Happy reading. Jangan lupa vote dan komenya ya. Karena itu sangat bermanfaat bagi aku. Terimakasih.
Selamat membaca.
🍭🍭🍭
---Hari ini adalah hari terakhir bimbingan,karena besok adalah hari dimana olimpiade itu dilaksanakan. Kali ini mereka tidak mengerjakan soal melainkan ini sesi curhat dan tanya jawab bagian mana yang dianggap susah dan dianggap kurang dipahami. Hingga sekian jam berlalu akhirnya bimbingan itu selesai juga.
"Anak anak, ini adalah bimbingan terakhir yang kalian terima sebelum besok kalian harus mengikuti olimpiade. Ibu harap kalian dapat memberikan yang terbaik untuk sekolah. Kalah atau menang tidak masalah yang penting kalian bersungguh sungguh dan jujur. Besok, kalian kumpul di sma ini pukul 6 pagi untuk bersama sama ke lokasi olimpiade mengerti? "
"Mengerti bu. "
"Bu, kita tetep berempat? "tanya Regan.
"Iya kalian semua kan sudah terpilih, memangnya kenapa? "
"Gapapa, heran aja. Mereka kan becanda mulu pas bimbingan. Gak pernah serius kalau gak ada ibu. "
Bu Indah menatap Regan heran sedangkan Aldi terlihat sedang menahan kesal sambil menatap Regan dengan tatapan penuh permusuhan.
"Ibu rasa tidak masalah bagaimana cara belajar, yang penting hasil mereka memuaskan dan setiap ditanya bisa dan dapat menjelaskan sumbernya. Lagipula situasi seperti ini sambil diselingi bercanda tidak masalah juga, biar tidak terlalu spaneng. Tidak ada yang ditanyakan lagi kan? "
Semua diam termasuk Regan. Bu Indahpun tersenyum dan mulai merapikan barang barangnya. Berhubung hari sudah beranjak sore dan besok mereka harus siap lebih pagi.
"Kalau begitu kalian boleh pulang. Ibu harap kalian beristirahat dengan cukup dan makan makanan bergizi dan malam ini jangan begadang. Siapkan diri kalian untuk esok hari. Kalau begitu ibu pergi dulu, sampai bertemu besok pagi. "
Elena merapikan mejanya setelah bu Indah keluar dari ruangan. Disampingnya ada Aldi yang entah sedang apa sambil memainkan kertas sisa coret coretan sedangkan didepanya ada Rena yang juga sedang merapikan barangnya.
"Ck, sial, "dengus Regan sambil beranjak pergi dari ruangan.
"Dih emosi, heran gue kenapa ada cowok suka fitnah gitu ya. Perasaan kita kalau belajar juga serius kan El. Becanda juga jarang,"ucap Aldi memandang Regan yang mulai menjauh.
Elena menepuk pundak Aldi singkat, "Biarin aja kak, gausah ditanggepin. Nanti kakak emosi lagi. "
Aldi mendengus lalu mulai memasukan satu bandel kumpulan soal dan satu bolpoin hasil nilep teman sekelasnya kedalam tas.
"Pulang sama siapa El? "
Elena menoleh. Aldi kini sudah berdiri dengan tas yang dikaitkan di bahu kananya sedangkan bahu kirinya tersampir jaket coklat miiliknya.
"Sama Jovan, dia janji mau ngajak makan ke caffe korea yang baru buka. Katanya biar aku semangat ikut olimpiade besok biar bisa menang. Haha, "jawab Elena semangat lengkap dengan senyum lebar di bibirnya dan tak lupa mata berbinarnya.
"Oh, yaudah. Jovan jemput kesini atau kamu yang keparkiran?"
"Aku yang keparkiran soalnya dia juga kumpul karate."
"Yaudah kalau gitu bareng aja keparkiranya. Aku tungguin, "ucap Aldi sambil duduk lagi dan memainkan ponselnya.
"Gapapa? Tapi kalau kak Aldi mau buru-buru pulang gapapa kok. Elena tinggal bentar habis itu nunggu Jovan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek manja!
Jugendliteratur(Firs up 22 Februari 2019) (Revisi setelah tamat) (aku tahu ini mainstream, tapi baca aja. Siapa tahu bikin kalian jatuh cinta. :)) Tentang perjuangan seorang gadis yang baru mengenal apa itu Cinta, Sahabat, dan dunia luarnya yang warna warni. Me...