56. sepeda

4.1K 231 40
                                    

Happy reading. 

Jangan lupa vote dan komen.  Wajib!  Hehe. 

Selamat membaca.  Maafya jika feelnya gadapet. 

🍭🍭🍭
---

Hari ini Elena ada janji dengan Aldi.  Cowok itu mengajaknya pergi jalan jalan sebagai tanda kemenangan mereka katanya.  Aldipun bahkan sudah meminta izin ada papa Elena sejak saat ia mengantarkan Elena pulang. 

Dan sekarang disinilah Elena berada, disebuah sepeda dengan Aldi yang mengendarainya dan Elena yang duduk dibelakang.  Entah dapat ide dari mana Aldi mengajak Elena main sepeda sore mengelilingi taman kota.  Beruntung disini ada jasa penyewaan sepeda sehingga tidak perlu membawa sepeda sendiri. 

"Kak, Elena seneng deh.  Elena udah lama gapernah naik sepeda, baru kali ini Elena naik sepeda lagi sama kakak, "ucap Elena sedikit lebih kencang diboncengan Aldi. 

Aldi tertawa tersenyum mendengar ucapan Elena, memang itu kan tujuanya, membuat Elena senang, "Sama-sama.  Kamu mau gantian yang nyetir mau? "

"Boleh?" tanya Elena antusias lengkap dengan mata berbinarnya. 

Aldi mengangguk lalu turun dari sepedahnya dan diikuti Elena,"Kenapa enggak? " tanyanya sambil menatap Elena dengan senyum yang melekat di bibirnya. 

Elena bersorak senang namun tiba tiba wajahnya berubah mendung dengan bibir melengkung kebawah.  Aldi yang menatapnyapun heran sambil memasang standart sepeda itu.

"Kenapa ? Kok jadi murung? "tanya Aldi sambil menatap Elena tepat dikedua manik mata Elena. 

Elena menggembungkan kedua pipinya, "Elena lupa, Elena gabisa naik sepeda sendiri.  Elena gapernah seimbang. Pasti jadinya jatuh. "

Aldi tertawa mendengar ucapan Elena.  Bukan menertawai gadis itu yang tidak bisa menaiki sepeda melainkan menertawakan cara bicara gadis itu yang benar benar mirip dengan anak kecil.  Menggemaskan. 

"Ihhh kakak kok malah ketawa sih!  Ngeselin! " ucap Elena dengan bibir yang kembali melengkung kebawah dan menatap Aldi dengan tatapan sebal.

Tawa Aldi mereda namun belum benar benar hilang.  Masih ada senyum tipis yang ada dibibirnya.  Cowok itu mengacak rambut Elena lalu duduk dikursi penumpang sepeda.

"Sini naik depan, kau bantuin nyetir sekalian belajar, nanti kalau udah bisa baru aku lepas kamu naik sendirian, "ucap Aldi. 

Walau dengan wajah masih tertekuk, Elena tetap menuruti ucapan Aldi.  Ia duduk didepan Aldi lalu memegang stang sepeda. Dibelakang, Aldi tersenyum tipis melihat tingkah Elena. Kesal tapi tetap menurut. 

"Kalau jatuh pokoknya kakak harus tanggung jawab."

Aldi terkekeh pelan, "Hati kamu jatuh aja aku siap tanggung jawab El."

"Kakak mahh! " saut Elena namun tidak berani menatap belakang,takut sepedanya jatuh, padahal masih belum jalan. 

"Haha, iya iya.  Tenang aja, aku bakal jagain kamu kok.  Kamu gabakal jatuh."

"Beneran? "

Aldi berdehem, "Iya, tenang aja.  Aku gabakal biarin princess Elena ini jatuh.  Sekarang coba kamu kayuh sepedanya ya, aku bantu jaga. "

Elena menurut.  Ia mulai mengayuh sepedanya perlahan.  Awalnya masih belum seimbang namun lama kelamaan gadis itu perlahan sudah mulai bisa mengambil keseimbanganya.  Senyum cerahpun terbit dibibir gadis mungil itu. Sama halnya dengan Aldi yang ikut tersenyum saat mendengar pekikan bahagia Elena. 

Cewek manja! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang