Happy reading.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komenya. Tidak memakan waktu lama kok, tapi sangat bermanfaat bagi author. Terimakasih atas perhatianya.Selamat membaca.
🍭🍭
---
Elena memasuki rumahnya dengan semangat. Setelah Regan baru saja pulang beberapa menit yang lalu. Mata Elena menatap kendaraan milik Papa dan Kakaknya yang sudah ada dirumah yang berarti keduanya sudah pulang.
"Papa! kakak ! Elena pulang," ucap Elena memasuki rumahnya.
Papa yang berada di ruang keluarga menggeleng gemas mendengar kelakuan putri bungsunya. Alfarez yang ada di samping papanya memilih beranjak dan menghampiri adiknya yang baru memasuki ruang keluarga.
"Jam berapa dek. Kok baru pulang?" ucap Alfarez menarik lembut tangan adiknya mengajak duduk disampingnya.
Bukanya menjawab. Elena justru memeluk tubuh Alfarez dengan masih menyisakan senyum di bibir mungilnya. Alfarez mengerutkan keningnya heran walau tetap membalas pelukan adiknya.
"Putri kesayangan Papa kayaknya lagi seneng. Kenapa hm, cerita sini sama Papa, "ucap Papa sambil menepuk sofa kosong disampingnya. Agak cemburu juga Papa karena hanya Alfarez yang di peluk putrinya. Padahal ia juga kangen setelah seharian kerja.
Elena melepas pelukan kakaknya lalu berpindah kesamping papanya dan memeluk papanya juga. Papa balas memeluk Elena sambil beberapa kali mencium puncak kepala gadis kesayanganya.
Elena tersenyum lalu mendongak menatap papanya, "Papa, Elena diundang ke pesta ulang tahunya kak Regan, "ceritanya.
Papa menangkup pipi putrinya dan sekali lagi mendaratkan sebuah ciuman di kening gadis itu. Betapa sayangnya Papa kepada putri satu-satunya itu.
"Jadi ini yang buat putri papa bahagia sekali hm?"
Elena mengangguk lalu tersenyum cerah menunjukan giginya yang rapi. Iapun melepas pelukan papanya dan duduk dengan anteng disamping papanya dengan kepala tetap menyandar pada bahu papa.
"Cuma diundang ulang tahun kamu bisa seseneng ini dek, lain kali kalau temen kakak ulang tahun kamu kakak ajak deh,"ucap Alfarez.
"ihh beda tahu kak,"jawab Elena sambil mengerucutkan bibirnya.
"Bedanya apa? Perasaan sama aja, sama-sama acara ulang tahun. Ada kue tartnya, ada pestanya, bisa makan makan, gak ada bedanya tuh."
"Beda pokoknyaa! Kakah mahh."
Papa lagi lagi dibuat tertawa melihat tingkah putri dan putranya. Ia pun kembali menarik putrinya kedalam pelukanya dan mengusap kepalanya gemas sampai gadis itu meronta melepas pelukan papanya.
"Papa, rambut Elena jadi acak acakan,"rengek Elena menatap Papanya dengan bibir melengkung kebawah dan mata memelas.
"Haha, kalian sih gemesin banget dimata papa," balas Papa sambil membantu merapikan rambut putrinya,"ngomong-ngomong sespesial apa sih undangan dari Regan itu sampai bikin putri papa bahagia begini? "
Elena kembali tersenyum saat mendengar papanya. Matanya kembali berbinar sambil mengeluarkan kertas undangan dari tas kecil miliknya. Desain undangan ini cukup unik. Undanganya dilipat kecil sehingga bisa masuk ke kantong baju Regan.
"Liat, Kak Regan mau ulang tahun ke delapan belas tahun! "ucapnya sambil memperlihatkan tampilan kartu undangan yang ia dapatkan.
Alfarez menatap kartu undangan itu dengan kening berkerut. Masih tidak mengerti dimana letak spesialnya. Tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek manja!
Novela Juvenil(Firs up 22 Februari 2019) (Revisi setelah tamat) (aku tahu ini mainstream, tapi baca aja. Siapa tahu bikin kalian jatuh cinta. :)) Tentang perjuangan seorang gadis yang baru mengenal apa itu Cinta, Sahabat, dan dunia luarnya yang warna warni. Me...