60. Menyesal

6.2K 217 6
                                    

Happy reading. 

Jangan lupa vote dan komenya yaaa. 

🍭🍭🍭
---

Manda berjalan seorang diri menuju halaman belakang sekolah.  Jam pulang sudah  berbunyi sejak beberapa menit yang lalu namun Manda memilih untuk berdiam diri di halaman belakang sekolah lebih dulu.

Fikiran gadis itu kalut.  Ia mengingat semua apa yang dijelaskan papa dan mamamya tadi pagi ditambah berita bahwa pengusaha Ferland Derlano yang tidak lain adalah ayah Regan.  Semua itu memenuhi fikiran Manda saat ini. 

"Aku pulang. "

"Sudah pulang kamu, papa rasa setelah kamu mengenal orang itu kamu sekarang semakin liar. "

"Apa maksud papa?  Papa nyindir om Ferland.  Padahal dia baik banget.  Harusnya papa benci tuh sama om Alfred.  Dia yang udah jahat sama Papa. "

"Berhenti bicara omong kosong Manda, lebih baik kamu lihat dan baca berita itu.  Papa yakin, kamu akan menarik kata kata kamu setelah ini. "

"Pa, ini gamungkin kan?  Om Ferland gak jahat.  Selama ini dia baik banget sama aku.  Ini pasti cuma tipuan kan.  Atau ini jebakan.  Om Alfred pasti yang lakuin ini kan.  Dia gapengen papa deket sama om Alfred.  Pa, dengerin Manda, om Alfred itu emang jahat pa.  Harusnya papa gausah deket sama dia.  Kita mending hancurin perusahaan--"

*plakkk

"Papa tidak pernah mengajari kamu untuk berbuat jahat Manda! Maaf papa terpaksa menampar kamu, papa rasa itu akan menyadarkanmu tentang kesalahanmu. Buka mata kamu, dan lihat semua bukti sudah jelas, tidak ada penipuan lagi didalamnya.  Semua sudah terbukti bahwa bukan keluarga Wijaya yang salah.  Dan kamu harus sadar itu! "

"Pengusaha Ferland Derlano ditangkap polisi atas kasus pembunuhan pada Elisa Anindita Wijaya, penipuan, serta pembunuhan sang istri. "

"Kamu lihat kan, orang yang kamu ikuti, dialah orang yang membuat keluarga kita menderita. "

"Mama tidak memgerti nak, darimana kamu bisa dekat dengan orang itu lebih dari yang mama kira."

"rasanya papa menyesal telah menyetujui untuk menjodohkan kamu dengan Regan.  Tapi untunglah, semua segera terbongkar.  Kamu tahu, orang itu juga berusaha menguasai perusahaan kita jika saat ini ia tidak tertangkap! "

"Padahal keluarga Wijaya telah banyak membantu keluarga ini.  Jika diibaratkan kesalahan mereka hanya sekecil biji selasih dibanding kebaikan mereka yang sebesar pohon kelapa.  Tanpa mereka kita tidak akan sampai pada tahap ini.  Dan bukanya putri Wijaya yang menjadi sahabatmu pertama kali? "

"Andaikan mama lebih banyak waktu untuk kamu, apa kamu masih akan dekat dengan orang itu? "

"Sekarang terbukti kan siapa yang salah.  Dan keluarga Wijaya tidak salah sama sekali.  Apalagi gadis itu, ia tidak mengerti apapun masalahnya tapi dia menjadi korban."

"Hilangkan perasaan iri kamu Manda, semua tidak ada gunanya.  Itu hanya merugikan kamu.  Kamu iri dengan Elena yang selalu mendapat perhatian dan selalu mendapat apa yang ia mau, tapi dibalik itu ia juga berusaha untuk mendapatkan semuanya.  Dan usahanya bukan jalan yang salah.  Jika kamu ingin menjadi perhatian seperti dia juga, usaha lah.tidak ada yang instan di dunia ini.  Kamu juga punya bakat yang bisa kamu kembangkan. "

"Kamu iri dengan sahabat kamu sendiri tapi saat kamu diperhatikan oleh sahabatmu kamu malah memjauh dan malah mengajak bertengkar."

"Mama harap setelah ini kamu renungkan kesalahan kamu nak, kamu belum terlambat.  Mama yakin, Elena pasti akan memaafkanmu.  Ia gadis yang baik.  Hilangkan semua perasaan dendam ataupun iri dalam fikiran kamu. "

Cewek manja! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang