35. Penjelasan

7K 281 19
                                    

Vote dulu guyss.  Jangan lupa.  Hehe.  Happy reading

---

Seperti yang diucapkan Alfarez sebelumnya.  Pria itu akan memberi Elena izin jalan dengan Regan jika pria itu yang meminta izin sendiri. 

Dengan wajah was was,  Elena duduk di kamarnya menunggu kakaknya memanggil.  Kakaknya masih menginterogasi Regan di ruang bawah.  Dan entah kenapa Elena merasa dag dig dug. 

Elena dengan celana jeans panjang warna putih ditambah sweater biru muda dan sneakers putih.  Rambutnya dibiarkan terurai dengan slingbag putih tak lupa make up tipis menghiasi wajahnya agar tidak terlalu pucat. Elena sudah siap sejak setengah jam yang lalu dan tepat lima belas menit yang lalu Regan datang menemui kakaknya. 

Sebelumnya ia memang sudah mengirim pesan pada Regan tentang Alfarez yang memintanya meminta izin secara langsung dan Regan dengan cepat menyetujuinya. 

"Haduh, kakak kok lama banget sih introgasi kak Reganya.  Elena kan mau jalan, bukan mau nikah. "

Elena takut sendiri.  Bagaimana jika nanti Regan tidak diizinkan? Bagaimana jika nanti Regan dimarahi Alfarez.  Atau bagaimana jika mereka berantem.  Atau bagaimana jika nanti Alfarez mengusir Regan secara tidak manusiawi. 

Terlalu banyak atau dalam fikiran Elena dan Elena sendiri tidak tahu kenapa.  Rasanya Elena khawatir dengan sosok diruang tamunya.  Walau ditahan, tapi Elena tidak bisa menampik jika khawatir jika dua orang yang  disayanginya itu saling ribut atau menyakiti. 

Iya.  Dua sosok dibawah sana sama sama berarti untuk Elena.  Sama sama Elena sayangi. Dan jujur Elena bingung dengan bagaimana ia harus menyingkapinya jika nanti Regan kembali menjauhinya seperti dulu.  Dan bagaimana menyingkapinya jika ia berduaan dan berinteraksi dengan Regan.  Ia tidak tahu harus bagaimana. 

Sementara disisi lain, dibawah sana masih dengan situasi tegang antara Regan dan Alfarez.  Jika dulu mungkin situasinya sedikit hangat karena citra Regan sebagai sosok cowok baik dan berkarisma sebagai ketua osis.  Namun setelah kejadian itu rasanya berbeda.

Secara tidak langsung, Regan membenarkan tindakan seseorang yang menghina ibunya kan? Dan sejak itu Alfarez mulai hilang respeck. Mungkin bisa saja Regan khilaf.  Namun sampai sekarang cowok itu tidak pernah minta maaf padanya atau pada adiknya.  Itu yang membuatnya hilang rasa pada cowok dihadapanya.  Belum lagi, janji cowok itu yang ia ingkari untuk tidak menyakiti adiknya. 

Jika saja Elena tidak meminta izin padanya kemarin mungkin sampai sekarang ia tidak sedang berbicara pada Regan dan tidak akan membiarkan izin Regan mendekati Elena.  Lagi.

"Maaf. "

Mungkin kata itu adalah kata pertama diantara keduanya sejak lima menit lalu berhadapan berdua.  Selain kata salam dan perintah mengikuti Alfarez ke ruang tamu saat Regan tiba tadi. 

Alfarez mengangkat alisnya, "Maaf buat? "

"Kejadian beberapa waktu lalu.  Gue gak bermaksud gitu.  Semua diluar kendali gue."

"Terus lo harus bentak dan nyalahin adik gue? Setelah itu lo ga ada usaha buat minta maaf dan malah jauhin dan nganggap adek gue orang yang gak pernah lo kenal? "

"Gue bener bener diluar kendali saat itu.  Gue juga marah saat dia jelekin mama kalian. Dan rasa marah gue malah berefek salah dengan marahin Elena.  Selain itu, gue juga gak mau Elena ribut sama Agnes.  Gue gamau dia kenapa napa.  Lo tahu Agnes gimana kan? "

Alfares mengangguk, "oke, untuk alasan itu bisa gue terima.  Terus, kenapa lo gak ada usaha buat minta maaf sama adik gue dan biarin dia beranggapan kalau lo nyalahin dia. Dan kenapa lo jauhin adik gue sampai sampai seakan akan lo gapernah kenal dia? "

Cewek manja! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang