25. Bimbingan Pertama

8.2K 347 16
                                    

Hari ini hari pertama mereka akan bimbingan untuk mengikuti olimpiade. Disaat anak anak lain sedang menikmati masa rebahanya sepulang sekolah, Elena dan yang lain harus melanjutkan belajar sampai lebih dari sore untuk pulang sekolah.

Mereka fokus dengan mengerjakan latihan latihan soal yang diberikan bu Indah kepada mereka. Sementara Bu Indah pergi membelikan mereka camilan. Tidak ada pembicaraan diantara mereka. Hingga suara Aldi memecah keheningan diantara mereka.

"Gue selesai, ada yang butuh bantuan? "ucap Aldi sambil meletakan alat tulisnya dan menyandarkan dirinya ke kursi dibelakangnya.

"Kak, Elena dong. Nomor 15 ini gimana caranya. Kurang itu aja Elena, "ucap Elena menunjuk nomer yang tidak ia bisa sambil menatap Aldi.

Aldi mendekat kearah Elena. Matanya menatap soal yang tidak Elena bisai. Beberapa saat Aldi masih menatap soal itu sebelum tanganya ikut meraih pensil dan mencoret beberapa angka disana.

"Ini mah gini El, kalau kurvanya bentuknya gini. Harusnya X nya dikurangi jumlah permintaan baru. Bukan dibagi."

Aldi terus menjelaskan dan Elena fokus mendengarkan penjelasan Aldi. Sementara Regan dan Rena masih fokus dengan soal di buku masing masing. Belum ada kendala diantara mereka.

"Nah selesai, paham kan? "

"Wahhh, kak Aldi hebat. Elena dari tadi nyari ga nemu nemu. Ternyata salah cara. Hehe, "ucap Elena mengacungkan dua ibu jarinya lengkap dengan senyum lebar di bibirnya.

Aldi ikut tersenyum membalas senyuman Elena tak lupa dengan tangan Aldi yang tergerak mengacak rambut Elena dengan gemas, "Kamu aja yang kurang fokus. Udah capek ya? "

"Hehe, iya kak. Biasanya jam segini udah tidur siang. Apalagi pas homeschooling. Cuma belajar beberapa jam aja. Jadi otak masih seger gitu."

"Bener sih, makanya aku sering bolos disekolah biar otak aku tetep seger engga spaneng sama pelajaran. "

"Ihh itu sih mau kakak aja. Eh tapi kalau sekolah dibikin kayak finlandia enak ya kak pelajaranya cuma sebentar. Eh tapi mending disini sih sekolahnya gak sampai jam 10 malam kayak di korea selatan. Aku ga bisa ngebayangin gimana jenuhnya mereka."

"Bener bener, itu mereka gak bosen apa belajar terus selama itu. Aku aja yang jam 3 sore pulang udah jenuh belajar terus. "

"ck, kalian bisa diem gak sih. Berisik. "

Elena dan Aldi kompak bertatap satu sama lain sambil melirik suara yang tadi menginterupsi acara mengobrol mereka. Elena seketika merasa bersalah terlebih dengan tatapan Regan yang menatapnya tajam. Ya, Regan yang menginterupsi mereka dengan suara dinginya.

"Gatau tempat,"lanjut Regan sambil kembali fokus pada buku soal yang ada dihadapanya.

"Maaf kak,"ucap Elena sambil menundukan kepalanya sementara Aldi mendengus kesal.

Suasana kembali hening. Elena beralih membaca materi yang ada di beberapa buku di hadapanya dengan kedua telinga yang memakai earphone. Sementara Aldi fokus memainkan ponsel ditanganya. Regan dan Rena? Tentu saja masih fokus dengan soal mereka yang belum selesai.

"El, ntar pulang sama siapa? "tanya Aldi kali ini berbisik di telinga Elena berhubung mereka duduk sebelahan.

Elena mengangkat bahunya, "Gatau kak, kak Farez ada acara. Papa belum bales."

"Kalau gitu pulang bareng aku aja gimana? "

Elena terdiam beberapa saat sambil berfikir, "Enggak ngerepotin kak? "

"Enggak, lagian kita searah juga kan. Aku hari ini bawa mobil juga. Jadi lebih enak aja kalau nanti gerimis atau gimana."

"Yaudah deh, beneran engga ngerepotin ya kak? "

Cewek manja! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang