotong sama Bunda?" Kalea meringis.

"Emang gue pikirin," jawab Kelvin, cuek.

Triple Al [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang