30. Paksa

8K 320 7
                                    

"Jadi jika perubahan dipengaruhi harga maka kurva akan bergerak, tapi jika faktor yang mempengaruhi adalah faktor selain harga semisal permintaan masyarakat dan lain lain maka kurva akan bergeser."

Ini jam terakhir.  Namun jam terakhir justru pelajaran ekonomi.  Bagi sebagian orang menyebalkan memang.  Tapi tidak bagi, Elena gadis itu dengan semangat mendengarkan penjelasan pak Budi-guru ekonomi di SMA Angkasa selain bu Indah. 

Elena yang pada dasarnya mudah pahampun langsung paham sekali dijelaskan.  Terlebih di bimbingan olimpiade ia sudah mendapatkan materi ini.  Tapi biar begitu Elena tetap mendengarkan.  Kata Elena, 'Semakin diperdalam semakin baik. '

"Sampai disini, apa kalian paham? "

"Paham pak. "

"Baiklah, karena waktu tinggal 5  menit kita akhiri saja pertemuan pada siang hari ini.  Minggu depan kita lanjutkan lagi,  oh ya, jangan lupa tugas halaman 120-123 dikerjakan minggu depan dikumpulkan."

"Baik Pak. "

Elena menata tasnya sambil tersenyum cerah.  Hari ini ia tidak ada acara bimbingan jadi bisa pulang lebih cepat.  Dan hari ini Alfarez bisa pulang bersamanya jadi ia tidak perlu menunggu supirnya menjemput atau bingung pulang dengan siapa. 

Dengan langkah cepat Elena keluar kelas bersama Rena dan Manda.  Kedua gadis itu sama sama dijemput. Sementara Jovan dan Arga masih harus mengikuti ekstrakulikuler terlebih dahulu. 

"Eh kapan kapan ngemall bareng kuy,  ngajak yang cowok juga, setuju gak? "

Rena mengangguk,"Bener tuh, jarang banget kita keluar bareng.  Kan seru tuh.  Ntat kita ke timezoon bareng.  Eh atau kita jalan barenga aja ya, kan biasanya anak cowok males ke mall.  Jalan ke mana gitu yang deket."

"Bener-bener, gimana El ?kamu boleh gak keluar acara gitu sama papa atau kakak kamu? "tanya Manda menatap Elena yang sejak tadi masih menjadi pendengar. 

Elena mengetuk dagunya,"Emm, ntar deh Elena tanyain.  Ntar Elena kabarin deh lewat chat.  Boleh kan? "

Manda dan Rena mengangguk, "Boleh aja kali, santai.  Lagian bukan hari ini juga acaranya. Hari sabtu aja, jadi masih sisa hari minggu buat libur santai di rumah."

"Sipp sipp, setuju.  Yaudah, aku duluan ya.  Jemputanya udah dateng, "ucap Rena sambil menunjuk sebuah mobil jemputanya yang sudah menunggu didepan pagar. 

"Yupp,  eh aku juga El.  Kamu gapapa sendirian nunggu kak Alfarez? "

Elena mengangguk," Engga papa, Manda duluan aja.  Kan masih di sekolah jadi aman kok.  Manda hati hati ya. "

"Yaudah kalau gitu, kalau ada apa apa kabarin ya.  Aku duluan. See you El. "

"Dadah Mandaa. "

Elena berjalan duduk di dekat pos satpam setelah Manda berlalu pergi dengan mobilnya.  Kaki kecilnya mengayun sambil mulut kecilnya mengikuti alunan musik yang terputat dari earphonenya. Gadia itu memilih memakai earphone setelah Manda dan Rena dijemput. Tujuanya agar dia tidak bosan menunggu sendirian. 

"Ngapain? "

Elena tersentak saat eaephonenya terlepas tiba tiba dari telinganya.  Matanya membulat menatap sosok yang berdiri disampingnya. Rambut acak acakan dengan tas di lengan kirinya.

"Kak Regan ngapain disini,  engga pulang? "

Regan mengangkat bahunya acuh lantas duduk disamping Elena sambil menyandarkan dirinya ke sandaran kursi.  Matanya terpejam beberapa saat membiarkan suasana hening diantara mereka.  Hanya suara deru kendaraan yang lewat yang mengisi suara diantara mereka. 

Cewek manja! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang