Elena menatap kagum bangunan sekolah yang akan ia tempati tiga tahun kedepan. Mata bulatnya menatap orang-orang yang berlalu lalang dengan teman mereka. Rasanya Elena pengen menangis karena tidak satupun orang yang ia kenal disekitar sini.
"Ugh, harusnya aku sejak dulu sekolah umum saja. "
Elena menggerutu kecil mengabaikan tatapan dan bisik-bisik orang disekitarnya. Bagaimana tidak, seorang gadis SMA dengan tampilan rambut dikuncir dua lengkap dengan pita merah muda, tasnyapun berwarna merah muda begitupun dengan sepatunya. Beruntung sekolah ini membebaskan siswanya bersepatu apa saja asal tidak tanpa alas kaki atau sandal kamar mandi.
"Kenapa sih mereka menatapku terus? Memangnya ada yang salah ya, "ucapnya pelan, risih sendiri mendengar orang-orang menatapnya sambil membicarakanya.
"Hallo, nama kamu siapa? Aku Rena, "seorang perempuan dengan rambut diikat kuda datang membuat Elena yang tengah menunduk mengangkat kepalanya dengan senyum ceria. Ia akan memiliki teman, begitu pikirnya.
"Aku Elena, kamu kelas X Juga ya. Kita bisa jadi teman kan? " tanyanya antusias lengkap dengan tatapan mata yang begitu menggemaskan bagi yang melihatnya.
Rena tertawa pelan melihat seberapa antusias gadis didepanya untuk berteman. Rena yang pada dasarnya mudah bergaul dengan orang lain mengangguk setuju. Senyum ceria Elena semakin lebar pula.
"Yeay akhirnya aku bisa punya teman. "
Rena mengerutkan keningnya, "Memangnya selama ini kamu tidak punya teman? "tanyanya heran.
Elena mengangguk cepat, "Iya, selama ini aku homeschooling dan jarang keluar rumah. Membosankan kan? Aku sampai iri melihat kakakku memiliki banyak teman dan mengajaknya main kerumah. Sedangkan aku sama sekali tidak punya. "
"Pasti membosankan, aku saja saat liburan tidak keluar rumah rasanya bosan. Tenang saja, mulai hari ini kamu akan memiliki teman. Aku akan menjadi temanmu, " ucap Rena.
Elena mengangguk antusias, "Benar ya! Nanti aku akan bercerita pada Papa bahwa aku punya teman. "
Rena ikut tertawa melihat teman barunya begitu bahagia. Ia lalu mengajak Elena memasuki aula sekolah dengan menggandeng tangan Elena. Rena tidak perduli bagaimana penilaian orang pada teman barunya yang cenderung seperti anak kecil. Karena Rena tahu, Elena adalah gadis yang baik dan tidak bermuka dua.
Acara pengenalan sekolah berlangsung seperti biasa. Ada serunya dan ada membosankanya. Aslinya, Elena tidak diizinkan orang tuanya untuk ikut acara pengenalan sekolah, tapi karena rengekan gadis itu dan ulah ngambeknya akhirnya ia diizinkan dengan segala pesan dan syarat dari orang tuanya.
"Habis ini acaranya apa Ren? "tanya Elena sambil menguap menahan kantuk mendengarkan sambutan dari orang orang penting disekolah ini.
Rena tertawa pelan melihat ulah gadis disampingnya sebelum menjawab, "Kamu mengantuk ya? Sepertinya setelah ini kita akan diajak berkeliling sekolah setelah itu melihat demo ekskul. Itu sih yang tertera di jadwal, tapi tidak tahu juga jika berubah. "
Elena mengangguk. Matanya begitu berat rasanya. Ini kenapa juga sambutanya terlalu lama. Padahal sudah jelas jika murid yang mendengarkan akan mengabaikan. Begitulah realitanya. Hanya beberapa saja yang benar benar mendengarkan.
"Heh kamu! Jangan ngobrol berdua!"
Tegur sebuah suara dengan sedikit membentak dari belakang mereka. Dengan takut-takut Rena dan Elena menatap kebelakang. Seorang gadis dengan rambut terurai dan makeup yang cukup tebal menatap mereka dengan wajah marahnya.
"Iya kak maaf, "ucap Rena mewakili Elena yang masih terdiam.
"Maaf-maaf, kalian tuh bisa menghargai orang yang lagi bicara tidak? Kalian tidak diajari sopan santun ya!? "ucapnya lagi mengabaikan tatapan beberapa siswa didekat merek yang mulai ikut penasaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek manja!
Teen Fiction(Firs up 22 Februari 2019) (Revisi setelah tamat) (aku tahu ini mainstream, tapi baca aja. Siapa tahu bikin kalian jatuh cinta. :)) Tentang perjuangan seorang gadis yang baru mengenal apa itu Cinta, Sahabat, dan dunia luarnya yang warna warni. Me...