43. Caffe

3.4K 191 6
                                    

Happy reading.  Sebelumnya tolong di klik bintang dan isi kolom komentat nya dulu ya.  Terimakasih atas penghargaanya.  Hehe.  Selamat membacaa.  Semoga sukaa dan betah ya.  Salam sayang dari Regan dan Elena. 

🍭🍭🍭
---

Regan merebahkan dirinya di kasur tanpa melepas seragam yang ia kenakan.  Matanya terpejam beberapa saat. Pikiranya mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.  Kejadian yang membuatnya merasa serba salah dan kesal sekaligus. 

Niatnya untuk berduaan dengan Elena sepulang sekolah gagal ditambah Elena yang melihat kejadian didepan toko tadi bersama Agnes. 

Regan duduk sambil mengusap wajahnya kasar. Ia yakin Elena marah denganya.  Tapi yang lebih ia takutkan adalah gadis itu ragu denganya.  Ia takut gadis itu menjauhinya. 

Mata Regan melirik keatas nakas miliknya.  Mengambil selembar foto berukuran 4L dengan latar komedi putar.  Foto yang diambil ketika ia pergi ke taman liburan dengan gadis itu beberapa waktu lalu. 

Pandangan Regan tak pernah lepas dari wajah bahagia Elena didalam foto.  Elena terlihat begitu bahagia dengan memegang sebuah es krim ditangan kirinya dan tangan kananya membentuk tanda piece membingkai mata kananya.

"Enggak, lo gaboleh jauhin gue,"ucap Regan sambil meletakan kembali foto tersebut keatas nakas dan tanpa menunggu waktu lama, Regan berjalan menuju kamar mandinya dan keluar lagi setelah beberapa menit dengan tampilan yang lebih fress.

Menatap pantulan dirinya dikaca beberapa saat sambil melempar sebuah anak panah kecil kepapan yang ada dibelakangnya dengan tatapan tak terbaca.

"Lo gaboleh jauhin gue, "ucapnya lalu berbalik, menatap panah kecilnya yang tepat mengenai sasaran,"jangan sekarang. "

Tanpa menunggu waktu lama, Regan kembali keluar dari kamarnya tergesa gesa. Mengambil kunci motor yang tadi ia lempar begitu saja dikursi ruang tengah dan kembali berjalan keluar. 

"Regan, kamu mau kemana? "teriak Erica dari ruang tengah menatap putra tirinya yang terlihat begitu terburu-buru keluar rumah. 

"Bukan urusan Anda, "balas Regan dengan nada cukup kencang sambil membuka pintu depan. 

Erica berjalan cepat mengejar langkah Regan, "Jangan lupa,  papa kamu nanti pulang. Jangan pulang malam,"teriaknya kearah Regan yang sudah duduk diatas motornya. 

Regan tidak membalas.  Cowok itu memilih langsung melajukan motornya meninggalkan area rumah. Situasi jalan yang sepi membuat Regan semakin lancar  mengendarakan motornya dalam keadaan cepat.  Menuju tempat dimana sosok yang membuat hatinya resah berada. 

Disis lain, Elena sedang menatap layar televisi saat deru suara motor memenuhi indera pendengaranya.  Elena fikir itu Alfarez karena dia belum pulang, tapi saat ia membuka pintu ternyata Reganlah yang datang dengan baju casualnya. 

Elena jadi mengingat kejadian yang baru beberapa jam yang lalu.  Rasa kesal itu tentu muncul ketika mengingatnya.  Wajah Elena yang tadi sempat cerah pun berubah sedikit mendung walau gadis itu tahan sebisa mungkin untuk bersikap biasa. 

"Na, "panggil Regan sambil berjalan mendekat kearah Elena. 

Regan sendiri terkejut karena sudah dibukakan pintu oleh Elena padahal dia sendiri belum mengetuk pintu dan menyiapkan kata-katanya untuk berhadapan dengan Elena. 

Elena berusaha memunculkan senyum seperti biasanya sambil membuka pintu lebih lebar, "Iya kak, kakak dua kali loh kerumah Elena ga kasih pesan dulu, kakak mau masuk?"

Cewek manja! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang