"El, nanti sepulang kerja kita ke caffe dulu yuk. Udah lama kita gak kumpul apalagi pas kamu keluar negeri."
Elena yang tadi sibuk menggoreskan pensilnya pada kertas membentuk gaun yang cantik menoleh. Rena yang tadi berbicara kini masih menatapnya dengan senyum lebar.
Perut Rena membesar,gadis yang kini berusia 25 tahun itu sudah menikah satu tahun lalu dan kini ia tengah mengandung anak pertamanya.
Elena tersenyum senang. Harapanya untuk bisa bersahabat dengan sahabatnya sejak SMA terwujud. Elena juga punya banyak teman baru baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Diam diam Elena juga sering tersenyum haru setiap menatap fotonya bersama teman temanya. Semua sudah sukses dan meraih cita cita masing masing.
Mulai dari Arga yang kini sudah sukses menjadi seorang Pilot,Jovan yang kini menjadi penerus bisnis ayahnya, Sama seperti Alfarez, Rena yang dulu sukses menjadi seorang psikiater tapi sekarang sudah tidak karena suaminya yang melarangnya bekerja,dan Manda yang sukses menjadi seorang pengusaha di bidang kecantikan, dan tentu saja dirinya sendiri yang sukses menjadi desaigner muda dan sudah membuka banyak butik entah di indonesia maupun luar negeri.
"El kok kamu malah ngelamun sih," celetuk Rena melihat Elena yang sejak tadi diam setelah ia bersuara.
Elena nyengir sambil menatap Rena. Cewek itu merapikan alat alatnya lebih dulu sebelum fokus berbicara pada Rena yang hari ini sedang main ke butiknya terlebih mengingat Elena yang lebih sering di luar negeri dari pada disini.
"Kita berdua aja atau sama yang lain juga ?"
"Sama yang lain juga,mumpung lagi pada di sini semua. Biasanyakan Jovan sama kamu yang paling sibuk."
"Yaudah,aku rapihin barang barang dulu ya. Kamu udah bilang ke yang lain kan ?"
Rena mengangguk lalu mulai memainkan hpnya lagi sambil menunggu Elena.
Elena memasukan semua barangnya dengan cepat. Ia juga kangen dengan semua sahabat sahabatnya. Kangen kumpul mengingat kesibukan mereka sekarang membuat mereka jarang ada waktu untuk bersama. Balas membalas chat seperti dulupun sudah jarang. Terkadang Elena rindu masa remajanya.
"Yuk, Ren."
Dan disinilah mereka berada. Disalah satu caffe bertema alam menyambut mereka. Mereka sudah lengkap formasinya dan dihadapan merekapun sudah ada banyak makanan yang menemani mereka cerita.
"Inget gak sih dulu Jovan sama Manda sering banget ribut. Terus dijodoh jodohin,eh ternyata Manda malah jodohnya orang lain," ucap Rena.
"Haha iya Elena inget, dulu mereka setiap berantem pasti bikin Elena pusing. Tapi sekarang rasanya Elena kangen mereka ribut."
"Aku mau aja sih El ribut sama dia,tapi ntar digampar kakak kamu El."
"Dih bilang aja takut."
"Nenek lampir jangan mancing ya."
Semua tertawa mendengar jawaban Jovan. Walau terkesan sederhana tapi hal itu sukses membuat mereka semua tertawa. Rasanya mereka jadi seperti kembali ke masa remaja mereka.
"Aku heran deh,kok kak Alfarez mau sih sama Manda ?"
"Jangankan kamu Ren,Elena yang adiknya kak Alfarez aja kaget pas tau kalau Manda sama kak Alfarez jadian."
Manda yang dibahas hanya tersenyum saja. Jika diceritakan mungkin teman temanya tidak akan sebahagia sekarang wajahnya apalagi Elena. Ia tidak mau gadis itu membenci kakaknya sendiri.
Kalian tebak sendiri apa yang terjadi dengan mereka.
"El, ngomong ngomong kamu udah bertemu sama dia belum ?" tanya Arga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek manja!
Ficção Adolescente(Firs up 22 Februari 2019) (Revisi setelah tamat) (aku tahu ini mainstream, tapi baca aja. Siapa tahu bikin kalian jatuh cinta. :)) Tentang perjuangan seorang gadis yang baru mengenal apa itu Cinta, Sahabat, dan dunia luarnya yang warna warni. Me...